Blackbird: Taksi Terbang yang Dapat Berputar dan Bergerak ke Segala Arah Seperti Burung

Sabtu, 30 November 2024 - 11:19 WIB
loading...
Blackbird: Taksi Terbang...
Blackbird disebut sebagai salah satu taksi terbang tercanggih yang akan mengangkut penumpang melintasi langit dengan sangat aman lewat teknologi propulsi baru. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Namanya Blackbird. Ini adalah taksi terbang. Tapi, bukan taksi terbang biasa. Kendaraan terbang listrik sepenuhnya dari CycloTech ini mampu melakukan pendaratan terkendali bahkan dalam cuaca badai. Ini karena teknologi motor terbaru.

Blackbird disebut sebagai salah satu taksi terbang tercanggih yang akan mengangkut penumpang melintasi langit dengan sangat aman lewat teknologi propulsi baru.

Pada 5 November, CycloTech, sebuah perusahaan Austria yang membuat komponen mobil terbang, meluncurkan cetak biru untuk pesawat demonstrasi "Blackbird" barunya – sebuah mobil terbang yang menggunakan alternatif baling-baling yang dibuat khusus.

Dijuluki "CycloRotor," sistem propulsi listrik sepenuhnya ini didasarkan pada prinsip baling-baling Voith Schneider (VSP) – yang sering digunakan pada kapal feri, kata kepala teknologi CycloTech Tahsin Kart dalam sebuah video promosi.

Ini adalah rotor melingkar dengan bilah baling-baling kecil di dalamnya, yang dapat berputar dan digunakan untuk propulsi dan kemudi.
Dengan menggerakkan pusat di mana bilah baling-baling berputar, pesawat dapat mengubah kecepatan udara dan arahnya, kata perwakilan CycloTech dalam sebuah pernyataan.

Setiap bilah baling-baling juga dapat dimiringkan untuk menghasilkan dorongan arah, seperti sayap pesawat terbang, dan dapat disejajarkan secara tepat untuk mengirim pesawat ke arah tertentu atau berputar di udara.

“CycloRotor akan meningkatkan kemampuan manuver Blackbird, memungkinkannya bergerak atau berputar ke segala arah saat mengudara dan juga melakukan koreksi tajam pada lintasannya dengan presisi tambahan,” tegas perwakilan CycloTech.

Ini juga dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penumpang pada setiap penerbangan dalam kondisi cuaca berangin atau buruk lainnya, tambah mereka.

Teknologi tersebut sekaligus membedakan Blackbird dari pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal elektrik (eVTOL), seperti yang sedang diuji oleh DARPA, serta prototipe taksi udara – yang semuanya menggunakan desain baling-baling yang lebih tradisional.



Demonstrasi Blackbird masih dalam pengembangan, tetapi CycloTech merilis beberapa video promosi yang menunjukkan teknologi CycloRotor digunakan untuk mengangkat dan mendorong model skala.

Saat ini, model tersebut dapat mendukung maksimum 750 pon (340 kilogram) dan dapat terbang dengan kecepatan sekitar 73 mph (118 km/jam). Ini hampir setengah dari Skyhawk Cessna, salah satu pilihan pesawat ringan pribadi paling populer di pasaran, yang dapat mencapai kecepatan maksimum 142 mph (229 km/jam).

Tim di balik demonstrasi Blackbird bertujuan untuk menerbangkan versi ukuran penuh dari pesawat tersebutpadaawal2025.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2084 seconds (0.1#10.140)