Citroen C3 Aircross: SUV Nyaman Rasa Eropa, Harga Merakyat
loading...
A
A
A
Kedua, mobil ini stabil diajak ngebut. Di kecepatan tinggi, walau mobil juga terasa tinggi, tapi sangat stabil untuk selap selip dan tidak limbung. Ini faktor yang membuat SINDONews suka sekali mengendarai Citroen C3 Aircross. Mobilnya lincah, terasa ringkas, mudah dikendarai, dan jadi sangat percaya diri untuk mengendarainya.
Keempat, kabinnya juga lumayan hening untuk kelas low SUV. Citroen menyebut ini sebagai Cocoon Effect atau efek kempompong.
Dari pemakaian kombinasi rute kombinasi, SINDONews mendapatkan konsumsi BBM sekitar 12-14 km per liter.
Beberapa fitur penjuang lainnya, yakni dual airbags, ABS, EBD, ESP, Hill Start Assist, serta Electronic Parking Brake (EPB). EPB ini juga membuat mobil terasa mewah dan berkelas dibandingkan handbrake model tarik.
5. Perasaan yang Campur Aduk
Awalnya, posisi mengemudi Citroen C3 Aircross membuat SINDONews sedikit kagok. Sebab, jarak dashboard dan kaca depan terasa pendek sekali. Sehingga pengemudi terasa sedikit “klaustrophobic” atau sempit.
Tapi disisi lain, mobil sebenarnya cukup panjang dan tinggi. Ini adalah low SUV dengan 7 penumpang. Dimensinya panjang 4.323 mm, lebar 1.796 mm, tinggi 1.650 mm, wheelbase 2.675 mm. Sedangkan Toyota Rush panjang 4.435 mm x lebar 1.695 mm x dan tinggi 1.705 mm. Karena itu, perasaan awal mengendarai mobil ini agak campur aduk. Sempit, tapi lebar dan panjang?
6. 7 Penumpang, dengan Sentuhan Kursi Belakang yang Unik
Kapasitas Citroen C3 Aircross memang 7 penumpang. Artinya, menargetkan keluarga muda. Tapi, harus diingat bahwa bangku baris ketiga hanya ditujukan untuk anak-anak. Sehingga sempit untuk orang dewasa.
Hanya saja, ada sedikit gimmick. Yakni, kursi baris ketiga yang dapat dilepas pasang: (dapat difungsikan sebagai bagasi atau kursi penumpang).
Bisa digunakan untuk kegiatan camping atau nongkrong di alam atau tempat-tempat yang punya pemandangan indah. Anda bisa duduk menghadap ke belakang dengan bangku belakang yang terbuka.
Lantas, ini berujung pada kesimpulan, siapa yang cocok memakai mobil ini?
Pertama, para penggemar petualangan. Mereka yang suka traveling, berkemah. Bangku belakang yang bisa dibalik, roof rail untuk membawa barang, ground clearance tinggi siap melibas berbagai medan, suspensi empuk, torsi mesin mumpuni, dan mobil yang tidak limbung jadi nilai plus.
Kedua, mereka yang memang ingin terlihat beda dan ngebet memiliki “mobil Eropa”. Ketiga, mereka yang sudah pasti tidak loyal dengan satu merek. Artinya, siap dengan segala konsekuensi seperti bengkel yang terbatas atau suku cadang yang tidak sebanyak mobil Jepang.
Keempat, kabinnya juga lumayan hening untuk kelas low SUV. Citroen menyebut ini sebagai Cocoon Effect atau efek kempompong.
4. Mesin Turbo 1.200 cc
Mesin 1.2L PureTech Turbo, 3 silinder segaris membuat Citroen C3 Aircross unik dibandingkan kompetitornya. Tenaga dan performanya cukup oke. Bisa mencapai 110 HP di 5.500 rpm dengan torsi 205 Nm di 1.750 rpm. Jadi, tidak perlu sering-sering bejek gas dalam-dalam, mobil sudah melesat.Dari pemakaian kombinasi rute kombinasi, SINDONews mendapatkan konsumsi BBM sekitar 12-14 km per liter.
Beberapa fitur penjuang lainnya, yakni dual airbags, ABS, EBD, ESP, Hill Start Assist, serta Electronic Parking Brake (EPB). EPB ini juga membuat mobil terasa mewah dan berkelas dibandingkan handbrake model tarik.
5. Perasaan yang Campur Aduk
Awalnya, posisi mengemudi Citroen C3 Aircross membuat SINDONews sedikit kagok. Sebab, jarak dashboard dan kaca depan terasa pendek sekali. Sehingga pengemudi terasa sedikit “klaustrophobic” atau sempit. Tapi disisi lain, mobil sebenarnya cukup panjang dan tinggi. Ini adalah low SUV dengan 7 penumpang. Dimensinya panjang 4.323 mm, lebar 1.796 mm, tinggi 1.650 mm, wheelbase 2.675 mm. Sedangkan Toyota Rush panjang 4.435 mm x lebar 1.695 mm x dan tinggi 1.705 mm. Karena itu, perasaan awal mengendarai mobil ini agak campur aduk. Sempit, tapi lebar dan panjang?
6. 7 Penumpang, dengan Sentuhan Kursi Belakang yang Unik
Kapasitas Citroen C3 Aircross memang 7 penumpang. Artinya, menargetkan keluarga muda. Tapi, harus diingat bahwa bangku baris ketiga hanya ditujukan untuk anak-anak. Sehingga sempit untuk orang dewasa. Hanya saja, ada sedikit gimmick. Yakni, kursi baris ketiga yang dapat dilepas pasang: (dapat difungsikan sebagai bagasi atau kursi penumpang).
Bisa digunakan untuk kegiatan camping atau nongkrong di alam atau tempat-tempat yang punya pemandangan indah. Anda bisa duduk menghadap ke belakang dengan bangku belakang yang terbuka.
Lantas, ini berujung pada kesimpulan, siapa yang cocok memakai mobil ini?
Pertama, para penggemar petualangan. Mereka yang suka traveling, berkemah. Bangku belakang yang bisa dibalik, roof rail untuk membawa barang, ground clearance tinggi siap melibas berbagai medan, suspensi empuk, torsi mesin mumpuni, dan mobil yang tidak limbung jadi nilai plus.
Kedua, mereka yang memang ingin terlihat beda dan ngebet memiliki “mobil Eropa”. Ketiga, mereka yang sudah pasti tidak loyal dengan satu merek. Artinya, siap dengan segala konsekuensi seperti bengkel yang terbatas atau suku cadang yang tidak sebanyak mobil Jepang.