Bikin Mobil Listrik, Pangeran Mohmammad bin Salman Kerja Sama dengan Perusahaan Taiwan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dana Investasi Publik (Public Investment Fund) yang dipimpin putra mahkota kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman akan bekerja sama dengan perusahaan Taiwan, Hon Hai, untuk membuat mobil listrik . Disebutkan Taipei Times, lembaga penampung dana umat Arab Saudi itu berencana mendirikan perusahaan mobil listri yang dinamakan Velocity.
Nantinya skema bisnis Velocity berupa kerja sama joint venture. Salah satu yang tengah dilamar untuk membantu adalah Hon Hai. Diketahui Hon Hai merupakan perusahaan teknologi terkenal di Taiwan yang tidak hanya fokus pada pengembangan perangkat lunak perangkat elektronik tapi juga industri otomotif.
Pada 18 Oktober 2021 lalu, Hon Hai juga telah meluncurkan 3 mobil listrik yang merupakan hasil kerja sama dengan Yulon Motor. Skema itu yang diharapkan dapat juga dilakukan antara Public Investment Fund (PIF) dengan Hon Hai.
Nantinya Hon Hai akan dijadikan pemegang saham minoritas di tubuh Velocity. Namun perusahaan yang juga membuat ponsel iPhone itu diwajibkan membuat perangkat lunak, perlengkapan elektronik dan arsitektur elektrikal yang dibutuhkan oleh mobil listrik.
Sementara untuk platform yang digunakan, Taipei Times menyebutkan keduanya akan memanfaatkan sasis mobil listrik yang telah dilisensi oleh BMW AG. Jadi Pangeran Mohammad bin Salman dan kawan-kawan tidak perlu lagi ambil pusing proses produksi mobil listrik itu.
Hanya saja saat ini para pihak yang terlibat masih menutup rapat-rapat akan informasi kerja sama itu. Hanya saja CEO Hon Hai Young Liu sempat memberikan informasi pada bulan lalu mengenai rencana mereka membuat mobil listrik di kawasan Timur Tengah.
Tentunya kerja sama dengan Hon Hai itu akan jadi lankah strategis buat Kerajaan Arab Saudi. Diharapkan kerja sama membuat mobil listrik itu mampu memberikan peluang bagi Kerajaan Arab Saudi dalam mentransfer teknologi pembuatan mobil listrik.
Saat ini kerja sama memang masih dalam tahap finalisasi. Hanya saja masih terbuka kemungkinan Pangeran Salman memilih rekanan lain.
Upaya Kerajaan Arab Saudi membuat mobil listrik dalam negeri memang sangat serius. Mereka pada 2018 pernah membeli saham pabrik perusahaan rintisan mobil listrik Amerika Serikat, Lordstown Motor Corp. Jumlah uang yang dikeluarkan mencapai USD280 juta atau setara Rp4,02 triliun.
Nantinya skema bisnis Velocity berupa kerja sama joint venture. Salah satu yang tengah dilamar untuk membantu adalah Hon Hai. Diketahui Hon Hai merupakan perusahaan teknologi terkenal di Taiwan yang tidak hanya fokus pada pengembangan perangkat lunak perangkat elektronik tapi juga industri otomotif.
Pada 18 Oktober 2021 lalu, Hon Hai juga telah meluncurkan 3 mobil listrik yang merupakan hasil kerja sama dengan Yulon Motor. Skema itu yang diharapkan dapat juga dilakukan antara Public Investment Fund (PIF) dengan Hon Hai.
Nantinya Hon Hai akan dijadikan pemegang saham minoritas di tubuh Velocity. Namun perusahaan yang juga membuat ponsel iPhone itu diwajibkan membuat perangkat lunak, perlengkapan elektronik dan arsitektur elektrikal yang dibutuhkan oleh mobil listrik.
Sementara untuk platform yang digunakan, Taipei Times menyebutkan keduanya akan memanfaatkan sasis mobil listrik yang telah dilisensi oleh BMW AG. Jadi Pangeran Mohammad bin Salman dan kawan-kawan tidak perlu lagi ambil pusing proses produksi mobil listrik itu.
Hanya saja saat ini para pihak yang terlibat masih menutup rapat-rapat akan informasi kerja sama itu. Hanya saja CEO Hon Hai Young Liu sempat memberikan informasi pada bulan lalu mengenai rencana mereka membuat mobil listrik di kawasan Timur Tengah.
Tentunya kerja sama dengan Hon Hai itu akan jadi lankah strategis buat Kerajaan Arab Saudi. Diharapkan kerja sama membuat mobil listrik itu mampu memberikan peluang bagi Kerajaan Arab Saudi dalam mentransfer teknologi pembuatan mobil listrik.
Saat ini kerja sama memang masih dalam tahap finalisasi. Hanya saja masih terbuka kemungkinan Pangeran Salman memilih rekanan lain.
Upaya Kerajaan Arab Saudi membuat mobil listrik dalam negeri memang sangat serius. Mereka pada 2018 pernah membeli saham pabrik perusahaan rintisan mobil listrik Amerika Serikat, Lordstown Motor Corp. Jumlah uang yang dikeluarkan mencapai USD280 juta atau setara Rp4,02 triliun.
(wsb)