Kendaraan Listrik Bakal Paksa Bengkel Gulung Tikar
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Banyak bengkel kendaraan bermotor telah menyuarakan keprihatinan tentang masa depan bisnis mereka termasuk kemungkinan harus bangkrut karena Singapura bersiap untuk beralih ke penggunaan kendaraan listrik (EV).
Seorang operator bengkel kendaraan di AutoCity di Sin Ming, Khor Joo Heng, mengatakan operasi bisnisnya akan terpengaruh sampai benar-benar ditutup jika diterapkan.
Seperti dilansir dari Asia Star, Selasa (12/7/2022), operator bengkel berusia 60 tahun itu diminta mengomentari langkah-langkah yang harus diambil jika Singapura mencapai tujuannya untuk menghapus kendaraan berbasis mesin pembakaran internal (ICE) secara bertahap pada tahun 2040.
Joo Heng adalah salah satu pemilik bengkel motor tradisional yang menyuarakan keprihatinan bahwa operasi bisnis dapat ditutup jika EV digunakan sepenuhnya.
Pemilik bengkel mengatakan bahwa situasi seperti itu akan terjadi dengan mengaitkan beberapa faktor seperti usia dan kurangnya usaha yang berpotensi melumpuhkannya.
Bahkan, mereka juga menekankan bahwa EV baru akan disertai dengan perpanjangan masa garansi, yang lebih lama dari kendaraan ICE, yang hanya dapat dipertahankan di bengkel-bengkel tertentu sehingga mempengaruhi kehadiran pelanggan di tempat tersebut.
Tanpa adanya pengganti untuk memasuki pasar yang semakin terspesialisasi dan mahal, pemilik bengkel mengatakan mereka hanya menunggu waktu sebelum pensiun.
Sementara itu, pemilik bengkel BKS Automotive, Khor, mengatakan pelanggannya menurun karena banyak yang beralih ke EV.
“Semua EV hadir dengan garansi delapan hingga 10 tahun, sehingga pelanggan tidak perlu mengirim kendaraan mereka untuk diservis di bengkel reguler,” katanya.
Seorang operator bengkel kendaraan di AutoCity di Sin Ming, Khor Joo Heng, mengatakan operasi bisnisnya akan terpengaruh sampai benar-benar ditutup jika diterapkan.
Seperti dilansir dari Asia Star, Selasa (12/7/2022), operator bengkel berusia 60 tahun itu diminta mengomentari langkah-langkah yang harus diambil jika Singapura mencapai tujuannya untuk menghapus kendaraan berbasis mesin pembakaran internal (ICE) secara bertahap pada tahun 2040.
Joo Heng adalah salah satu pemilik bengkel motor tradisional yang menyuarakan keprihatinan bahwa operasi bisnis dapat ditutup jika EV digunakan sepenuhnya.
Pemilik bengkel mengatakan bahwa situasi seperti itu akan terjadi dengan mengaitkan beberapa faktor seperti usia dan kurangnya usaha yang berpotensi melumpuhkannya.
Bahkan, mereka juga menekankan bahwa EV baru akan disertai dengan perpanjangan masa garansi, yang lebih lama dari kendaraan ICE, yang hanya dapat dipertahankan di bengkel-bengkel tertentu sehingga mempengaruhi kehadiran pelanggan di tempat tersebut.
Tanpa adanya pengganti untuk memasuki pasar yang semakin terspesialisasi dan mahal, pemilik bengkel mengatakan mereka hanya menunggu waktu sebelum pensiun.
Sementara itu, pemilik bengkel BKS Automotive, Khor, mengatakan pelanggannya menurun karena banyak yang beralih ke EV.
“Semua EV hadir dengan garansi delapan hingga 10 tahun, sehingga pelanggan tidak perlu mengirim kendaraan mereka untuk diservis di bengkel reguler,” katanya.
(wbs)