Dirjen Ilmate : Mobil Listrik Cuma Ramai di Sosial Media

Kamis, 29 Juli 2021 - 06:00 WIB
loading...
Dirjen Ilmate : Mobil...
Kampanye mobil listrik di Indonesia sudah sangat masif dilakukan sejak tahun lalu. Salah satunya parade mobil listrik seperti Nissan LEAF di jalanan Ibu Kota. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengatakan saat ini serapan kendaraan bermotor listrik terutama mobil listrik di Indonesia hanya terlihat hidup dan ramai di sosial media. Masalahnya pada kenyataannya penggunaan mobil listrik justru jauh dari harapan.

Dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Forum Energizing Indonesia (FEI) Rabu (28/7/2021) tadi malam, Taufiek Bawazier mengatakan penyerapan mobil listrik Indonesia memang masih banyak mengalami kendala. Uniknya di sosial media mobil listrik justru terlihat begitu hidup dan popular. "Saat ini yang ramai di sosial media seolah-olah mobil listrik ramai. Padahal yang banyak di Indonesia justru adalah motor listrik," jelasnya.



Taufik Bawazier melanjutkan dari 2015 hingga 2020 pendaftaran registrasi kendaraan listrik memang paling banyak didominasi. Sepanjang 2015 hingga 2020 tercatat ada 2.010 motor listrik yang beredar di Indonesia, 2 bus listrik dan 261 unit mobil listrik. Hal ini memang membuktikan motor listrik memang lebih banyak digunakan ketimbang mobil listrik. Namun popularitas motor listrik tenggelam karena kehadiran mobil listrik. Itu baru dibandingkan dengan motor listrik. Perbandingannya akan makin jomplang jika dibandingkan dengan populasi mobil konvensional.


Dirjen Ilmate : Mobil Listrik Cuma Ramai di Sosial Media


Taufik Bawazier melanjutkan penerimaan masyarakat terhadap mobil listrik tak ubahnya seperti fenomena yang mana duluan antara telur dan ayam. Banyak orang berpandangan hadirnya infrastruktur mobil listrik seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dalam jumlah besar akan meningkatkan populasi mobil listrik. Sebaliknya para pengusaha otomotif justru melihat besarnya populasi mobil listrik akan berdampak besar pada masifnya pembangunan infrastruktur mobil listrik.

"Sementara masyarakat ingin nyaman jika apabila memiliki mobil listrik. Ini jadi kuncinya. Tidak heran jika saat ini masyarakat banyak yang masih percaya pada mobil pembakaran internal atau ICE (Internal Combustion Engine)," jelasnya.



Dirjen Ilmate : Mobil Listrik Cuma Ramai di Sosial Media


Selain faktor kenyaman, dia sendiri meyakini rendahnya kepemilikan mobil listrik memang berkaitan erat dengan harga mobil listrik yang masih mahal. Hal ini disebabkan oleh harga baterai mobil listrik yang sangat mahal. Sementara kemampuan daya beli masyarakat Indonesia justru tidak terlalu tinggi.

"Teknologi baterai jadi bagian penting bagaimana caranya dibuat murah. Karena pendapatan per kapita masyarakat Indonesia GDP di angka USD4.000. Jadi penerimaan mobil listrik memang tergantung dari purchasing power kita," jelasnya.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Turun 15 Persen, Saham...
Turun 15 Persen, Saham Tesla Menukik Tajam
Volkswagen Akan Kembali...
Volkswagen Akan Kembali Gunakan Tombol Kontrol Fisik Bukan Sentuh
Ini Penyebab Xiaomi...
Ini Penyebab Xiaomi Lebih Unggul dari Apple dalam Bisnis Mobil Listrik
Hyundai IONIQ 9, SUV...
Hyundai IONIQ 9, SUV Listrik Berteknologi Canggih dan Jangkauan Panjang
Spesifikasi Mobil LIstrik...
Spesifikasi Mobil LIstrik Murah Toyota bZ3X yang Dijual Rp200 Jutaan
Lonjakan Drastis Pemudik...
Lonjakan Drastis Pemudik Kendaraan Listrik: PLN Siaga Penuh dengan 1.000 SPKLU di Jalur Trans Jawa-Sumatra!
Volvo ES90 Dipekenalkan,...
Volvo ES90 Dipekenalkan, Mobil Crossover Listrik Berfitur Canggih
Mobil Listrik Terendam...
Mobil Listrik Terendam Banjir, Begini Penanganannya agar Bisa Dipakai Lagi
Laris Manis, Inden Sang...
Laris Manis, Inden Sang Peluru Listrik Xiaomi SU7 Ultra Tembus 2 Tahun!
Rekomendasi
MNC University dan Kanwil...
MNC University dan Kanwil DJP Jakarta Barat Perkuat Sinergi dalam Edukasi Pajak dan Pengembangan Tax Center
3 Alasan Rizky Ridho...
3 Alasan Rizky Ridho Sangat Layak Jadi Kapten Persija Jakarta, Perpaduan Jiwa Pemimpin dan Pengalaman
Kebohongan Kim Soo Hyun...
Kebohongan Kim Soo Hyun Terus Terbongkar, Janji Nikahi Kim Sae Ron usai Wamil
Presiden Prabowo Atur...
Presiden Prabowo Atur Sekretaris Kabinet di Bawah Setmilpres, Letkol Teddy Tak Harus Mundur dari TNI
20 Artis Terkenal Hollywood...
20 Artis Terkenal Hollywood Bersumpah Tidak Menggunakan Media Sosial, Brad Pitt: Gak Ada Gunanya
Mutasi Polri, Dirtipidnarkoba...
Mutasi Polri, Dirtipidnarkoba Bareskrim Brigjen Mukti Juharsa Diganti Brigjen Eko Hadi Santoso
Berita Terkini
Cara dan Syarat Daftar...
Cara dan Syarat Daftar Mudik Gratis Pemprov DKI 2025
2 jam yang lalu
Daftar Biaya Pajak Mobil...
Daftar Biaya Pajak Mobil Innova Reborn, Yuk Simak sebelum Beli Bekasnya
5 jam yang lalu
8 Merek Ban Paling Berharga...
8 Merek Ban Paling Berharga pada Tahun 2024
6 jam yang lalu
Turun 15 Persen, Saham...
Turun 15 Persen, Saham Tesla Menukik Tajam
8 jam yang lalu
Volkswagen Akan Kembali...
Volkswagen Akan Kembali Gunakan Tombol Kontrol Fisik Bukan Sentuh
10 jam yang lalu
Merek China Zonsen Siap...
Merek China Zonsen Siap Selamatkan Aprilia RSV 1000
14 jam yang lalu
Infografis
4 Jenis Mobil yang Dikenai...
4 Jenis Mobil yang Dikenai Pungutan PPN 12% di 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved