Peluang Bisnis di Era Elektrifikasi, Jadi Petugas SPKLU Berjalan
loading...
A
A
A
AMERIKA SERIKAT - SparkCharge, perusahaan yang fokus pada pengadaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), yakin bahwa pekerjaan menjadi petugas SPKLU berjalan akan jadi peluang bisnis yang menggiurkan di era elektrifikasi. Hal ini dikarenakan infrastruktur pendukung kendaraan listrik memang masih belum banyak dan tidak mudah ditemukan.
Keberadaan SPKLU portabel berjalan diyakini SparkCharge akan menjadi solusi kebutuhan energi listrik bagi mobil-mobil listrik yang membutuhkan. Teknologi otonom yang tengah dikembangkan memang berupaya membuat SPKLU portabel bisa berjalan sendiri menuju mobil listrik yang membutuhkan energi listrik. Hanya saja teknologi itu masih terlalu jauh untuk direaliasi.
Pengoperasian SPKLU portabel berjalan masih membutuhkan campur tangan manusia dalam pengoperasiannya. Dari situlah SparkCharge melihat bahwa potensi SPKLU portabel berjalan dengan bantuan tenaga manusia adalah bisnis yang menjanjikan di era elektrifikasi.
Founder SparkCharge, Joshua Aviv mengatakan skema bisnis yang ditawarkan oleh SparkCharge juga tidak terikat formal. Setiap konsumen bisa membeli putus SPKLU Portabel berjalan yang mereka nama Roadie itu. Hanya saja selama per bulan mereka harus membayar biaya sebesar USD450 per bulan atau setara Rp6,41 juta untuk perawatan SPKLU portabel berjalan.
"Kami pada dasarnya akan membuat jejaring SPKLU yang luas. Charger yang kami berikan justru bisa menjadikan semua tempat sebagai lokasi SPKLU," ucap Joshua Aviv.
Saat ini SparkCharge juga telah bekerja sama dengan perusahaan AllState milik jutawan asal Amerika Serikat, Mark Cuban untuk menjual SPKLU portabel berjalan itu. Nantinya seluruh SPKLU portabel berjalan, Roadie, akan bisa dibeli dengan bebas di empat wilayah di Amerika Serikat yakni Chicago, Los Angeles, San Fransisco dan San Diego melalui jaringan distribusi yang dimiliki AllState. "Saya melihat infrastruktur pendukung mobil listrik yang ada saat ini terlalu banyak kekurangannya," ucap Joshua Aviv.
Dia mencontohkan saat ini Tesla begitu dominan di Amerika Serikat karena membangun SPKLU yang ekslusif untuk mobil-mobil Tesla sementara mobil-mobil listrik lainnya harus kebingungan mencari SPKLU yang ada.
"Bisnis yang kami kembangkan diciptakan untuk memungkinkan seseorang melayani pemilik mobil listrik," pungkasnya.
Baca Juga
Keberadaan SPKLU portabel berjalan diyakini SparkCharge akan menjadi solusi kebutuhan energi listrik bagi mobil-mobil listrik yang membutuhkan. Teknologi otonom yang tengah dikembangkan memang berupaya membuat SPKLU portabel bisa berjalan sendiri menuju mobil listrik yang membutuhkan energi listrik. Hanya saja teknologi itu masih terlalu jauh untuk direaliasi.
Pengoperasian SPKLU portabel berjalan masih membutuhkan campur tangan manusia dalam pengoperasiannya. Dari situlah SparkCharge melihat bahwa potensi SPKLU portabel berjalan dengan bantuan tenaga manusia adalah bisnis yang menjanjikan di era elektrifikasi.
Founder SparkCharge, Joshua Aviv mengatakan skema bisnis yang ditawarkan oleh SparkCharge juga tidak terikat formal. Setiap konsumen bisa membeli putus SPKLU Portabel berjalan yang mereka nama Roadie itu. Hanya saja selama per bulan mereka harus membayar biaya sebesar USD450 per bulan atau setara Rp6,41 juta untuk perawatan SPKLU portabel berjalan.
"Kami pada dasarnya akan membuat jejaring SPKLU yang luas. Charger yang kami berikan justru bisa menjadikan semua tempat sebagai lokasi SPKLU," ucap Joshua Aviv.
Saat ini SparkCharge juga telah bekerja sama dengan perusahaan AllState milik jutawan asal Amerika Serikat, Mark Cuban untuk menjual SPKLU portabel berjalan itu. Nantinya seluruh SPKLU portabel berjalan, Roadie, akan bisa dibeli dengan bebas di empat wilayah di Amerika Serikat yakni Chicago, Los Angeles, San Fransisco dan San Diego melalui jaringan distribusi yang dimiliki AllState. "Saya melihat infrastruktur pendukung mobil listrik yang ada saat ini terlalu banyak kekurangannya," ucap Joshua Aviv.
Dia mencontohkan saat ini Tesla begitu dominan di Amerika Serikat karena membangun SPKLU yang ekslusif untuk mobil-mobil Tesla sementara mobil-mobil listrik lainnya harus kebingungan mencari SPKLU yang ada.
"Bisnis yang kami kembangkan diciptakan untuk memungkinkan seseorang melayani pemilik mobil listrik," pungkasnya.
(wsb)