Pemerintah China Larang Militer dan Pegawai Negeri Kendarai Tesla
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah China baru-baru ini mengeluarkan perintah agar seluruh aparatur negara terutama pegawai negeri dan militer tidak mengendarai mobil-mobil buatan Tesla. Wall Street Journal menyebutkan larangan itu terjadi karena pemerintah China khawatir mobil-mobil buatan Tesla justru jadi alat untuk membocorkan data-data penting yang ada di China.
Pemerintah China memandang mobil-mobil buatan Tesla tidak ubahnya seperti komputer berjalan. Mobil itu dilengkapi dengan sensor dan kamera yang bisa merekam dan mengolah semua data yang terjadi setiap kali mobil listrik itu digunakan. Mobil buatan Tesla makin mengkhawatirkan apabila pemilik mobil buatan Amerika Serikat itu terkoneksi dengan ponsel pintar yang dimiliki oleh pengguna.
Alhasil mobil Tesla bisa mengakses seluruh data serta daftar kontak yang ada di ponsel tersebut.
Pemerintah China khawatir jika seluruh data itu nantinya malah dimanfaatkan dengan niatan buruk oleh pihak lain. Inilah mengapa pemerintah China langsung mengeluarkan perintah kepada pegawai negeri dan aparatur militer agar tidak mengendarai mobil listrik karya Elon Musk itu.
Mereka bahkan dilarang memarkirkan mobil Tesla di rumah mereka. Hal ini berlaku bagi aparatur militer yang memang tinggal di kawasan militer dan objek vital lainnya.
Diketahui Tesla memang memiliki banyak kamera dan sensor di mobil buatan mereka. Total mobil Tesla memiliki 8 kamera yang mengelilingi badan mobil. Mobil itu juga punya 12 sensor ultrasonik dan radar guna menjalankan fitur mobil otonom khas Tesla, Autopilot. Khusus untuk Tesla Model 3 dan Model Y bahkan memiliki kamera kabin yang merekam seluruh aktivitas pengemudi selama berada di dalam mobil listrik itu.
Disebutkan Wall Street Journal, Tesla enggan mengomentari larangan yang dikeluarkan pemerintah China. Hanya saja akhir pekan ini CEO Tesla, Elon Musk akan mengadakan pertemuan dengan beberapa elemen pemerintahan China di ajang China Development Forum.
Bagi Tesla larangan ini tentu sangat merugikan. Pasalnya China merupakan pasar favorit buat Tesla. Tahun lalu saja mereka mencetak rekor penjualan mobil listrik di China dimana sebanyak 500.000 unit Tesla telah terjual.
Pemerintah China memandang mobil-mobil buatan Tesla tidak ubahnya seperti komputer berjalan. Mobil itu dilengkapi dengan sensor dan kamera yang bisa merekam dan mengolah semua data yang terjadi setiap kali mobil listrik itu digunakan. Mobil buatan Tesla makin mengkhawatirkan apabila pemilik mobil buatan Amerika Serikat itu terkoneksi dengan ponsel pintar yang dimiliki oleh pengguna.
Alhasil mobil Tesla bisa mengakses seluruh data serta daftar kontak yang ada di ponsel tersebut.
Pemerintah China khawatir jika seluruh data itu nantinya malah dimanfaatkan dengan niatan buruk oleh pihak lain. Inilah mengapa pemerintah China langsung mengeluarkan perintah kepada pegawai negeri dan aparatur militer agar tidak mengendarai mobil listrik karya Elon Musk itu.
Mereka bahkan dilarang memarkirkan mobil Tesla di rumah mereka. Hal ini berlaku bagi aparatur militer yang memang tinggal di kawasan militer dan objek vital lainnya.
Diketahui Tesla memang memiliki banyak kamera dan sensor di mobil buatan mereka. Total mobil Tesla memiliki 8 kamera yang mengelilingi badan mobil. Mobil itu juga punya 12 sensor ultrasonik dan radar guna menjalankan fitur mobil otonom khas Tesla, Autopilot. Khusus untuk Tesla Model 3 dan Model Y bahkan memiliki kamera kabin yang merekam seluruh aktivitas pengemudi selama berada di dalam mobil listrik itu.
Disebutkan Wall Street Journal, Tesla enggan mengomentari larangan yang dikeluarkan pemerintah China. Hanya saja akhir pekan ini CEO Tesla, Elon Musk akan mengadakan pertemuan dengan beberapa elemen pemerintahan China di ajang China Development Forum.
Bagi Tesla larangan ini tentu sangat merugikan. Pasalnya China merupakan pasar favorit buat Tesla. Tahun lalu saja mereka mencetak rekor penjualan mobil listrik di China dimana sebanyak 500.000 unit Tesla telah terjual.
(wsb)