Pemesan Tesla Cybertruck di Australia Gigit Jari Uang Pemesanan Dikembalikan
loading...
A
A
A
AUSTRALIA - Pemesan Tesla Cybertruck di Australia terpaksa gigit jari karena uang pemesanan segera dikembalikan. Pemesanan terpaksa dibatalkan karena Tesla akhirnya memastikan mobil pikap listrik tersebut tidak akan dijual di benua kangguru.
Disebutkan Carbuzz uang pemesanan segera dikembalikan jika konsumen mengajukan surat permohonan. Begitu surat dikirimkan maka uang pemesanan sejumlah USD100 atau setara Rp1,49 juta akan segera dikembalikan.
Pembatalan pemesanan itu diketahui terjadi karena Tesla telah memastikan tidak akan mengirimkan Tesla Cybertruck ke Australia. Tidak disebutkan alasan pasti mengapa mobil listrik kontroversial itu justru tidak dijual di negara seluas 7,688 juta kilometer per segi itu.
Padahal berdasarkan survei yang dilakukan Cybertruck Talk pada 2020 lalu, Australia justru menempati posisi ketiga sebagai negara terbanyak yang melakukan pemesanan Tesla Cybetruck. Di atas Australia yang paling tinggi adalah Amerika Serikat dan Kanada.
"Tidak diketahui apakah langkah Tesla membatalkan pengiriman mobil ke Australia juga akan terjadi ke negara-negara lainnya," tulis Carbuzz.
Sebelumnya, Tesla sendiri memang sudah menghentikan pemesanan mobil pikap listrik Tesla Cybertruck yang datang dari luar wilayah Amerika Serikat. Situs Teslarati menyebutkan pemesanan di luar Amerika Serikat ditutup karena jumlah orang yang ingin memiliki mobil itu sudah sangat tinggi.
Terakhir data yang dikeluarkan resmi oleh Tesla, per May 2021 jumlah pemesan Tesla Cybertruck telah mencapai lebih dari 1 juta orang. Dikhawatirkan dengan terus bertambahnya jumlah pemesan Tesla justru akan kerepotan memenuhi pemesanan.
Disebutkan Carbuzz uang pemesanan segera dikembalikan jika konsumen mengajukan surat permohonan. Begitu surat dikirimkan maka uang pemesanan sejumlah USD100 atau setara Rp1,49 juta akan segera dikembalikan.
Pembatalan pemesanan itu diketahui terjadi karena Tesla telah memastikan tidak akan mengirimkan Tesla Cybertruck ke Australia. Tidak disebutkan alasan pasti mengapa mobil listrik kontroversial itu justru tidak dijual di negara seluas 7,688 juta kilometer per segi itu.
Padahal berdasarkan survei yang dilakukan Cybertruck Talk pada 2020 lalu, Australia justru menempati posisi ketiga sebagai negara terbanyak yang melakukan pemesanan Tesla Cybetruck. Di atas Australia yang paling tinggi adalah Amerika Serikat dan Kanada.
"Tidak diketahui apakah langkah Tesla membatalkan pengiriman mobil ke Australia juga akan terjadi ke negara-negara lainnya," tulis Carbuzz.
Sebelumnya, Tesla sendiri memang sudah menghentikan pemesanan mobil pikap listrik Tesla Cybertruck yang datang dari luar wilayah Amerika Serikat. Situs Teslarati menyebutkan pemesanan di luar Amerika Serikat ditutup karena jumlah orang yang ingin memiliki mobil itu sudah sangat tinggi.
Terakhir data yang dikeluarkan resmi oleh Tesla, per May 2021 jumlah pemesan Tesla Cybertruck telah mencapai lebih dari 1 juta orang. Dikhawatirkan dengan terus bertambahnya jumlah pemesan Tesla justru akan kerepotan memenuhi pemesanan.