Edan, Tesla Kasih Mobil ke Konsumen Tanpa Kampas Rem Belakang
loading...
A
A
A
AMERIKA SERIKAT - April Gillmore, warga Amerika Serikat, kecewa berat ke Tesla karena telah menerima mobil listrik yang tidak dilengkapi kampas rem belakang. Dia semakin marah karena cara Tesla menangani keluhannya justru tidak profesional dan cenderung menelantarkan konsumen. Padahal mobil tanpa kampas rem di bagian belakang jelas-jelas berbahaya buat pemiliknya.
Cerita berawal ketika April Gillmore tertarik membeli Tesla Model 3 Performance. Saat itu dia memang mencoba beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik. Tesla Model 3 Performance dipilih karena memiliki sistem pengereman yang lebih baik dibanding keluarga Tesla lainnya.
Pada 19 Desember 2021 dia pun langsung membeli Tesla Model 3 Performance. Dia mengaku proses pembelian sangat cepat dan tidak bertele-tele. "Sangat singkat tidak seperti membeli mobil lain yang perlu banyak proses administrasi," kenang April Gillmore.
Hanya saja setelah mobil dikirimkan, April Gillmore langsung merasa ada yang salah dengan mobil listrik buatan Elon Musk itu. Saat dia mencoba mobil itu dia mendengar bunyi decitan yang cukup keras terutama saat melakukan pengereman.
Awalnya dia merasa bunyi itu merupakan hal yang biasa ditemukan di Tesla Model 3 Performance. Hanya saja instingnya berkata lain ketika suara itu sama sekali tidak menghilang. "Bunyinya seperti gesekan antar besi. Orang yang normal juga pasti tahu itu suara yang tidak biasa," ujarnya.
Dia pun langsung mengontak pusat bantuan Tesla melalui aplikasi yang ada. Hanya saja waktu pengecekan, berdasarkan informasi aplikasi, dapat dilakukan tiga minggu ke depan.
Kaget karena mendapatkan waktu yang lama, April Gillmore tetap mengambil jadwal pengecekan itu. Uniknya sehari kemudian pusat bantuan Tesla justru mengirimkan pesan kepadanya untuk membawa Tesla Model 3 Performance miliknya dibawa ke perbaikan body dan cat. "Saya beri tahu mereka kondisinya bukan karena body mobil dan cat, yang saya alami rem ini terus berbunyi. Mereka akhirnya meminta untuk saya merekam sumber bunyi itu," ucapnya.
Setelah direkam jawaban Tesla justru membuat April Gillmore kecewa. Menurut perusahaan mobil listrik berbasis di Texas, Amerika Serikat itu, bunyi itu normal karena penggunaan rem performa tinggi. Jadi tidak ada yang salah dengan rem Tesla Model 3 Performance miliknya.
"Saya jelas kaget karena orang yang bukan mekanik saja tahu kalau itu bunyi rem yang bermasalah. Akhirnya saya bawa ke bengkel lain untuk mendapatkan pendapat kedua," jelas April Gillmore.
Di bengkel kedua itulah akhirnya semua terungkap. Ternyata rem belakang di Tesla Model 3 tidak dilengkapi dengan kampas rem. Alhasil suara ban belakang terus berdecit seperti besi beradu setiap kali dilakukan pengereman.
Sadar potensi yang sangat berbahaya, April Gillmore kemudian mengadu ke Tesla Service Center lagi. Di sana baru Tesla mengakui ada yang salah dengan mobil yang dibeli oleh konsumennya. Mereka pun memberikan mobil pengganti selama Tesla Model 3 Performance itu diperbaiki lagi.
Tesla berjanji mobil listrik itu akan kembali ke tangan April Gillmore pada 19 Januari 2022. Hanya saja April Gillmore sudah capai hati. Dia kecewa dengan cara penanganan yang diberikan Tesla kepadanya. Menurutnya Tesla mengenyampikan pendapat dirinya tentang kondisi mobil yang tidak benar.
Beruntung dia tidak percaya dengan jawaban Tesla waktu itu. Dia justru khawatir ketika dia menganggap hal itu adalah normal dia akan tetap berkendara. Padahal jika dibiarkan terus maka gesekan antar besi akan membuat percikan api.
Lebih bahaya lagi percikan api itu berdekatan dengan oli rem yang tentu saja bisa terbakar. Alhasil bisa saja menurut Aprill Gilmore dia terbakar ketika mnegendarai Tesla miliknya.
April Gillmore bahkan sudah mati rasa sama Tesla. Dia menyerahkan seluruh penanganan masalah mobilnya kepada pengacara. Pasalnya dia sudah lelah dilempar kesana-kesini oleh Tesla karena memang tidak mau mengakui ada yang salah dengan mobilnya.
