Ingin Ban Kendaraan Niaga Lebih Awet? Gunakan 3 Tips Ini
loading...

Untuk menekan biaya operasional dan meningkatkan keamanan berkendara, pengusaha perlu memberi perhatian lebih dalam memilih ban dan perawatan. Foto: dok Hankook
A
A
A
JAKARTA - Ban adalah alah satu komponen dengan biaya operasional terbesar setelah bahan bakar. Terlebih bagi kendaraan niaga seperti truk dan bus yang memiliki mobilitas tinggi dengan muatan berlebih. Bagaimana cara berhematnya?
National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni mengatakan, untuk menekan biaya operasional dan meningkatkan keamanan serta kenyamanan berkendara, pengusaha perlu memberi perhatian lebih dalam memilih ban dan perawatan.
”Pemilihan ban sesuai kebutuhan operasional, serta perawatan akan memaksimalkan kinerja ban. Ujungnya akan menekan biaya operasional,” ujar Ahmad. Nah berikut tips agar ban kendaraan niaga seperti truk dan bus tetap awet:
1. Tekanan Angin
![Ingin Ban Kendaraan Niaga Lebih Awet? Gunakan 3 Tips Ini]()
Ban yang kekurangan tekanan angin atau under inflation dapat menyebabkan aus yang tidak merata, kerusakan separation (kembung), boros bahan bakar, hingga ban pecah.
Sebaliknya, ban yang kelebihan tekanan angin dapat mengurangi traksi, aus yang tidak wajar pada bagian tengah telapak ban, serta rawan terhadap pecah karena benturan.
Setiap ban, menurut Ahmad, memiliki standar maksimal tekanan angin yang perlu diisi. Begitupun standar maksimal beban yang mampu ditopang. ”Sebaiknya pengendara menggunakan ban sesuai standar-standar tersebut,” bebernya.
Kenyataannya, sebagian besar kendaraan mengangkut beban melebihi standar. Sebagai antisipasinya, tekanan angin harus ditambah dan kecepatan kendaraan harus dikurangi. Jika perlu, pengusaha mempertimbangkan ban dengan kapasitas standar beban dan tekanan angin yang lebih tinggi.
Pengecekan tekanan angin idealnya dilakukan rutin sekitar 10-14 hari sekali.
2. Pentil Tidak Bocor
Pastikan juga isi pentil bekerja dengan baik dan tidak ada kebocoran. Pastikan tutup pentil selalu terpasang untuk menghindari kerusakan isi pentil akibat butiran/batu-batu kecil atau pasir yang masuk ke dalam pentil.
“Tutup pentil terlihat sepele, namun jika isi pentil rusak, tekanan angin akan berkurang lebih cepat dan dapat menyebabkan kerusakan ban,” ujar Ahmad.
National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni mengatakan, untuk menekan biaya operasional dan meningkatkan keamanan serta kenyamanan berkendara, pengusaha perlu memberi perhatian lebih dalam memilih ban dan perawatan.
”Pemilihan ban sesuai kebutuhan operasional, serta perawatan akan memaksimalkan kinerja ban. Ujungnya akan menekan biaya operasional,” ujar Ahmad. Nah berikut tips agar ban kendaraan niaga seperti truk dan bus tetap awet:
1. Tekanan Angin

Ban yang kekurangan tekanan angin atau under inflation dapat menyebabkan aus yang tidak merata, kerusakan separation (kembung), boros bahan bakar, hingga ban pecah.
Sebaliknya, ban yang kelebihan tekanan angin dapat mengurangi traksi, aus yang tidak wajar pada bagian tengah telapak ban, serta rawan terhadap pecah karena benturan.
Setiap ban, menurut Ahmad, memiliki standar maksimal tekanan angin yang perlu diisi. Begitupun standar maksimal beban yang mampu ditopang. ”Sebaiknya pengendara menggunakan ban sesuai standar-standar tersebut,” bebernya.
Kenyataannya, sebagian besar kendaraan mengangkut beban melebihi standar. Sebagai antisipasinya, tekanan angin harus ditambah dan kecepatan kendaraan harus dikurangi. Jika perlu, pengusaha mempertimbangkan ban dengan kapasitas standar beban dan tekanan angin yang lebih tinggi.
Pengecekan tekanan angin idealnya dilakukan rutin sekitar 10-14 hari sekali.
2. Pentil Tidak Bocor
Pastikan juga isi pentil bekerja dengan baik dan tidak ada kebocoran. Pastikan tutup pentil selalu terpasang untuk menghindari kerusakan isi pentil akibat butiran/batu-batu kecil atau pasir yang masuk ke dalam pentil.
“Tutup pentil terlihat sepele, namun jika isi pentil rusak, tekanan angin akan berkurang lebih cepat dan dapat menyebabkan kerusakan ban,” ujar Ahmad.