Joe Biden Menang, Mobil China ini Kangkangi General Motors
loading...
A
A
A
HEFEI - Perusahaan mobil listrik asal China mendapatkan berkah dari kemenangan Joe Biden dalam Pemilihan Umum Amerika Serikat 2020. Di saat yang bersamaan meningkatnya permintaan mobil listrik di China semakin membuat perusahaan mobil listrik yang berbasis di Hefei, China itu tersenyum lebar. (Baca juga : Kisah Mobil Lincoln, Saksi Bisu Pemicu Hari Pahlawan )
Pasalnya saham mereka naik hingga 28 persen pada akhir pekan lalu. Nilai pasar mereka bahkan diumumkan Carbuzz mencapai USD53,4 miliar atau setara Rp735,8 miliar. Nilai ini bahkan melampaui nilai dari perusahaan otomotif yang terlah berusia 112 tahun, General Motors (GM). Nilai pasar GM saat ini berada di USD51,6 miliar atau mencapai Rp711 miliar.
Nama NIO memang jarang begitu terdengar karena orang lebih mengenal mobil listrik dari Amerika seperti Tesla, Polestar dan Rivian. Padahal di China, produsen mobil listrik begitu menjamur dan yang terkuat di antara mereka adalah NIO.
Di China, NIO adalah pesaing yang sangat kuat buat Tesla. Hal ini dibuktikan dimana pada bulan Oktober lalu permintaan mobil listrik NIO mencapai 5.055 unit. Tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Diketahui total kuarter ketiga tahun ini,mereka telah menjual sebanyak 58.288 unit mobil listrik.
Untuk pasar China, NIO menawarkan tiga model mobil listrik yakni NIO ES8, NIO ES6 dan NIO EC6. NIO ES8 adalah sebuah SUV listrik yang memiliki tenaga maksimal 643 daya kuda. Mobil ini kompetitor langsung Tesla Model X. Dalam waktu dekat NIO berencana masuk ke dalam pasar Amerika Serikat. Hanya saja belum dipastikan model yang dibawa dan kapan mereka akan segera masuk ke pasar Amerika Serikat. (Baca juga : Nekat, Nissan Bikin Test Drive X-Trail Langsung dengan Kompetitor, Toyota RAV4 )
Bloomberg Intelligence Analyst, Steve Man mengatakan, selain dari permintaan mobil listrik dan kemenangan Joe Biden, peningkatan yang terjadi pada NIO juga terdongkrak dari tingginya valuasi mobil listrik, Tesla.
"Tingginya valuasi dari Tesla membuat start up mobil lstrik di China berkembangs emakin pesat lagi. Apalagi China juga semakin kuat dalam mendukung kebijakan kepemilikan mobil listrik," ujarnya.
Pasalnya saham mereka naik hingga 28 persen pada akhir pekan lalu. Nilai pasar mereka bahkan diumumkan Carbuzz mencapai USD53,4 miliar atau setara Rp735,8 miliar. Nilai ini bahkan melampaui nilai dari perusahaan otomotif yang terlah berusia 112 tahun, General Motors (GM). Nilai pasar GM saat ini berada di USD51,6 miliar atau mencapai Rp711 miliar.
Nama NIO memang jarang begitu terdengar karena orang lebih mengenal mobil listrik dari Amerika seperti Tesla, Polestar dan Rivian. Padahal di China, produsen mobil listrik begitu menjamur dan yang terkuat di antara mereka adalah NIO.
Di China, NIO adalah pesaing yang sangat kuat buat Tesla. Hal ini dibuktikan dimana pada bulan Oktober lalu permintaan mobil listrik NIO mencapai 5.055 unit. Tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Diketahui total kuarter ketiga tahun ini,mereka telah menjual sebanyak 58.288 unit mobil listrik.
Untuk pasar China, NIO menawarkan tiga model mobil listrik yakni NIO ES8, NIO ES6 dan NIO EC6. NIO ES8 adalah sebuah SUV listrik yang memiliki tenaga maksimal 643 daya kuda. Mobil ini kompetitor langsung Tesla Model X. Dalam waktu dekat NIO berencana masuk ke dalam pasar Amerika Serikat. Hanya saja belum dipastikan model yang dibawa dan kapan mereka akan segera masuk ke pasar Amerika Serikat. (Baca juga : Nekat, Nissan Bikin Test Drive X-Trail Langsung dengan Kompetitor, Toyota RAV4 )
Bloomberg Intelligence Analyst, Steve Man mengatakan, selain dari permintaan mobil listrik dan kemenangan Joe Biden, peningkatan yang terjadi pada NIO juga terdongkrak dari tingginya valuasi mobil listrik, Tesla.
"Tingginya valuasi dari Tesla membuat start up mobil lstrik di China berkembangs emakin pesat lagi. Apalagi China juga semakin kuat dalam mendukung kebijakan kepemilikan mobil listrik," ujarnya.
(wsb)