Strategi Isuzu Indonesia Berdamai dengan Pandemi Covid-19

Rabu, 25 Agustus 2021 - 08:30 WIB
loading...
Strategi Isuzu Indonesia Berdamai dengan Pandemi Covid-19
Isuzu berhasil meningkatkan penjualan hingg Juni lalu dengan strategi khusus. Foto/SINDONEWS-Wahyu Sibarani.
A A A
JAKARTA - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) melihat pelayanan aftersales atau purna jual merupakan salah satu strategi kunci berdamai dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang tidak menentu. Attias Asril, General Manager Marketing Division PT IAMI mengatakan pandemi Covid-19 memang membuat perilaku konsumen berubah. Mulai dari cara membeli dan perawatan kendaraan niaga.

Hal ini yang membuat Isuzu merasa perlu untuk bertransformasi dengan cepat. Terutama dalam pelayanan purna jual untuk konsumen. Kebiasaan lama yang pelayanan yang diterapkan di kendaraan niaga dan penumpang harus benar-benar berubah.

Misalnya pola pikir kendaraan niaga adalah kendaraan biasa. Harus diubah bahwa kendaraan niaga merupakan alat produksi. Kendaraan yang dipakau untuk kegiatan usaha yang harus siap dalam segala kondisi.



"Mau tidak mau kami harus berubah mindset. Sekarang dimana unit kustomer berada, harus kami datangi. Tidak mungkin kustomer datang bawa kendaraannya untuk melakukan perawatan," terang Attias Asril.

Perubahan lainnya adalah perubahan waktu pelayanan kustomer. Saat ini di Isuzu INdonesia tidak ada lagi waktu kerja yang baku. Saat ini seluruh layanan after sales Isuzu Indonesia berlaku sistem 24/7 atau full 24 jam dalam seminggu.

Jam berapa pun dibutuhkan, mekanik kami berangkat, Entah itu ada di hutan, di tol di tengah jalan, aka kami datangi. Itu transformasi yang di aftersales," ucapnya.

Strategi Isuzu Indonesia Berdamai dengan Pandemi Covid-19


Di sisi jaringan pelayanan atau networking, Isuzu saar ini lebih memfokuskan diri pada jaringan aftersales. Hal ini dilakukan dengan berupaya membnagun partshop dan workshop yang di jaringan aftersales Isuzu. "Karena orang mau beli truk tidak seperti beli kendaraan penumpang. Beli truk butuh aftersalesnya," terangnya.

Strategi ini justru berhasil membuat penjualan Isuzu cukup memuaskan belakangan. Dalam keterangannya Attias Asril mengatakan di awal-awal tahun 2021 penjualan mengalami penurunan hingga 50,5 persen atau dibawah 50.000 unit yang awalnya mencapai 10.000 unit.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)