Sejarah IMI yang Lebih Tua dari Sumpah Pemuda dan Boedi Oetomo

Jum'at, 12 Februari 2021 - 16:41 WIB
loading...
A A A
Dan yang menarik, para sopir tersebut bukanlah orang Belanda atau orang Indonesia elite para pemilik kendaraan. Para sopir itu adalah kebanyakan orang Indonesia karena memang para warga Belanda itu memang sungkan memiliki jabatan yang elite dan tidak ingin bekerja keras mengendarai kendaraan bermotor. Bagi para sopir mendapatakan medali dari JMC adalah hal yang sangat membanggakan.

Sejarah IMI yang Lebih Tua dari Sumpah Pemuda dan Boedi Oetomo


Salah satu penerima medali itu adalah Madaroem, sopir pribadi Pakubuwuno X yang mengendarai Benz Victoria Phaeton. Bahkan mereka selalu menandai pemberian medali ini dengan acara syukuran yang selalu dihadiri oleh para peraih medali. Di medali itu Anda akan teringat dengan logo yang ada di IMI sekarang dimana dua orang mengendarai mobil klasik.

Sejarah IMI yang Lebih Tua dari Sumpah Pemuda dan Boedi Oetomo



Kondisi kolonial yang kerap berganti penguasa membuat JMC juga merasakan hal yang sama. Pada Javasche Motor Club dirubah namanya menjadi Het Koningklije Nederlands Indische Motor Club (KNIMC). Kemudian berubah lagi menjadi Indonesische Motor Club (IMC), seiring kuatnya sentimen nasionalisme di Indonesia. Nama itu pun berganti lagi setelah Indonesia merdeka dan Kerajaan Belanda menyerahka kedaulatan kepada Pemerintah Republik Indonesia. Saat itu pemerintah Republik Indonesia mengambilalih IMC yang kemudian pada 1950 berganti nama menjadi Ikatan Motor Indonesia (IMI).

Hingga kini fokus IMI memang tidak pernah berubah sejak pertama kali bernama Javasche Motor Club yakni keselamatan berkendara, ketertiban di jalan raya, hingga menciptakan keamanan lalulintas. Seiring waktu tugasnya pun berkembang termasuk pengawasan jalannya olahraga otomotif nasional serta program-program pariwisata yang khususnya berkaitan dengan olahraga dan otomotif.

Memang seiring perjalanan waktu gelombang kecil dan besar kerap terjadi di tubuh IMI. Hal yang sangat wajar mengingat panjangnya usia IMI serta pentingnya organisasi tersebut. Kini di tangan Bambang Soesatyo wajah segar dan divisi baru dihadirkan di tubuh IMI seperti Divisi Mobilitas. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu terlihat sangat jelas berupaya menggairahkan lagi organisasi IMI yang memang sudah sepantasnya memegang peranan dan kendali penting di dunia otomotif nasional.
(wsb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2882 seconds (0.1#10.140)