Apa Kelebihan Low MPV Bermesin Hybrid di Indonesia?

Kamis, 07 Juli 2022 - 19:37 WIB
loading...
Apa Kelebihan Low MPV Bermesin Hybrid di Indonesia?
All New Ertiga Hybrid yang merupakan LMPV elektrifikasi pertama di Indonesia. Foto: dok Suzuki Indonesia
A A A
JAKARTA - All New Ertiga Hybrid menyegarkan pasar Low Multi Vehicle Purpose (LMPV) dengan menawarkan teknologi smart hybrid yang tidak dimiliki kompetitornya. Tapi, apa dampaknya? Adakah keuntungannya bagi konsumen?

Sejak 2012, All New Ertiga merupakan mobil LMPV yang jadi andalan Suzuki Indonesia . Hanya saja, harus diakui dalam beberapa tahun terakhir pasar LMPV terus tergerus oleh Low SUV (LSUV).

Dengan utilitas yang sama (7 penumpang) namun dibekali tampang lebih sporty, gagah, dan mewah, memang wajar apabila konsumen lebih memilih LSUV dibanding LMPV.

Nah, All New Ertiga Hybrid seolah memberikan alasan mengapa konsumen harus kembali melirik pasar LMPV melalui teknologi Suzuki Smart Hybrid.

Suzuki Smart Hybrid sendiri merupakan teknologi elektrifikasi yang tujuannya untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Dua komponen utama Suzuki Smart Hybrid adalah Integrated Starter Generator (ISG) dan 2 buah baterai.

ISG berfungsi sebagai otak dari Suzuki Smart Hybrid. Fungsinya untuk menghidupkan mesin (starter), mengumpulkan energi listrik saat pengereman (regenerative braking) dan menyalurkannya ke kedua baterai untuk disimpan, serta membantu kerja mesin saat berakselerasi.

Nah, apa dampak tekologi Suzuki Smart Hybrid yang dimiliki All New Ertiga Hybrid bagi konsumen? Berikut beberapa diantaranya:

1. Konsumsi BBM Lebih Efisien
Apa Kelebihan Low MPV Bermesin Hybrid di Indonesia?

Pengujian konsumsi bahan bakar All New Ertiga Hybrid dilakukan oleh jurnalis belum lama ini di Surabaya dan Malang.

All New Ertiga Hybrid mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar 22,11 km/liter untuk transmisi manual dan 19,66 km/liter untuk transmisi otomatis, menempuh kombinasi rute perkotaan yang macet dan kontur pegunungan naik turun sepanjang kurang lebih 140 km.

Metode pengujian bahan bakar adalah full to full, memakai mesin bensin RON 98. ”Pengujiannya dilakukan dengan kondisi yang menantang. Mulai jalanan naik-turun hingga ruas jalan yang macet. Sehingga lebih realistis dan kredibel,” ujar Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2237 seconds (0.1#10.140)