Ingin Seperti Ferrari, Produsen Mobil-mobil Sport ini Malah Jatuh Bangkrut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tidak semua produsen mobil sport bisa seperti Ferrari dan Lamborghini. Ternyata banyak produsen mobil sport yang justru bangkrut dalam waktu singkat.
Kesulitan menjual mobil sport buatan mereka merupakan salah satu penyebab utama mengapa perusahaan mobil-mobil sport itu tak bisa berkembang. Pasalnya banyak penggila mobil-mobil jenis itu masih tersegmentasi pada merek-merek yang sudah ada.
Sebut saja Lamborghini, Ferrari, Bugatti dan sebagainya. Kalau pun ada pilihan lain masih berkisar pada mobil-mobil sport seperti Koenigsegg hingga Pagani. Bahkan Pagani sekali pun masih kesulitan berjualan. Mereka perlu suntikan dana lebih besar lagi dari Public Investmen Fund (PIF) perusahaan investasi yang dipimpin oleh putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman agar tetap beroperasi.
Hal itu yang tidak didapat oleh perusahan-perusahaan mobil sport lain yang akhirnya jatuh bangkrut. Nah, berikut ini daftarnya:
1. Spyker NV, Belanda
Spyker NV punya misi yang sangat mulia yakni menghadirkan mobil sport buatan Belanda. Sejak didirikan pada 2002 mereka telah memproduksi cukup banyak mobil sport seperti Spyker C8 Double, Spyker C12 LaTurbie dan terakhir pada 2017 mereka menghadirkan Spyker C8 Preliator.
Mereka malah memiliki tim balap mobil Formula 1, Spyker Formula 1. Bahkan juga ikut bertarung di lomba balap mobil ketahanan, Le Mans 24 Hours dengan tim Spyker Squadron.
Tidak heran jika banyak orang berharap pada keberhasilan Spyker NV. Sayang, kesulitan keuangan membuat mereka terjatuh. Mereka mencoba menghadirkan dua mobil sekaligus di 2021. Sayang rencana itu batal karena proses produksi yang tidak berjalan. Kini Spyker NV sudah mengajukan permohonan bangkrut untuk mengatasi kesulitan hutang-hutang yang ada saat ini.
2. Artega, Jerman
Kesulitan menjual mobil sport buatan mereka merupakan salah satu penyebab utama mengapa perusahaan mobil-mobil sport itu tak bisa berkembang. Pasalnya banyak penggila mobil-mobil jenis itu masih tersegmentasi pada merek-merek yang sudah ada.
Sebut saja Lamborghini, Ferrari, Bugatti dan sebagainya. Kalau pun ada pilihan lain masih berkisar pada mobil-mobil sport seperti Koenigsegg hingga Pagani. Bahkan Pagani sekali pun masih kesulitan berjualan. Mereka perlu suntikan dana lebih besar lagi dari Public Investmen Fund (PIF) perusahaan investasi yang dipimpin oleh putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman agar tetap beroperasi.
Hal itu yang tidak didapat oleh perusahan-perusahaan mobil sport lain yang akhirnya jatuh bangkrut. Nah, berikut ini daftarnya:
1. Spyker NV, Belanda
Spyker NV punya misi yang sangat mulia yakni menghadirkan mobil sport buatan Belanda. Sejak didirikan pada 2002 mereka telah memproduksi cukup banyak mobil sport seperti Spyker C8 Double, Spyker C12 LaTurbie dan terakhir pada 2017 mereka menghadirkan Spyker C8 Preliator.
Mereka malah memiliki tim balap mobil Formula 1, Spyker Formula 1. Bahkan juga ikut bertarung di lomba balap mobil ketahanan, Le Mans 24 Hours dengan tim Spyker Squadron.
Tidak heran jika banyak orang berharap pada keberhasilan Spyker NV. Sayang, kesulitan keuangan membuat mereka terjatuh. Mereka mencoba menghadirkan dua mobil sekaligus di 2021. Sayang rencana itu batal karena proses produksi yang tidak berjalan. Kini Spyker NV sudah mengajukan permohonan bangkrut untuk mengatasi kesulitan hutang-hutang yang ada saat ini.
2. Artega, Jerman