Ingin Seperti Ferrari, Produsen Mobil-mobil Sport ini Malah Jatuh Bangkrut
loading...
A
A
A
Sangat sulit jadi produsen mobil sport di negara yang sangat kuat tradisi produksi mobil seperti Jerman. Hal itu yang terjadi pada Artega. Sejak didirikan pada 2006, Artega berupaya mendapatkan investor.
Salah satu investor yang mereka harapkan, seorang pengusaha dari Asia ternyata justru membatalkan sokongan dana. Padahal persiapan yang dilakukan Artega sangat matang. Mereka meminta desainer ternama Henrik Fisker untuk membuat mobil sport andalan mereka Artega GT. Sayang tidak ada yang mau membantu Artega berjualan.
Alhasil Artega cuma punya satu mobil saja yakni Artega GT. Satu lagi bahkan hanya sekadar konsep Artega Scalo Superelletra yang cuma berbentuk gambar.
3. De Tomaso, Italia
De Tomaso adalah sebuah produsen mobil sport ternama Italia dengan sejarah panjang. Didirikan pada 1950, De Tomaso awalnya sempat dibeli oleh Maserati.Hanya saja penjualan sangat kecil sehingga akhirnya bangkrut. Seorang pengusaha, Gian Mario Rossignolo yang pernah bergabung dengan Fiat, berupaya menyelamatkan De Tomaso.
Sayang di tangan Gian Mario Rossignolo justru De Tomaso tetap mengalami penurunan drastis. Upayanya menjual De Tomaso ke miliuner China justru tidak berhasil. Alhasil De Tomaso bangkrut lagi dan hingga kini tidak terdengar lagi namanya. Padahal De Tomaso sudah banyak membuat mobil sport legendaris.
4. Lola Cars, Inggris
Lola Cars International Ltd. merupakan sebuah perusahaan pembangun mobil balap yang didirikan pada tahun 1958 oleh Eric Broadley dan berkantor pusat di Huntingdon, Inggris. Dari 1958 sampai tutup pada tahun 2012, Lola dikenal sebagai salah satu perusahaan pembuat mobil balap tertua di dunia.
Pada awalnya perusahaan ini membangun mobil sport bermesin depan dan kemudian sedikit demi sedikit melebarkan sayap ke ajang Formula Junior. Sempat alami krises keuangan usai tim MasterCard Lola gagal di F1, perusahaan ini lantas diakusisi oleh Martin Birrane pada 1998.
Setelah memasuki periode administrasi dan menyatakan diri bangkrut, Lola Cars akhirnya menghentikan seluruh kegiatan usaha mereka pada 5 Oktober 2012.
Salah satu investor yang mereka harapkan, seorang pengusaha dari Asia ternyata justru membatalkan sokongan dana. Padahal persiapan yang dilakukan Artega sangat matang. Mereka meminta desainer ternama Henrik Fisker untuk membuat mobil sport andalan mereka Artega GT. Sayang tidak ada yang mau membantu Artega berjualan.
Alhasil Artega cuma punya satu mobil saja yakni Artega GT. Satu lagi bahkan hanya sekadar konsep Artega Scalo Superelletra yang cuma berbentuk gambar.
3. De Tomaso, Italia
De Tomaso adalah sebuah produsen mobil sport ternama Italia dengan sejarah panjang. Didirikan pada 1950, De Tomaso awalnya sempat dibeli oleh Maserati.Hanya saja penjualan sangat kecil sehingga akhirnya bangkrut. Seorang pengusaha, Gian Mario Rossignolo yang pernah bergabung dengan Fiat, berupaya menyelamatkan De Tomaso.
Sayang di tangan Gian Mario Rossignolo justru De Tomaso tetap mengalami penurunan drastis. Upayanya menjual De Tomaso ke miliuner China justru tidak berhasil. Alhasil De Tomaso bangkrut lagi dan hingga kini tidak terdengar lagi namanya. Padahal De Tomaso sudah banyak membuat mobil sport legendaris.
4. Lola Cars, Inggris
Lola Cars International Ltd. merupakan sebuah perusahaan pembangun mobil balap yang didirikan pada tahun 1958 oleh Eric Broadley dan berkantor pusat di Huntingdon, Inggris. Dari 1958 sampai tutup pada tahun 2012, Lola dikenal sebagai salah satu perusahaan pembuat mobil balap tertua di dunia.
Pada awalnya perusahaan ini membangun mobil sport bermesin depan dan kemudian sedikit demi sedikit melebarkan sayap ke ajang Formula Junior. Sempat alami krises keuangan usai tim MasterCard Lola gagal di F1, perusahaan ini lantas diakusisi oleh Martin Birrane pada 1998.
Setelah memasuki periode administrasi dan menyatakan diri bangkrut, Lola Cars akhirnya menghentikan seluruh kegiatan usaha mereka pada 5 Oktober 2012.