General Motors Siap Hadirkan Mobil yang Bisa Ajari Sopir Mengemudi
loading...
A
A
A
JAKARTA - General Motors siap perkenalkan mobil yang bisa ajari sopir untuk mengemudi yang baik. Menggunakan teknologi self-driving yang mampu menggantikan peran pengemudi jika dipastikan cukup aman untuk digunakan di jalan raya.
Seperti dilansir dari Carscoops, Selasa (19/4/20220), di kantor Pengarsipan Paten dan Merek Dagang AS, pabrikan baru-baru ini General Motors mendaftarkan paten desain untuk sistem self-driving yang dirancang untuk mengevaluasi dan melatih pengemudi baru.
Sama seperti mobil self-driving yang sedang diuji secara ekstensif, sistem bantuan terdaftar ini juga menggunakan teknologi sensor, LIDAR dan GPS untuk memfasilitasi pengajaran pengemudi baru.
Dengan sistem ini, sebagian besar sekolah mengemudi akan menikmati keuntungan seperti menghindari masalah kekurangan instruktur, biaya operasional yang jauh lebih rendah, serta ketersediaan jadwal instruktur yang lebih baik.
Melalui sistem ini pula, keterampilan siswa akan dinilai lebih akurat dan tepat menggunakan berbagai jenis sensor yang biasa digunakan oleh mobil self-driving, dan memberikan umpan balik real-time tentang penggunaan pedal rem, roda kemudi, throttle dan yang lebih penting belokan.
Mengutip laman Techopedia, self-driving car merupakan mobil yang dapat mengetahui medan dan lingkungan sekitar serta beroperasi dengan sedikit atau tanpa sentuhan manusia. Kendaraan futuristik ini bergerak dengan teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML).
Kinerja kedua teknologi tersebut ditopang dengan berbagai sensor yang dapat memudahkan sistem komputasi kendaraan untuk mengukur tinggi jalan, mengenali situasi jalan, hingga terkoneksi dengan perangkat pintar lainnya.
Seperti dilansir dari Carscoops, Selasa (19/4/20220), di kantor Pengarsipan Paten dan Merek Dagang AS, pabrikan baru-baru ini General Motors mendaftarkan paten desain untuk sistem self-driving yang dirancang untuk mengevaluasi dan melatih pengemudi baru.
Sama seperti mobil self-driving yang sedang diuji secara ekstensif, sistem bantuan terdaftar ini juga menggunakan teknologi sensor, LIDAR dan GPS untuk memfasilitasi pengajaran pengemudi baru.
Dengan sistem ini, sebagian besar sekolah mengemudi akan menikmati keuntungan seperti menghindari masalah kekurangan instruktur, biaya operasional yang jauh lebih rendah, serta ketersediaan jadwal instruktur yang lebih baik.
Melalui sistem ini pula, keterampilan siswa akan dinilai lebih akurat dan tepat menggunakan berbagai jenis sensor yang biasa digunakan oleh mobil self-driving, dan memberikan umpan balik real-time tentang penggunaan pedal rem, roda kemudi, throttle dan yang lebih penting belokan.
Mengutip laman Techopedia, self-driving car merupakan mobil yang dapat mengetahui medan dan lingkungan sekitar serta beroperasi dengan sedikit atau tanpa sentuhan manusia. Kendaraan futuristik ini bergerak dengan teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML).
Kinerja kedua teknologi tersebut ditopang dengan berbagai sensor yang dapat memudahkan sistem komputasi kendaraan untuk mengukur tinggi jalan, mengenali situasi jalan, hingga terkoneksi dengan perangkat pintar lainnya.
(wbs)