Mengenal Komponen Aki Kering dan Basah serta Tips Merawatnya agar Awet

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 23:01 WIB
loading...
Mengenal Komponen Aki Kering dan Basah serta Tips Merawatnya agar Awet
Kompene Aki kering dan aki basah. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Accu atau yang lebih sering disebu t aki ini adalah komponen yang wajib ada pada kendaraan bermotor. Baik itu mobil atau sepeda motor membutuhkan aki supaya mesin dapat menyala.

Fungsi utama aki adalah untuk menyimpan daya listrik yang nantinya dibutuhkan kendaraan. Daya listrik digunakan untuk menyalakan starter elektrik, menyalakan fuel pump, hingga suplai arus ke dashboard.



Oleh karena itulah, pemilik kendaraan tidak boleh menyepelekan perawatan aki. Selain itu, mengenali apa saja komponen aki juga tak kalah penting, karena aki sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu aki kering dan aki basah.

Macam-macam komponen pada aki basah dan aki kering

Secara umum cara kerja aki adalah dengan menciptakan reaksi kimia supaya bisa menghasilkan aliran elektron. Aliran inilah yang bisa menyalakan beban listrik. Reaksi kimia yang diciptakan membutuhkan komponen.

Komponen-komponen inilah yang menjadi pembentuk aki. Baik itu komponen aki kering maupun basah secara umum sama, dilansir dari blog Suzuki, Jumat (20/8/2021).

1. Kotak aki

Bagian paling utama adalah kotak aki yang menjadi wadah semua komponen di dalamnya. Bentuknya sendiri kotak seperti plastik, tetapi menggunakan material khusus yang kuat dan juga keras.

Tujuannya adalah ketika terjadi benturan dari luar maka komponen di dalam kotak aki tidak akan terpengaruh. Biasanya untuk aki kering kotaknya berwarna gelap, sedangkan untuk aki basah berwarna putih transparan.

Warna transparan tersebut bertujuan untuk memudahkan pengguna tahu seberapa banyak air aki yang perlu ditambahkan. Mengingat aki basah harus rutin ditambahkan cairan elektrolit yang habis karena penggunaan.

2. Tutup aki

Komponen aki selanjutnya adalah bagian tutup yang bisa dilihat dari kotak aki bagian atas. Pada aki basah, tutup ini bisa dibuka dan menjadi lubang untuk mengisi cairan elektrolit. Tutup ini berfungsi supaya cairan di dalamnya tidak tumpah keluar.

Namun untuk aki kering ada yang memiliki komponen ini namun ada juga yang tidak. Apabila aki kering memiliki tutup aki, maka tidak boleh dibuka. Pada beberapa jenis aki ada yang memiliki lubang ventilasi namun ada juga yang lubangnya terpisah.

Apabila tutup memiliki lubang ventilasi maka fungsinya akan bertambah yaitu menjadi ventilasi ketika reaksi kimia terjadi di dalam kotak aki.

3. Lubang ventilasi

Komponen ini biasanya terpisah pada jenis aki konvensional atau aki basah. Pada bagian tutup tidak memiliki lubang ventilasi melainkan terdapat pada bagian samping atas dan dilengkapi dengan selang.

Fungsinya sama yaitu untuk saluran penguapan aki sekaligus pemisah antara asam sulfat dan gas hidrogen. Namun beberapa jenis aki Maintenance Free (MF) atau aki listrik ada yang tidak dilengkapi dengan lubang ventilasi ini.

Lubang ventilasi ini tidak boleh tersumbat karena akan membuat gas hidrogen terjebak di dalam kotak aki. Akibatnya membuat aki menggelembung dan rusak. Selain itu bisa menyebabkan kebakaran karena gas hidrogen dalam aki mudah terbakar.

4. Plat logam positif dan negatif

Terdapat juga komponen aki berupa pelat logam yang fungsinya adalah untuk membuat aliran listrik dan mempengaruhi besar kecilnya arus listrik. Ada dua jenis pelat yang digunakan yaitu pelat positif dan negatif.

Pelat negatif dibuat dari bahan timah hitam atau timbal yang unsur kimianya adalah Pv dan berwarna abu-abu. Sedangkan pelat positif dibuat dari bahan lead dioxide yang berunsur PbO2 dan berwarna coklat.

Aliran listrik nantinya akan berasal dari plat positif dan besar kecilnya arus listrik akan disesuaikan dengan luas penampang dari plat. Semakin luas, maka arus listrik semakin besar.

5. Plat separator

Ada juga jenis plat yang letaknya di antara plat positif dan negatif. Sesuai dengan namanya, plat ini diciptakan untuk memisahkan dua jenis plat tersebut. Karena jika kedua plat saling bersinggungan, bisa menimbulkan hubungan arus pendek.

Saat terjadi korsleting otomatis reaksi kimia dalam kotak aki tidak akan terjadi. Karena fungsinya sebagai separator maka bahan yang digunakan adalah isolator untuk menahan arus listrik.

Bentuk permukaan dari plat separator juga berpori sehingga memudahkan aliran elektrolit untuk mengalir pada dua plat positif dan negatif.

6. Cell separator

Setiap aki memiliki komponen sel yang didalamnya terdapat cairan aki, plat negatif dan positif serta plat separator. Jumlah cell dalam aki adalah 6 dan masing-masing penyekat antar cell tidak ada celah sedikitpun.

Sehingga komponen antar cell tidak akan bercampur. Oleh karena itulah pada semua aki selalu memiliki 6 jenis tutup. Setiap ingin mengisi aki basah, masing-masing tutup ini harus dibuka untuk mengisi cairan elektrolit pada setiap cell.

7. Cell connector

Meskipun terpisah, namun setiap cell memiliki konduktor yang fungsinya adalah menghubungkan plat pada masing-masing cell. Konektor ini sendiri akan menghubungkan plat negatif dalam sebuah cell ke plat positif di cell lainnya.

8. Air aki atau larutan elektrolit

Perbedaan komponen aki juga terdapat pada jenis cairan elektrolit yang digunakan dan diisikan pada masing-masing cell. Khusus untuk aki basah, biasanya menggunakan cairan yang mirip dengan air sedangkan pada aki kering larutannya berbentuk gel.

Meskipun berbeda, namun setiap larutan dibuat dari bahan air dan ion sulfat. Fungsi dari larutan ini adalah menjadi zat yang bereaksi ketika digunakan.

9. Terminal aki

Disebut juga dengan kutub baterai yang letaknya ada di atas wadah dan dihubungkan ke rangkaian beban arus seperti lampu, starter listrik dan lainnya. Komponen ini juga memiliki terminal positif serta negatif.

Tips untuk merawat aki kering dan basah agar tetap awet

Setelah mengetahui semua komponen aki kering dan basah, berikut ini tips merawat supaya aki menjadi lebih awet.

1. Jangan lupa mengisi air aki dan mengecas

Bagi yang menggunakan aki basah, selalu perhatikan kondisi air aki. Jangan sampai tunggu air aki habis, karena bisa mengakibatkan kerusakan. Selalu isi air aki tepat waktu.

Jangan lupa juga untuk mengecas aki jika daya sudah mulai berkurang. Pengecasan bisa dilakukan pada saat servis rutin atau di rumah. Pastikan juga tahu cara mengecas yang benar.

2. Membersihkan kerak putih pada tutup aki

Pada aki basah seringkali muncul kerak putih di sekitaran tutup aki karet. Bersihkan secara rutin dengan menyiramnya menggunakan air panas setelah melepas aki dari kendaraan.

Kerak putih ini harus dibersihkan karena bisa menciptakan korosi. Jangan lupa saat membersihkan, cek juga apakah ada bagian yang retak.

3. Menyalakan kendaraan dengan rutin

Supaya aki bisa terus menyimpan daya, maka Anda harus sering memanaskan kendaraan. Setidaknya selama 10 menit. Seminggu bisa melakukannya dua hingga tiga kali. Sehingga daya bisa selalu disimpan dan aki dalam kondisi baik.

4. Perhatikan beban penggunaan listrik pada kendaraan

Terakhir adalah selalu perhatikan penggunaan daya listrik pada kendaraan. Sesuaikan kebutuhan listrik dengan daya yang disimpan pada aki. Jangan terlalu berlebihan jika ingin menambahkan aksesoris kendaraan yang membutuhkan listrik.

Sebagai catatan, daya listrik yang terlalu besar akan membuat aki lebih cepat tekor. Pengguna pun akan rugi karena aki tidak bisa bertahan lama.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1074 seconds (0.1#10.140)