Hyundai: Pasar Otomotif 2024 Tidak Sedang Baik-baik Saja

Sabtu, 15 Juni 2024 - 15:34 WIB
loading...
Hyundai: Pasar Otomotif 2024 Tidak Sedang Baik-baik Saja
Sebagai salah satu pabrikan otomotif yang fokus ke mobil listrik, Hyundai Indonesia digempur persaingan dari pabrikan China. Foto: Sindonews/Danang Arradian
A A A
JAKARTA - Pasar mobil listrik di Indonesia pada 2024 tidak sedang baik-baik saja. Hal tersebut disampaikan oleh Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia, Budi Nur Mukmin, yang mengatakan penjualan mobil tahun ini mendapatkan tantangan berat.

“Tahun ini industri otomotif mendapatkan cobaan yang signifikan. Mulai dari rupiah yang terus melemah, Tapera, suku bunga tinggi, dan berbagai faktor lainnya. Ini membuat konsumen lebih menahan diri untuk berbelanja,” ungkap Budi, yang menyebut total pasar otomotif tahun ini diprediksi terkoreksi di angka 800 ribuan saja.

Mobil listrik yang seharusnya bisa mendorong lahirnya konsumen atau calon pembeli mobil baru, ternyata juga tidak mampu mendongkrak pasar secara signifikan.

Pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia memang mengalami peningkatan besar dalam beberapa tahun terakhir.

Tapi, angkanya masih kecil. Pada 2021, mobil listrik hanya terjual sekitar 7 ribuan unit, pada 2022 meningkat menjadi 10 ribu, dan pada 2023 mencapai 17 ribu unit. Tahun ini, penjualan mobil listrik diprediksi akan tembus 20 ribu-30 ribu unit.

Di satu sisi, Hyundai memiliki peran besar di mobil listrik lewat Ioniq 5, Ioniq 6, hingga Kona Elektrik yang sudah mendapatkan pre-booking 300 unit. Sayangnya, mereka juga digempur oleh merek-merek China yang membawa mobil listrik dengan harga kompetitif.

Lalu, apa yang dilakukan Hyundai untuk bertahan? Budi mengatakan, pihaknya sudah menjalankan sejumlah strategi.

Pertama, merilis produk baru sebagai stimuli agar pasar bisa recover seperti Kona Elektrik. “Mobil listrik masih jadi salah satu daya tarik utama Hyundai. Kalau menyebut Hyundai, konsumen mengidentikkan dengan mobil listrik,” ujar Budi.

Kedua, memberikan fasilitas dan kemudahan supaya konsumen tertarik melakukan pembelian. “Antara lain memberikan berbagai program penjualan,” tambahnya.

Apakah tidak ada rencana untuk membawa mobil listrik murah seperti Inster EV yang dibanderol Rp350 jutaan ke Indonesia?
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6377 seconds (0.1#10.140)
pixels