Citroen C3 Aircross: SUV Nyaman Rasa Eropa, Harga Merakyat
loading...
A
A
A
JAKARTA - SUV Citroen C3 Aircross hadir di Indonesia dengan embel-embel “mobil Eropa”. Tapi harganya merakyat. Sanggupkah gimmick ini menarik perhatian konsumen?
Awalnya SINDONews memang bertanya-tanya: siapa pembeli Citroen yang asal Prancis itu? Ini karena di Indonesia sendiri mobil Eropa identik dengan Jerman yang mahal dan mewah dari Jerman. Mulai Volkswagen (VW), Mercedes-Benz, hingga BMW.
Nama Citroen sendiri di Indonesia sama seperti roti croissant yang asal Prancis. Banyak yang tahu atau pernah mendengar. Tapi mungkin tidak semua orang Indonesia akan suka.
Karena itu, SINDONews memberi kesempatan untuk SUV Citroen C3 Aircross: mencobanya selama 10 hari. Sekaligus menyerapi, apa sih yang sebenarnya ditawarkan oleh Citroen?
Bersaing di Pasar yang Gemuk
Citroen C3 Aircross SUV hadir di pasar SUV Indonesia yang sangat kompetitif. Beberapa pesaing utamanya di kelas low SUV antara lain:
- Honda BR-V
- Mitsubishi Xpander Cross
- Daihatsu Terios
- Toyota Rush
Memang compact SUV adalah pasar yang gemuk. Apalagi, penjualan SUV di Indonesia mencapai 250.000 unit pada 2023. (Gaikindo)
Dilihat dari harganya, Citroen C3 Aircross juga cukup kompetitif. Yakni, dipasarkan dengan banderol C3 Aircross SUV Single Tone Rp289.9 Juta dan C3 Aircross SUV Two Tone Rp294.9 Juta. Khusus yang dicoba SINDONews adalah Citroen C3 Aircross tipe Two Tone. Nah, berikut adalah kesan-kesannya:
1. Eksterior yang “Aman”
Penggemar SUV di Indonesia termasuk rewel sekali soal tampilan. Mereka suka SUV yang sporty dan mewah. Terlalu aneh, terlalu unik, terlalu biasa, bisa panen hujatan dan ditinggalkan.
Tapi, SINDONews menganggap eksterior Citroen C3 Aircross ini masih cukup aman. Aksen Eropanya masih terlihat, walau tidak kental. Tidak ada tarikan-tarikan garis yang norak atau berlebihan. Walau, memang selera Prancis agak berbeda dengan Jerman.
SINDONews suka dengan LED Daytime Running Light dan headlamp dan lampu belakang halogen, Roof Rail, skid plates di depan dan belakang, hingga velg alloy 17 inci.
Ground clearance tinggi (200 mm) cocok untuk jalanan Indonesia. Walau memang masih lebih rendah dibandingkan kompetitor seperti Toyota Rush, Honda BR-V yang 220 mm.
2. Interior Perlu Penyesuaian
Masuk ke interior, baru terasa keunikan khas Prancis-nya. Ada beberapa hal yang cukup bikin pengemudi menghela nafas. Walau memang ini selera individu. Misalnya dashboard bergaya orange deco yang mungkin tidak semua akan cocok. Lalu, trim plastik di dashboard yang kurang mewah. Jok masih fabric. Begitupun letak power window belakang yang menyebalkan.
Untungnya, wireless charging, AC digital, serta ambient lighting jadi penawar. Teknologi yang dibenamkan juga lumayan modern. Misalnya, SINDONews suka sekali dengan head unit sentuh 10,2 incinya yang memanjang. Mudah terhubung secara nirkabel dengan Android Auto dan Apple CarPlay. Sederhana dan tidak banyak gimmick, tapi berguna.
3. Suspensi Empuk, Handling Jempolan
Citroen C3 Aircross menurut SINDONews adalah SUV yang sangat nyaman dikendarai. Ada beberapa alasannya. Pertama, suspensi mobil ini jagoan. Empuk sekali. Menggunakan suspensi depan MacPherson Strut dan Torsion Beam di belakang, SUV ini melibas polisi tidur atau lubang dijalan dengan pede. Julukan “Flying Carpet Ride” walau sedikit lebay, bahkan masih bisa diterima SINDONews.
Awalnya SINDONews memang bertanya-tanya: siapa pembeli Citroen yang asal Prancis itu? Ini karena di Indonesia sendiri mobil Eropa identik dengan Jerman yang mahal dan mewah dari Jerman. Mulai Volkswagen (VW), Mercedes-Benz, hingga BMW.
Nama Citroen sendiri di Indonesia sama seperti roti croissant yang asal Prancis. Banyak yang tahu atau pernah mendengar. Tapi mungkin tidak semua orang Indonesia akan suka.
Karena itu, SINDONews memberi kesempatan untuk SUV Citroen C3 Aircross: mencobanya selama 10 hari. Sekaligus menyerapi, apa sih yang sebenarnya ditawarkan oleh Citroen?
Bersaing di Pasar yang Gemuk
Citroen C3 Aircross SUV hadir di pasar SUV Indonesia yang sangat kompetitif. Beberapa pesaing utamanya di kelas low SUV antara lain:- Honda BR-V
- Mitsubishi Xpander Cross
- Daihatsu Terios
- Toyota Rush
Memang compact SUV adalah pasar yang gemuk. Apalagi, penjualan SUV di Indonesia mencapai 250.000 unit pada 2023. (Gaikindo)
Dilihat dari harganya, Citroen C3 Aircross juga cukup kompetitif. Yakni, dipasarkan dengan banderol C3 Aircross SUV Single Tone Rp289.9 Juta dan C3 Aircross SUV Two Tone Rp294.9 Juta. Khusus yang dicoba SINDONews adalah Citroen C3 Aircross tipe Two Tone. Nah, berikut adalah kesan-kesannya:
1. Eksterior yang “Aman”
Penggemar SUV di Indonesia termasuk rewel sekali soal tampilan. Mereka suka SUV yang sporty dan mewah. Terlalu aneh, terlalu unik, terlalu biasa, bisa panen hujatan dan ditinggalkan. Tapi, SINDONews menganggap eksterior Citroen C3 Aircross ini masih cukup aman. Aksen Eropanya masih terlihat, walau tidak kental. Tidak ada tarikan-tarikan garis yang norak atau berlebihan. Walau, memang selera Prancis agak berbeda dengan Jerman.
SINDONews suka dengan LED Daytime Running Light dan headlamp dan lampu belakang halogen, Roof Rail, skid plates di depan dan belakang, hingga velg alloy 17 inci.
Ground clearance tinggi (200 mm) cocok untuk jalanan Indonesia. Walau memang masih lebih rendah dibandingkan kompetitor seperti Toyota Rush, Honda BR-V yang 220 mm.
2. Interior Perlu Penyesuaian
Masuk ke interior, baru terasa keunikan khas Prancis-nya. Ada beberapa hal yang cukup bikin pengemudi menghela nafas. Walau memang ini selera individu. Misalnya dashboard bergaya orange deco yang mungkin tidak semua akan cocok. Lalu, trim plastik di dashboard yang kurang mewah. Jok masih fabric. Begitupun letak power window belakang yang menyebalkan. Untungnya, wireless charging, AC digital, serta ambient lighting jadi penawar. Teknologi yang dibenamkan juga lumayan modern. Misalnya, SINDONews suka sekali dengan head unit sentuh 10,2 incinya yang memanjang. Mudah terhubung secara nirkabel dengan Android Auto dan Apple CarPlay. Sederhana dan tidak banyak gimmick, tapi berguna.