Elon Musk Ejek Presiden Amerika karena Tak Diundang ke Gedung Putih
loading...
A
A
A
AMERIKA SERIKAT - CEO Tesla Elon Musk mengejek Presiden Amerika Serikat Joe Biden melalui akun twitter resmi miliknya. Salah satu manusia terkaya di dunia itu menyebut Joe Biden tidak bisa menyebut nama Tesla. "Karena alasan yang tidak diketahui Presiden Amerika Serikat tidak bisa mengucap kata "Tesla"," tulis Elon Musk.
Kritikan itu ditulis Elon Musk sambil mengutip sebuah unggahan yang berisi informasi petisi yang ada di situs Change.org. Dalam situs itu terdapat petisi agar Presiden Amerika Serikat Joe Biden bisa mengajak Tesla ikut serta dalam program Build Back Better.
Diketahui program Build Back Better merupakan upaya Joe Biden meningkatkan produksi mobil di Amerika Serikat. Program itu menyasar seluruh produsen mobil yang ada di negeri Paman Sam itu agar bisa memberikan produk yang berkualitas dan diserap pasar tidak hanya di Amerika Serikat tapi juga di negara lain.
Mobil-mobil yang diikutsertakan dalam program itu termasuk mobil-mobil listrik yang saat ini jadi tren baru. Untuk merealisasi program itu Joe Biden telah mengundang CEO-CEO produsen mobil buatan Amerika Serikat yakni General Motors dan Ford.
Uniknya Joe Biden justru sama sekali tidak mengundang CEO Tesla, Elon Musk."Saat ini jika kita bicara masa depan mobil akan dibuat di Amerika, Ford dan GM adalah perusahan yang memproduksi mobil listrik di dalam negeri lebih dari perusahaan apa pun," tulis Joe Biden lewat akun Twitter resmi miliknya.
Unggahan itu membuat banyak orang kebingungan. Pasalnya Tesla merupakan mobil buatan Amerika Serikat dan juga pemimpin pasar mobil listrik di dunia. Tidak heran jika banyak orang kaget Elon Musk tidak diundang.
Dari situlah petisi muncul agar pria kelahiran 28 Juni 1971 itu bisa diundang ke Gedung Putih bertemu Joe Biden . Saat ini petisi sudah ditandatangani sebanyak 10.049 orang ketika berita ini diturunkan.
Kritikan Elon Musk terhadap Joe Biden bukan hari ini terjadi. Sebelumnya dia juga meledek Joe Biden lebih keras lagi. "Biden itu adalah boneka dalam bentuk manusia. Joe Biden menganggap masyarakat Amerika seperti orang-orang bodoh," tulisnya.
Sementara penasehat ekonomi Presiden Amerika Serikat Brian Deese mengatakan kebijakan mereka mengundang GM dan Ford merupakan salah satu bentuk apresiasi. Kedua perusahaan mobil asli Amerika Serikat itu berinvestasi dalam jumlah yang besar untuk produksi mobil listrik.
"Investasi itu membuka lapangan kerja baru dalam jumlah yang sangat besar untuk masyarakat Amerika Serikat," jelasnya.
Di saat yang bersamaan Tesla memang lebih banyak membangun fasilitas produksi di luar Amerika Serikat. Setelah membangun dua pabrik di China, Tesla kini akan membuka pabrik baru di Berlin, Jerman.
Lihat Juga: Kredit Pajak Dihapus, Mobil Listrik Terpukul: Industri EV Hadapi Masa Sulit di Bawah Trump?
Kritikan itu ditulis Elon Musk sambil mengutip sebuah unggahan yang berisi informasi petisi yang ada di situs Change.org. Dalam situs itu terdapat petisi agar Presiden Amerika Serikat Joe Biden bisa mengajak Tesla ikut serta dalam program Build Back Better.
Diketahui program Build Back Better merupakan upaya Joe Biden meningkatkan produksi mobil di Amerika Serikat. Program itu menyasar seluruh produsen mobil yang ada di negeri Paman Sam itu agar bisa memberikan produk yang berkualitas dan diserap pasar tidak hanya di Amerika Serikat tapi juga di negara lain.
Mobil-mobil yang diikutsertakan dalam program itu termasuk mobil-mobil listrik yang saat ini jadi tren baru. Untuk merealisasi program itu Joe Biden telah mengundang CEO-CEO produsen mobil buatan Amerika Serikat yakni General Motors dan Ford.
Uniknya Joe Biden justru sama sekali tidak mengundang CEO Tesla, Elon Musk."Saat ini jika kita bicara masa depan mobil akan dibuat di Amerika, Ford dan GM adalah perusahan yang memproduksi mobil listrik di dalam negeri lebih dari perusahaan apa pun," tulis Joe Biden lewat akun Twitter resmi miliknya.
Unggahan itu membuat banyak orang kebingungan. Pasalnya Tesla merupakan mobil buatan Amerika Serikat dan juga pemimpin pasar mobil listrik di dunia. Tidak heran jika banyak orang kaget Elon Musk tidak diundang.
Dari situlah petisi muncul agar pria kelahiran 28 Juni 1971 itu bisa diundang ke Gedung Putih bertemu Joe Biden . Saat ini petisi sudah ditandatangani sebanyak 10.049 orang ketika berita ini diturunkan.
Kritikan Elon Musk terhadap Joe Biden bukan hari ini terjadi. Sebelumnya dia juga meledek Joe Biden lebih keras lagi. "Biden itu adalah boneka dalam bentuk manusia. Joe Biden menganggap masyarakat Amerika seperti orang-orang bodoh," tulisnya.
Sementara penasehat ekonomi Presiden Amerika Serikat Brian Deese mengatakan kebijakan mereka mengundang GM dan Ford merupakan salah satu bentuk apresiasi. Kedua perusahaan mobil asli Amerika Serikat itu berinvestasi dalam jumlah yang besar untuk produksi mobil listrik.
"Investasi itu membuka lapangan kerja baru dalam jumlah yang sangat besar untuk masyarakat Amerika Serikat," jelasnya.
Di saat yang bersamaan Tesla memang lebih banyak membangun fasilitas produksi di luar Amerika Serikat. Setelah membangun dua pabrik di China, Tesla kini akan membuka pabrik baru di Berlin, Jerman.
Lihat Juga: Kredit Pajak Dihapus, Mobil Listrik Terpukul: Industri EV Hadapi Masa Sulit di Bawah Trump?
(wsb)