Ada 19 Kota di China Sedang Uji Coba Taksi Otonom, Target 100 Kota di 2023
loading...
A
A
A
CHINA - Setidaknya 19 kota di China sedang menjalankan uji coba robotaxi dan robobus. Tujuh kota telah menyetujui uji coba tanpa pengawasan pengemudi manusia oleh setidaknya lima pemimpin industri: Apollo Go, Pony.ai, WeRide, AutoX, dan SAIC Motor.
Apollo Go mengatakan pada Mei kemarin bahwa mereka berencana mengerahkan 1.000 robotaxi di Wuhan pada akhir tahun.
Mereka memperkirakan akan mampu beroperasi di 100 kota pada 2030.
Pony.ai, yang didukung oleh Toyota Motor Jepang, mengoperasikan 300 robotaxi dan berencana menambah 1.000 lagi pada 2026.
Wakil presidennya mengatakan bahwa robotaxi mungkin butuh waktu lima tahun agar profitabel. Dan pada saat itu mereka akan berkembang "secara eksponensial".
WeRide dikenal dengan taksi, van, bus, dan penyapu jalan otonomnya.
AutoX, yang didukung oleh pemimpin e-commerce Alibaba Group, beroperasi di kota-kota termasuk Beijing dan Shanghai. SAIC telah mengoperasikan robotaxi sejak akhir 2021.
“Kami telah melihat percepatan di China. Laju penerbitan izin robotaxi juga cepat. Ini berbeda dengan AS yang pelan-pelan dan bertahap,” beber Augustin Wegscheider, direktur pelaksana Boston Consulting Group.
Waymo dari Alphabet adalah satu-satunya perusahaan Amerika yang mengoperasikan robotaxi tanpa awak.
Perusahaan ini memiliki total sekitar 700 mobil yang beroperasi di San Francisco, Los Angeles, Phoenix, dan Austin, Texas, tetapi tidak semuanya beroperasi setiap saat, kata seorang juru bicara perusahaan.
Cruise, yang didukung oleh General Motors, memulai kembali pengujian pada April 2024 setelah salah satu kendaraannya menabrak seorang pejalan kaki tahun lalu. Cruise mengatakan sudah beroperasi di tiga kota.
“Ada perbedaan yang jelas antara AS dan China,” ungkap Mantan CEO Waymo, John Krafcik. “Pengembang robotaxi menghadapi pengawasan jauh lebih ketat dan rintangan yang lebih tinggi di AS,”tambahJohn.
Apollo Go mengatakan pada Mei kemarin bahwa mereka berencana mengerahkan 1.000 robotaxi di Wuhan pada akhir tahun.
Mereka memperkirakan akan mampu beroperasi di 100 kota pada 2030.
Pony.ai, yang didukung oleh Toyota Motor Jepang, mengoperasikan 300 robotaxi dan berencana menambah 1.000 lagi pada 2026.
Wakil presidennya mengatakan bahwa robotaxi mungkin butuh waktu lima tahun agar profitabel. Dan pada saat itu mereka akan berkembang "secara eksponensial".
WeRide dikenal dengan taksi, van, bus, dan penyapu jalan otonomnya.
AutoX, yang didukung oleh pemimpin e-commerce Alibaba Group, beroperasi di kota-kota termasuk Beijing dan Shanghai. SAIC telah mengoperasikan robotaxi sejak akhir 2021.
“Kami telah melihat percepatan di China. Laju penerbitan izin robotaxi juga cepat. Ini berbeda dengan AS yang pelan-pelan dan bertahap,” beber Augustin Wegscheider, direktur pelaksana Boston Consulting Group.
Waymo dari Alphabet adalah satu-satunya perusahaan Amerika yang mengoperasikan robotaxi tanpa awak.
Perusahaan ini memiliki total sekitar 700 mobil yang beroperasi di San Francisco, Los Angeles, Phoenix, dan Austin, Texas, tetapi tidak semuanya beroperasi setiap saat, kata seorang juru bicara perusahaan.
Cruise, yang didukung oleh General Motors, memulai kembali pengujian pada April 2024 setelah salah satu kendaraannya menabrak seorang pejalan kaki tahun lalu. Cruise mengatakan sudah beroperasi di tiga kota.
“Ada perbedaan yang jelas antara AS dan China,” ungkap Mantan CEO Waymo, John Krafcik. “Pengembang robotaxi menghadapi pengawasan jauh lebih ketat dan rintangan yang lebih tinggi di AS,”tambahJohn.
(dan)