Upah Minimum Cuma Rp3,4 Juta Inikah Penyebab Investor Otomotif Lebih Melirik Thailand Dibanding Indonesia?

Minggu, 15 November 2020 - 20:37 WIB
loading...
Upah Minimum Cuma Rp3,4...
Buruh Thailand hanya mendapatkan upah minimum Rp3,4 juta per bulan. Saat ini kapasitas produksi otomotif Thailand jadi yang terbesar di kawasan ASEAN. Foto / IST
A A A
JAKARTA - Upah minimum sedikit banyak jadi salah satu indikasi investor otomotif dalam berinvestasi dan mengembangkan produk mereka. Hal itu setidaknya diungkap oleh Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara dalam webinar yang diadakan Forum Wartawan Otomotif (Forwot) dan Forum Wartawan Industri (Forwin) akhir pekan lalu. Saat itu Kukuh mengatakan kenaikan Upah Minimum Propinsi (UMP), seperti yang terjadi di Jakarta baru-baru ini, harus dipandang secara realistis. Sebab, kenaikan menyisakan dilema persaingan biaya produksi dengan negara-negara tetangga.

"Kita harus realistis di sana. Kita juga harus kompetitif, jangan sampai jadi mahal. Ini kita sedang bersaing dengan negara-negara tetangga. Jangan sampai ada faktor tersebut sehingga orang berpaling. Padahal kita punya potensi besar," ujarnya. (Baca juga : Ferrari Akui Lebih Sulit Buat SUV Ketimbang Buat Mobil Sport )

Sebab, ia menekankan, UMP punya peran penting dalam pertimbangan tersebut. Salah satu anggota Gaikindo, menurutnya, pernah melakukan pengujian mengapa sebuah produk tidak bisa diproduksi di Indonesia? "Kita tidak lagi bisa lakukan karena sejumlah faktor, salah satunya UMP. Sebab kemudian dikaitkan dengan produktivitas. Ada negara dengan UMP rendah tetapi dengan produktivitas tinggi. Nah, ini yang kita harus jaga. Betulkah itu perlu, atau kita masih kompetitif, atau kita sudah lewat ambang batas," ujarnya.

Meski tidak menyebut nama negara itu, sebenarnya Thailand bisa jadi salah satu negara yang menerapkan upah minimum yang cukup kecil jika dibandingkan dengan Jakarta atau UMK Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Purwakarta yang memiliki banyak pabrik termasuk pabrik otomotif.

Disebutkan Thai PBS World, pada 1 Januari 2020, pemeritah Thailand telah menetapkan upah minimum yang diberlakukan di berbagai wilayah di Thailand. Salah satunya adalah wilayah Rayong, wilayah dimana pabrik-pabrik otomotif dunia mendirikan pabrik. (Baca juga : Demi Ilmu Pengetahuan, Volvo Jatuhkan 10 Mobil Baru dari Ketinggian 30 Meter )

Di Rayong, upah satu hari buruh mencapai 336 Baht per hari atau setara Rp156.000 per hari. Jika dikalikan 22 hari kerja efektif maka mereka mendapatkan gaji sebulan Rp3,4 juta. Upah minimum di Rayong cukup besar jika dibandingkan wilayah Thailand lainnya yang justru kurang dari 336 Baht per hari.

Pada tahun lalu, saat musim kampanye terjadi di Thailand, memang muncul wacana yang dihadirkan partai politik dengan rencana kenaikan UMP yang mencapai 425 Baht per hari atau setara Rp197.860 atau jika dikali dengan 22 hari mencapai Rp4,3 juta atau setara UMP DKI Jakarta, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Namun proposal itu gagal dan Thailand menetapkan kenaikan UMP yang hanya mencapai Rp3,4 juta. Uniknya dengan upah minimum sebesar itu, industri otomotif Thailand masih tetap produktif dibandingkan begara ASEAN lainnya termasuk Indonesia. Hal itu bahkan diakui Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang pada Agustus lalu.

"Dalam konteks pasar otomotif, Indonesia adalah pasar terbesar di Asia Tenggara. Di 2019, lebih dari 1 juta kendaraan dijual di dalam negeri. Dan 300 ribu telah diekspor ke seluruh dunia. Namun secara produksi kita harus akui, Indonesia masih kalah di bawah Thailand," kata Agus dalam Indonesia Otomotif Online Festival, Jumat (14/8).

Pada tahun 2019 lalu, Thailand mampu memproduksi mobil sebanyak 2.013.710 unit. Jauh lebih besar dibanding Indonesia yang hanya di angka 1.286.848 unit. Potensi ini bisa jeblok setelah industri otomotif dalam negeri kembali dihajar oleh pandemi Covid-19. Nyatanya di tengah pandemi Covid-19, buruh Thailand masih leading. Berdasarkan data ASEAN Automotive Federation, sepanjang semester pertama tahun ini, Indonesia masih kalah telak dengan Negeri Gajah Putih.

Januari sampai Juni 2020, produksi mobil di Indonesia hanya 369.545 unit. Jumlah tersebut turun 37,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 592.396 unit. Sedangkan Thailand, produksi mobil selama enam bulan tahun ini sebesar 606.132 unit. Angka ini turun sebesar 43,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1.065.945 unit.

Menyitir keterangan awal Kukuh Kumara, kenaikan upah minimum yang ada di Indonesa memang akan menyisakan dilema persaingan biaya produksi dengan negara-negara tetangga. Pasalnya investor otomotif masih bisa melihat dengan nyata ada negara yang upah minimumnya kecil tapi produktivitas tinggi.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
Ditarget Terjual 10...
Ditarget Terjual 10 Juta Unit Mobil Listrik Setahun, Ini Strategi Xiaomi
Bos Volkswagen Sebut...
Bos Volkswagen Sebut China Belum Banyak Pengalaman di Industri Otomotif
Merek Jepang Diklaim...
Merek Jepang Diklaim Kini Cuma Mengekor Mobil China
XC60 Kembali Jadi Mobil...
XC60 Kembali Jadi Mobil PHEV untuk Jarak Jauh Volvo
Ahli Ungkap Kebohongan...
Ahli Ungkap Kebohongan Klaim Soal Jarak Tempuh Baterai Mobil Listrik
11.000 Pekerja Pabrikan...
11.000 Pekerja Pabrikan Mobil Jepang Kena PHK, 7 Pabrik Nissan Ditutup
Revisi PP 28/2024, Gubernur...
Revisi PP 28/2024, Gubernur Jatim Dukung Aspirasi Buruh Tembakau
Turis Sombong Israel...
Turis Sombong Israel Menolak Lepas Sepatu di Restoran Thailand: 'Uangku Membangun Negaramu'
Rekomendasi
Pendaki Disabilitas...
Pendaki Disabilitas Anggi Wahyuda Akan Taklukkan Everest, Menpora: Kami Dukung!
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
BKI Menjawab Tantangan...
BKI Menjawab Tantangan Pengangkutan Kendaraan Listrik Melalui Laut
Berita Terkini
Investasi Raksasa Korea...
Investasi Raksasa Korea Batal, Hyundai dan LG Tegaskan Komitmen: Baterai Mobil Listrik Made in Indonesia Tetap Menyala!
Jangan Panik Dulu! Hyundai...
Jangan Panik Dulu! Hyundai Bongkar Anatomi Baterai Mobil Listrik yang Bisa Jadi Api dalam Sekam!
Misteri di Balik Rapor...
Misteri di Balik Rapor Merah Honda di April 2025! Ternyata Puasa Distribusi Jelang Rilis Mobil Baru!
Batuk Asap, BYD Indonesia...
Batuk Asap, BYD Indonesia Pastikan Tidak Ada Api dan Lakukan Investigasi Menyeluruh
Sedan Listrik Seal Batuk...
Sedan Listrik Seal Batuk Asap saat Parkir di Garasi, Begini Penjelasan BYD Indonesia
Awas! Kaki-Kaki Mobilmu...
Awas! Kaki-Kaki Mobilmu Bisa Jadi Bom Waktu! 10 Tanda Maut Ban Wajib Diganti!
Infografis
Jumlah Pengangguran...
Jumlah Pengangguran di Indonesia Tembus 7,47 Juta Orang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved