Dacia Spring, Mobil Prancis yang Dibenci Buruh Prancis

Senin, 26 Oktober 2020 - 20:42 WIB
loading...
Dacia Spring, Mobil...
Dacia Spring dibuat di China atas kerja sama Renault dan Dongfeng. Foto / IST
A A A
JAKARTA - Dacia Spring jadi mobil yang paling dibenci buruh Prancis karena skema produksinya yang tidak melibatkan mereka. Diketahui Dacia Spring dibuat Renault di pabrik mereka yang ada di China. Masalahnya adalah Dacia Spring, mobil crossover mungil listrik itu justru dijual kembali ke pasar Eropa termasuk di Prancis sendiri.

"Kami benar-benar menentang produksi Spring di China. Ini sangat bertolak belakang dengan keinginan pemerintah yan berusaha mempertahankan lapangan pekerjaan dan industri otomotif di Prancis," ucap Frank Daoust, Juru Bicara Konferensi Buruh Demokratik Prancis. (Baca juga : Mobil-mobil Unik Pendukung Donald Trump saat Kampanye )

Dacia Spring, Mobil Prancis yang Dibenci Buruh Prancis


Buruh Prancis, khususnya buruh-buruh Renault menurut Frank Daoust justru kecewa dengan sikap Renault yang tetep kukuh memproduksi Dacia Spring di Prancis. Dacia Spring yang merupakan versi listrik dari Renault Kwid itu justru sebenarnya bisa dibuat di China. Alhasil mereka merasa telah diperalat oleh Renault guna mendapatkan bantuan dana dari pemerintah Prancis.

Diketahui pemerintah Prancis dibawah kendali Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengucurkan dana pinjaman untuk pihak swasta sebesar USD5,9 miliar atau setara Rp85,4 triliun. Sebagian kecil dana bantuan itu diberikan ke produsen otomotif Prancis termasuk Renault.

Menurut Konferensi Buruh Demokratik Prancis, Renault mendapatkan bantuan karena perusahaan yang berdiri di Prancis pada 25 Februari 1899 itu setuju dengan perwakilan buruh akan mengaktifkan kembali dua pabrik yang telah vakum.

Selain masalah internal, para buruh di Prancis juga mempermasalahkan masalah isu lingkungan yang dibawa oleh Renault Spring. Seharusnya mobil lingkungan tidak perlu diproduksi di luar wilayah dimana mobil itu dipasarkan. Karena untuk mengirimkan mobil itu otomatis akan mengunakan jasa pengiriman yang tentunya akan meningkatkan polusi. Seharusnya menurut mereka, Renault, kembali fokus membuat mobil listrik di Prancis dan menjadikan negeri Menara Eiffel itu jadi pusat kesempurnaan elektrifikasi. "Sangat tidak bertanggung jawab membuat mobil itu diluar negara kami," ujar Frank Daoust. (Baca juga : Harga Mobil Listrik akan Sama dengan Mobil Konvensional )

Masalahnya Renault tidak sendirian membuat mobil-mobil listrik di China. Kompatriot mereka seperti BMW, Daimler dan Volvo bahkan sudah lama membuat mobil-mobil listrik di China dan kemudian menjualnya kembali ke pasar Eropa. Mereka bekerjasama dengan perusahaan mobil di China untuk memproduksi sekaligus langsung menjual mobil itu untuk pasar China juga.

Hal yang sama juga dilakukan Renault dimana mereka bekerjasama dengan Donfeng Motor Group membuat Dacia Spring. Renault beralasan pemilihan China sebagai pusat produksi mobil listrik karena memang teknologi mobil listrik memang tengah berkembang pesat di China dan mereka tidak ingin ketinggalan dengan produsen otomotif lainnya yang juga sudah berada di China memantapkan produksi mobil listrik mereka.

Untuk informasi Dacia Spring merupakan versi listrik dari Renault Kwid. Mobil Renault Kwid juga dipasarkan di Indonesia dengan bendera Maxindo Renault Indonesia.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tantangan Produsen Mobil...
Tantangan Produsen Mobil Listrik China di Asia Tenggara: Realitas vs. Ambisi
Pabrik Hyundai di Georgia...
Pabrik Hyundai di Georgia Siap Produksi Ioniq 9 Tepat Waktu
China Siap Aliri Energi...
China Siap Aliri Energi dari Luar Angkasa ke Mobil Listrik
Jeremy Clarkson Yakin...
Jeremy Clarkson Yakin Bisa Kalahkan Elon Musk Soal Ulasan Buruk Tesla
Mobil Jepang Dominan:...
Mobil Jepang Dominan: Ini Dia Daftar Mobil Paling Andal 2025 Versi J.D. Power!
Honda Luncurkan Modul...
Honda Luncurkan Modul Sel Bahan Bakar Generasi Terbaru
Pabrikan China Siap...
Pabrikan China Siap Bantu Indonesia Bikin Mobil Nasional
Honda Siap Luncurkan...
Honda Siap Luncurkan Dua Mobil Listrik di Indonesia pada 2026
Sangat Janggal, Toyota...
Sangat Janggal, Toyota Tiba-tiba Bikin Mobil Listrik di China
Rekomendasi
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
Begini Kondisi Terakhir...
Begini Kondisi Terakhir Ray Sahetapy sebelum Meninggal, Semangat Hidupnya Menurun
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
Profil Matthew Baker,...
Profil Matthew Baker, Bek Andalan Timnas Indonesia U-17 yang Tolak Panggilan Timnas Australia U-17
Daya Beli Turun Saat...
Daya Beli Turun Saat Lebaran 2025, Mal Ramai Tapi Minim yang Belanja
H+1 Lebaran, Arus Balik...
H+1 Lebaran, Arus Balik Kendaraan lewat GT Cikampek Utama Mulai Meningkat
Berita Terkini
Seragam Baru Teknisi...
Seragam Baru Teknisi Suzuki: Bukan Sekadar Ganti Baju, Tapi Revolusi Layanan Purna Jual!
5 jam yang lalu
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
8 jam yang lalu
Protes Anti-Elon Musk...
Protes Anti-Elon Musk Mengguncang Dealer Tesla di Seluruh Dunia!
9 jam yang lalu
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
1 hari yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
1 hari yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
1 hari yang lalu
Infografis
8 Tanda Orang yang Mendapatkan...
8 Tanda Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar, Apa Saja?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved