Buntut Permasalahan Autopilot Tesla Melebar ke Perusahaan Lain

Rabu, 15 September 2021 - 14:55 WIB
loading...
Buntut Permasalahan...
Buntut permasalah Autopilot Tesla terus melebar ke perusahaan lain. FOTO/ IST
A A A
CALIFORNIA - Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA) meminta data bantuan pengemudi tingkat lanjut dari 12 pembuat mobil, sebagai upaya memperluas penyelidikannya terhadap teknologi autopilot milik Tesla .

Saat ini, otoritas setempat tengah menyelidiki banyak insiden tabrakan yang melibatkan Tesla karena teknologi tersebut.

Menurut laporan Automotive News, agensi Office of Defects Investigation AS mengirim surat kepada banyak pembuat mobil besar, termasuk Ford, General Motors, Toyota, dan Volkswagen, untuk meminta informasi mengenai sistem bantuan pengemudi Level 2 mereka.

Sistem tersebut berisikan informasi mengenai kendaraan yang dapat secara bersamaan mengontrol kemudi, pengereman , dan percepatan dalam keadaan tertentu.

Pembuat mobil diminta untuk memberikan jumlah kendaraan dengan sistem Level 2 yang telah diproduksi di AS, serta jumlah total jarak tempuh yang telah dilalui dengan sistem tersebut, dan daftar terbaru dari setiap perubahan atau pembaruan.

Melansir dari The Verge, Rabu (15/9/2021), NHTSA juga meminta daftar keluhan pelanggan, laporan lapangan dan kerusakan, serta tuntutan hukum apa pun yang terkait dengan sistem Level 2.

Permintaan data itu datang kurang dari dua pekan setelah NHTSA mengirim perintah ke Tesla untuk memberikan data tentang pengoperasian sistem autopilot-nya, termasuk rincian kendaraan mana yang dijual yang dilengkapi dengan autopilot serta parameter operasi sistem.

Investigasi agensi terhadap Tesla dapat memiliki implikasi luas untuk Tesla, yang telah mendobrak batas-batas dalam merilis perangkat lunak eksperimental kepada pelanggan yang tidak terlatih, demi memajukan visinya terhadap mengemudi secara otonom.

Investigasi yang dilakukan NHTSA mencakup sekitar 765.000 kendaraan Tesla yang dirilis dari 2014 hingga 2021. Badan tersebut kini sedang menyelidiki 12 kecelakaan di mana pemilik Tesla yang menggunakan fitur autopilot telah menabrak kendaraan darurat stasioner, yang menimbulkan 17 korban cedera dan satu tewas.

Sebagian besar insiden ini terjadi di saat malam, membuat sistem Autopilot Tesla mengabaikan langkah-langkah kontrol adegan termasuk lampu peringatan, suar, kerucut, dan papan panah yang menyala.

Tesla memiliki waktu hingga 22 Oktober untuk menyerahkan data. Pembuat mobil yang berbasis di AS seperti Ford, GM, dan Stellantis memiliki waktu hingga 3 November, dan semua perusahaan mobil lainnya, seperti Toyota, Subaru, Nissan, dan Honda, memiliki waktu hingga 17 November.

Pembuat mobil yang tidak merespons permintaan bisa menghadapi tuntutan hukuman perdata hingga USD115 juta.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
Protes Anti-Elon Musk...
Protes Anti-Elon Musk Mengguncang Dealer Tesla di Seluruh Dunia!
Tantangan Produsen Mobil...
Tantangan Produsen Mobil Listrik China di Asia Tenggara: Realitas vs. Ambisi
Pabrik Hyundai di Georgia...
Pabrik Hyundai di Georgia Siap Produksi Ioniq 9 Tepat Waktu
China Siap Aliri Energi...
China Siap Aliri Energi dari Luar Angkasa ke Mobil Listrik
Elon Musk Izinkan Tesla...
Elon Musk Izinkan Tesla Dijual di Arab Saudi
Jeremy Clarkson Yakin...
Jeremy Clarkson Yakin Bisa Kalahkan Elon Musk Soal Ulasan Buruk Tesla
Tesla Perketat Keamanan...
Tesla Perketat Keamanan setelah Meningkatnya Vandalisme
Penjualan Tesla Anjlok...
Penjualan Tesla Anjlok 49% di Eropa Saat Pasar Mobil Listrik Tumbuh, Apa Penyebabnya?
Rekomendasi
Jembatan di Kolaka Utara...
Jembatan di Kolaka Utara Ambruk Diterjang Arus, 115 KK di Desa Pasampang Terisolasi
Siapa Bajinder Singh?...
Siapa Bajinder Singh? Pendeta yang Dijuluki sebagai Nabi Dipenjara Seumur Hidup karena Memperkosa Jemaatnya
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
SPMB 2025 Dibuka Mei,...
SPMB 2025 Dibuka Mei, Ini Jadwal Resmi Pengganti PPDB dari Kemendikdasmen
Momen Haru 2 Penggawa...
Momen Haru 2 Penggawa Timnas Indonesia U-17 Jelang Piala Asia U-17 2025: Ibu, Minta Doanya!
Kapan Puasa Syawal Tahun...
Kapan Puasa Syawal Tahun 2025? Simak Jadwalnya
Berita Terkini
Seragam Baru Teknisi...
Seragam Baru Teknisi Suzuki: Bukan Sekadar Ganti Baju, Tapi Revolusi Layanan Purna Jual!
48 menit yang lalu
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
4 jam yang lalu
Protes Anti-Elon Musk...
Protes Anti-Elon Musk Mengguncang Dealer Tesla di Seluruh Dunia!
4 jam yang lalu
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
22 jam yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
23 jam yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
1 hari yang lalu
Infografis
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved