5 Tips Riding Menggunakan Motor Sport Fairing di Sirkuit

Senin, 15 November 2021 - 12:35 WIB
loading...
5 Tips Riding Menggunakan Motor Sport Fairing di Sirkuit
Menggeber motor sport fairing di sirkuit harus dilakukan dengan hati-hati. Foto: dok Yamaha Indonesia
A A A
JAKARTA - Persiapan motor, safety gear serta menguasai teknik berkendara yang tepat penting saat berkendara di sirkuit yang sangat berbeda dengan di jalanan.

Yamaha R15 merupakan salah satu motor sport fairing favorit para biker untuk dijajal di sirkuit karena beragam keunggulannya. Line up R Series juga banyak digunakan untuk berkompetisi balapan di sirkuit Yamaha Sunday Race dan Yamaha Endurance Festival.



Agar bisa riding maksimal di trek sirkuit, pembalap Yamaha Racing Indonesia (YRI) M. Faerozi menjadi acuan yang dapat diikuti.

”Memacu motor sport fairing di sirkuit memberikan sensasi tersendiri. Dan untuk dapat berkendara di lintasan sirkuit dengan maksimal, diperlukan pemahaman dan cara berkendara yang sesuai,” ujarnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pengendara seperti persiapan fisik, safety gear dan teknik berkendara yang benar. Pembalap berusia 18 tahun asal Lumajang, Jawa Timur, ini berpengalaman berkompetisi di Asia Road Racing Championship (ARRC). Nah, berikut tips dari M. Faerozi:

1. Persiapan fisik
Kondisi fisik harus optimal karena berkendara dalam kecepatan tinggi di sirkuit dengan konsentrasi penuh dapat menguras tenaga. Istirahat cukup sebelum berkendara agar tidak mengantuk atau lelah sehingga menjaga konsentrasi saat riding. Selain itu, lakukan pemanasan sebelum balapan untuk melenturkan badan.

2. Safety gear
Gunakan kelengkapan safety gear yang dapat memberi perlindungan maksimal mengikuti standar balap. Helm full face ukurannya harus pas di kepala untuk kenyamanan dan safety. Jika longgar bisa mengganggu ketika balapan karena hantaman angin bisa membuat helm goyang atau posisinya bisa berubah.

Helm yang sempit memberi tekanan berlebih di kepala yang menyebabkan pusing. Untuk sarung tangan gunakan yang menutupi semua bagian tangan dan jari agar bagian tubuh terlindungi serta mendukung kenyamanan saat handling dan pengereman. Begitu pula wearpack dan sepatu yang digunakan khusus untuk balapan dan sesuai size pembalap untuk kenyamanan dan safety.

3. Riding posture/posisi berkendara
Saat di trek lurus posisi badan lebih menunduk, kepala juga menunduk, posisi tangan dan kaki menjepit tangki, posisi bokong mundur ke belakang yang turut membantu memudahkan badan menunduk. Posisi ini bertujuan meminimalisir hambatan dari terpaan angin untuk mendapat aerodinamika yang baik sehingga saat trek lurus bisa lebih cepat.

4. Menikung
Jika masuk tikungan, posisi badan disesuaikan. Misalnya tikungan ke kanan maka posisi badan cenderung bergeser ke kanan, begitu juga sebaliknya (lean in) dan posisi kaki sisi dalam tikungan agak dibuka. Posisi ini bermanfaat agar lebih kuat menahan motor dari gaya sentrifugal. Selain itu, saat akan memasuki tikungan, posisi motor/racing line motor ada di bagian luar atau tengah tikungan, agar saat keluar tikungan motor tidak melebar serta menghindari tabrakan dengan pengendara lain.



5. Teknik berkendara
Lakukan pengereman ketika posisi motor lurus sebelum menikung, hindari melakukan pengereman saat posisi motor miring, ini akan membuat motor kehilangan keseimbangan dan roda mudah kehilangan grip/slip. Lakukan pengereman terlebih dahulu, lepas rem lalu menikung.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1401 seconds (0.1#10.140)