Jadi Pabrikan Utama Moto E, Ducati Malah Belum Yakin Bikin Motor Listrik
loading...
A
A
A
ITALIA - Ducati mengejutkan banyak orang akhir pekan ini setelah mengumumkan jadi satu-satunya pabrikan utama pendukung balapan motor listrik Moto E. Berhasil menggantikan pabrikan sebelumnya, Energica, perusahaan motor yang ada di Borgo Panigale, Italia itu harus menyediakan motor-motor listrik yang akan dipakai di Moto E.
Hanya saja baru-baru ini Claudio Domenicalli, CEO Ducati justru terkesan mengambang mengenai rencana elektrifikasi di Ducati. Dia malah mengatakan jangan berharap terlalu banyak Ducati akan membuat motor listrik setelah bekerja sama dengan Motor E.
Menurutnya dari 2025 hingga 2030 tidak ada dalam rencana kerja Ducati membuat motor listrik yang bisa dipakai di jalan umum. Keterlibatan mereka dalam Motor E saat ini hanyalah sebatas riset untuk pengembangan teknologi.
"Kami ingin membuat sebuah motor balap (listrik) dan mengembangkan teknologinya. Ini tidak berarti kami merasa perlu untuk membuat replika dari motor balap itu. Target utamanya adalah untuk mendapatkan teknologinya," ujar pria Italia itu.
Dia memahami saat ini motor listrik memang masih banyak mengalami hambatan. Mulai dari motor itu sendiri hingga infrastruktur pendukungnya. Pekerjaan rumah motor listrik sport menurutnya akan menghadapi hambatan dari bobot, jarak tempuh dan harga sedangkan infrastruktur pendukung juga akan jadi pekerjaan rumah dari produsen motor itu.
"Kita terbiasa menemukan banyak stasiun pengisian bahan bakar denga nmudah. Harusnya itu juga bisa dilakukan untuk kendaraan listrik. Di wilayah Eropa selatan, hal itu butuh pejerhaan besar," pungkasnya.
Hanya saja baru-baru ini Claudio Domenicalli, CEO Ducati justru terkesan mengambang mengenai rencana elektrifikasi di Ducati. Dia malah mengatakan jangan berharap terlalu banyak Ducati akan membuat motor listrik setelah bekerja sama dengan Motor E.
Menurutnya dari 2025 hingga 2030 tidak ada dalam rencana kerja Ducati membuat motor listrik yang bisa dipakai di jalan umum. Keterlibatan mereka dalam Motor E saat ini hanyalah sebatas riset untuk pengembangan teknologi.
"Kami ingin membuat sebuah motor balap (listrik) dan mengembangkan teknologinya. Ini tidak berarti kami merasa perlu untuk membuat replika dari motor balap itu. Target utamanya adalah untuk mendapatkan teknologinya," ujar pria Italia itu.
Dia memahami saat ini motor listrik memang masih banyak mengalami hambatan. Mulai dari motor itu sendiri hingga infrastruktur pendukungnya. Pekerjaan rumah motor listrik sport menurutnya akan menghadapi hambatan dari bobot, jarak tempuh dan harga sedangkan infrastruktur pendukung juga akan jadi pekerjaan rumah dari produsen motor itu.
"Kita terbiasa menemukan banyak stasiun pengisian bahan bakar denga nmudah. Harusnya itu juga bisa dilakukan untuk kendaraan listrik. Di wilayah Eropa selatan, hal itu butuh pejerhaan besar," pungkasnya.
(wsb)