Tesla Akui Kurang Banyak Pekerjakan Warga Kulit Hitam

Minggu, 06 Desember 2020 - 15:12 WIB
loading...
Tesla Akui Kurang Banyak Pekerjakan Warga Kulit Hitam
Tesla telah mempekerjakan ribuan karyawan di berbagai pabrik mereka. Hanya saja keterwakilan warga kulit hitam dianggap masih kurang. Foto / IST
A A A
JAKARTA - Tesla ternyata diketahui tidak banyak mempekerjakan karyawan kulit hitam. Hal itu didapat berdasar laporan bertajuk The Diversity, Equity and Inclusion Impact Report 2020 yang diumumkan beberapa waktu lalu. Dalam laporan itu disebutkan dari seluruh total karyawan yang ada di Amerika Serikat hanya 10 persen yang merupakan warga kulit hitam bekerja di Tesla. (Baca juga : NASA Siap Beli Batu dari Bulan dengan Harga Rp13.900 )

Jumlah itu bahkan semakin sedikit jika melihat daftar level direktur di Tesla. Hanya ada 4 persen karyawan kulit hitam di level direktur di tubuh Tesla. Sementara untuk perwakilan perempuan Tesla hanya mencapai 17 persen untuk level direktur dan 21 persen untuk total karyawan wanita keseluruhan.

CEO Tesla, Elon Musk mengakui minimnya keterwakilan warga kulit hitam di Tesla. Dia mengatakan mulai tahun depan Tesla akan berupaya untuk memperkerjakan warga kulit hitam di Amerika lebih banyak lagi.

"Kami paham indikator ini tidak menujukkan kemampuan besar yang dimiliki oleh warga Afrika-Amerika yang ada di negara ini, mulai dari lulusan sekolah menengah atas hingga profesional," ucap Elon Musk.

Dia melanjutkan "keterwakilan perempuan di bisnis teknologi dan otomotif secara historis juga rendah, kami memahaminya dan berupaya untuk memperbaiki hal itu." (Baca juga : Mercedes-Benz G-Class Menolak Mati, Capai Produksi 400.000 Unit )

Dilaporkan juga baru-baru ini, Nasdaq mengajukan proposal aturan keberagaman karyawan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat agat setiap perusahaan yang terdaftar di Nasdaq harus mematuhi aturan itu.

Aturan tersebut mengharuskan sebagian besar perusahaan untuk memiliki, atau secara terbuka menjelaskan mengapa mereka tidak memiliki, setidaknya dua direktur yang beragam, termasuk satu yang mengidentifikasi diri sebagai perempuan dan satu yang mengidentifikasi diri sebagai minoritas yang kurang terwakili atau LGBTQ +.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4925 seconds (0.1#10.140)