"Pesan saya buat yang ingin beli Tesla. Perhatikan dulu cara dealer Tesla di wilayah Anda menangani keluhan konsumen. Bagaimana mereka menghormati konsumen. Sayangnya saya tidak tahu kalau pelayanan mereka sangat buruk dan saya sudah terjebak di dalamnya," ucap April Gillmore.
Cerita berawal ketika April Gillmore tertarik membeli Tesla Model 3 Performance. Saat itu dia memang mencoba beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik. Tesla Model 3 Performance dipilih karena memiliki sistem pengereman yang lebih baik dibanding keluarga Tesla lainnya.
Pada 19 Desember 2021 dia pun langsung membeli Tesla Model 3 Performance. Dia mengaku proses pembelian sangat cepat dan tidak bertele-tele. "Sangat singkat tidak seperti membeli mobil lain yang perlu banyak proses administrasi," kenang April Gillmore.
Hanya saja setelah mobil dikirimkan, April Gillmore langsung merasa ada yang salah dengan mobil listrik buatan Elon Musk itu. Saat dia mencoba mobil itu dia mendengar bunyi decitan yang cukup keras terutama saat melakukan pengereman.
Awalnya dia merasa bunyi itu merupakan hal yang biasa ditemukan di Tesla Model 3 Performance. Hanya saja instingnya berkata lain ketika suara itu sama sekali tidak menghilang. "Bunyinya seperti gesekan antar besi. Orang yang normal juga pasti tahu itu suara yang tidak biasa," ujarnya.
Dia pun langsung mengontak pusat bantuan Tesla melalui aplikasi yang ada. Hanya saja waktu pengecekan, berdasarkan informasi aplikasi, dapat dilakukan tiga minggu ke depan.
Kaget karena mendapatkan waktu yang lama, April Gillmore tetap mengambil jadwal pengecekan itu. Uniknya sehari kemudian pusat bantuan Tesla justru mengirimkan pesan kepadanya untuk membawa Tesla Model 3 Performance miliknya dibawa ke perbaikan body dan cat. "Saya beri tahu mereka kondisinya bukan karena body mobil dan cat, yang saya alami rem ini terus berbunyi. Mereka akhirnya meminta untuk saya merekam sumber bunyi itu," ucapnya.
Setelah direkam jawaban Tesla justru membuat April Gillmore kecewa. Menurut perusahaan mobil listrik berbasis di Texas, Amerika Serikat itu, bunyi itu normal karena penggunaan rem performa tinggi. Jadi tidak ada yang salah dengan rem Tesla Model 3 Performance miliknya.
"Saya jelas kaget karena orang yang bukan mekanik saja tahu kalau itu bunyi rem yang bermasalah. Akhirnya saya bawa ke bengkel lain untuk mendapatkan pendapat kedua," jelas April Gillmore.
Di bengkel kedua itulah akhirnya semua terungkap. Ternyata rem belakang di Tesla Model 3 tidak dilengkapi dengan kampas rem. Alhasil suara ban belakang terus berdecit seperti besi beradu setiap kali dilakukan pengereman.
Sadar potensi yang sangat berbahaya, April Gillmore kemudian mengadu ke Tesla Service Center lagi. Di sana baru Tesla mengakui ada yang salah dengan mobil yang dibeli oleh konsumennya. Mereka pun memberikan mobil pengganti selama Tesla Model 3 Performance itu diperbaiki lagi.
Tesla berjanji mobil listrik itu akan kembali ke tangan April Gillmore pada 19 Januari 2022. Hanya saja April Gillmore sudah capai hati. Dia kecewa dengan cara penanganan yang diberikan Tesla kepadanya. Menurutnya Tesla mengenyampikan pendapat dirinya tentang kondisi mobil yang tidak benar.
Beruntung dia tidak percaya dengan jawaban Tesla waktu itu. Dia justru khawatir ketika dia menganggap hal itu adalah normal dia akan tetap berkendara. Padahal jika dibiarkan terus maka gesekan antar besi akan membuat percikan api.
Lebih bahaya lagi percikan api itu berdekatan dengan oli rem yang tentu saja bisa terbakar. Alhasil bisa saja menurut Aprill Gilmore dia terbakar ketika mnegendarai Tesla miliknya.
April Gillmore bahkan sudah mati rasa sama Tesla. Dia menyerahkan seluruh penanganan masalah mobilnya kepada pengacara. Pasalnya dia sudah lelah dilempar kesana-kesini oleh Tesla karena memang tidak mau mengakui ada yang salah dengan mobilnya.
"Pesan saya buat yang ingin beli Tesla. Perhatikan dulu cara dealer Tesla di wilayah Anda menangani keluhan konsumen. Bagaimana mereka menghormati konsumen. Sayangnya saya tidak tahu kalau pelayanan mereka sangat buruk dan saya sudah terjebak di dalamnya," ucap April Gillmore.
(wsb)