Mulai Produksi Mobil Listrik, Ferrari Akan Buat Kejutan

MILAN - Ferrari , pembuat mobil sport yang identik dengan mesin bensin menderu, menyambut baik peralihan ke powertrain listrik dan yakin akan mempertahankan keunggulannya di pasar mobil performa tinggi.

Uni Eropa bulan lalu mengusulkan larangan efektif pada penjualan mobil bensin dan diesel baru mulai tahun 2035 sebagai bagian dari langkah-langkahnya untuk memerangi pemanasan global. Ini menjadikan tantangan bagi pembuat mobil yang telah menjadikan mesin bertenaga sebagai nilai jual utama.



Tetapi Ketua dan penjabat CEO Ferrari John Elkann mengatakan kepada analis pada hari Senin bahwa perusahaan yang dikenal dengan logo 'Kuda Jingkrak' melihat perubahan teknologi sebagai peluang.

“Kami menyambut baik peraturan itu. Peluang yang ditetapkan oleh elektrifikasi, elektronik, dan teknologi lain yang tersedia akan memungkinkan kami membuat produk yang lebih berbeda dan unik," katanya.

Elkann mengendalikan Ferrari melalui perusahaan investasinya Exor. Dan mulai 1 September, Ferrari akan memiliki CEO baru Benedetto Vigna. "Nantinya Vigna diberi tugas menjalin kemitraan baru dengan Yasa dari Inggris untuk membantu peralihan ke mobil listrik," kata Elkann.



"Kami percaya bahwa di dalam industri dan yang lebih penting, di luar industri kami, kami akan mendapat banyak manfaat dari kemitraan dan program bersama," katanya.

Ferrari telah berjanji untuk meluncurkan mobil listrik pertamanya pada tahun 2025.