Bentley Ogah Ikut Langkah Ferrari, Siap Fully Electric

Jum'at, 06 November 2020 - 05:54 WIB
loading...
Bentley Ogah Ikut Langkah...
Bentley Beyond 100 adalah rencana besar Bentley menuju elektrifikasi. Mereka berhenti membuat mobil bensin pada 2030. Foto / Bentley
A A A
CREWE - Keputusan Ferrari yang tidak ingin bermain mobil listrik secara penuh ternyata tidak diikuti oleh pabrikan mobil mewah lainnya, Bentley misalnya. Perusahaan mobil mewah yang berbasis di Inggris itu malahan bertekad akan membuat mobil listrik secara penuh pada 2030.

Hal itu terungkap dalam rencana Bentley yang bertajuk Beyond100 Strategic Plan. Dalam rencana itu Bentley pada 2030 memang tidak akan lagi memproduksi mobil-mobil dengan mesin pembakaran internal, bensin dan diesel, yang kerap merugikan lingkungan.

Sebagai langkah awal elektrifikasi, Bentley rencananya akan meluncurkan dua mobil plug-in hybrid pada 2021. Kedua mobil itu rencananya adalah Bentley Bentayga PHEV dan Bentley Flying Spur PHEV. Bentley Bentayga PHEV rencananya akan menggunakan mesin yang sama V6 namun dibantu oleh baterai sehingga bisa menghasilkan tenaga yang besar 443 daya kuda dan torsi maksimal 516 lb-ft. Sementara Bentley Flying Spur akan menggunakan mesin yang sudah ada di Panamera Turbo S E -Hybrid yakkni V7 dengan motor. Diketahui Porsche dan Bentley memang berada dalam satu grup yakni Volkswagen AG.

Rencana elektrifikasi Bentley tidak berhenti di 2021. Pada 2023 nantinya semua lini mobil yang diproduksi di Crewe, Cheshire, Inggris akan memiliki varian hybrid. Seluruh varian hybrid itu nantinya perlahan-perlahan akan menggantikan seluruh mobil Bentley bermesin konvensional. (Baca juga : Nissan Navara Facelift, Makin Sangar Makin Amerika )

Pada 2025, mobil listrik pertama Bentley baru akan dihadirkan. Saat itu mobil listrik Bentley juga akan hadir dalam platform baru. Setelahnya, 2026 Bentley sudah mulai melengkapi seluruh lini mobil mereka ekslusif listrik dan hybrid. Dan akhirnya pada 2030 mereka akan berhenti membuat mobil bensin atau diesel. Dengan keputusan itu maka mesin kebanggaan Bentley, W12 tidak akan digunakan lagi.

"Dengan perubahan ini, yang melampaui semua produk yang telah kami hasilkan, Bentley akan menjadi patokan bagaimana sebuah perusahaan mobil luks bisa mentransformasi diri menjadi sebuah perusahaan yang peduli pada energi terbarukan dan berkelanjutan," ucap Adrian Hallmark, CEO Bentley. (Baca juga : Bersolek, Ford Everest Ikut Tantang Fortuner dan Pajero Sport )

Keputusan Adrian Hallmark tentu berbeda dengan Ferrari dimana sebelumnya CEO Ferrari Louis C Camilleri malah enggan membawa Ferrari ke arah elektrifikasi. Pasalnya mobil listrik sangat berbeda arahnya dengan tujuan Ferrari membuat mobil. "Ferrari tidak akan bisa jadi mobil listrik secara penuh. Mobil listrik tidak akan pernah jadi mobil ekstravagansa," katanya.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1877 seconds (0.1#10.140)