Mengenal Timor S515, Mobnas Popular yang Diproduksi Tahun 1990-an, Ini Kecanggihannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Timor S515 mobil nasional paling popular yang diproduksi tahun 1990-an. Di balik kontroversinya, ada banyak alasannya mengapa disebut demikian.
Tanggal 8 Juli 1996 merupakan hari yang paling istimewa buat PT Timor Putra Nasional (TPN). Saat itu perusahaan yang didirikan oleh anak bungsu Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra meluncurkan mobil bernama dua varian mobil Timor yakni Timor S515i dan Timor S515.
Timor S515i adalah tipe termahal dimana pada namanya sudah terdeskripsikan bahwa mobil sedan (kode S), ukuran/kelas 5, bermesin 1500cc injeksi (15i) DOHC. Sebaliknya Timor S515 merupakan tipe terbawah dengan mesin 1.500cc karburator SOHC.
Meski dijual di tahun 1990-an, Timor S515i dan Timor S515 justru tergolong canggih pada masanya. Ambil contoh saja varian tertinggi Timor S515i.
Berbagai teknologi mobil terkini yang ada saat ini, justru sudah teraplikasi di mobil sedan kontroversial itu. Misalnya crumple zone yang ada di bagian depan mobil yang rebadge KIA Sephia itu.
Crumple zone atau zona benturan merupakan suatu fitur keamanan struktural terbaru yang sudah banyak diterapkan di berbagai jenis mobil. Penerapan crumple zone adalah untuk membantu melakukan penyerapan energi dampak terjadinya sebuah tabrakan yang mengendalikan deformasi.
Hingga kini crumple zone sudah banyak diaplikasikan di berbagai mobil moderen. Jadi bayangkan di tahun 1990-an, Timor S515i sudah menerapkan teknologi itu.
Hingga kini tidak semua mobil punya Child Lock yang bisa mengamankan pintu mobil tidak terbuka dari dalam jika dimainkan oleh anak-anak. Timor S515i justru memiliki teknologi yang saat itu mereka namakan Child Proof Doors Lock.
Power Steering dan Tilt Steering saat ini sudah jadi fitur yang paling banyak dimiliki mobil-mobil baru. Namun di era 1990-an tidak semua mobil mampu memiliki keduanya. Kalau punya power steering belum tentu bisa dinaik turunkan atau tilt steering. Hal itu yang coba dilampaui oleh Timor S515i.
Selain itu Timor S515i juga dilengkapi dengan Rear Defogger atau pemanas kaca mobil belakang agar tidak berkabut. Hal itu cukup langka karena memang hanya mobil-mobil yang mahal sudah dilengkapi dengan Rear Defogger.
Power Window juga membuat Timor S515i semakin disukai. Hanya saja memang saat itu pengaturan jendela elektrik itu tidak bisa otomatis menutup atau membuka. Masih perlu menekan tombol power window.
Yang pasti dengan semua kecanggihan itu Timor S515i sangat murah. Saat pertama kali mendebut di 8 Juli 1996, PT Timor Putra Nasional (TPN) menjual Timor S515 di harga Rp35 juta. Bandingkan dengan mobil-mobil sedan lainnya yang memiliki banderol dua kali lipat dari Timor S515.
Tidak heran jika penjualan Timor sangat tinggi di tahun pertama. Sampai-sampai Timor berhasil menduduki peringkat 6 besar penjualan mobil di Indonesia periode 1997. Timor berhasil menjual sebanyak 19.417 unit, lebih besar dari Nissan yang hanya menjual 9.037 unit.
Tentu saja hal itu terjadi karena Timor memberikan sesuatu yang sangat absurd waktu itu teknologi canggih dengan harga yang terjangkau. Pakem ada harga ada rupa tidak berlaku buat Timor saat itu.
Hanya saja tentu semua orang tahu kisah selanjutnya dimana akhirnya Timor tinggal cerita. Begitu juga dengan mobil-mobil buatan mereka yang akhirnya cuma jadi koleksi belaka.
Tanggal 8 Juli 1996 merupakan hari yang paling istimewa buat PT Timor Putra Nasional (TPN). Saat itu perusahaan yang didirikan oleh anak bungsu Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra meluncurkan mobil bernama dua varian mobil Timor yakni Timor S515i dan Timor S515.
Timor S515i adalah tipe termahal dimana pada namanya sudah terdeskripsikan bahwa mobil sedan (kode S), ukuran/kelas 5, bermesin 1500cc injeksi (15i) DOHC. Sebaliknya Timor S515 merupakan tipe terbawah dengan mesin 1.500cc karburator SOHC.
Meski dijual di tahun 1990-an, Timor S515i dan Timor S515 justru tergolong canggih pada masanya. Ambil contoh saja varian tertinggi Timor S515i.
Berbagai teknologi mobil terkini yang ada saat ini, justru sudah teraplikasi di mobil sedan kontroversial itu. Misalnya crumple zone yang ada di bagian depan mobil yang rebadge KIA Sephia itu.
Crumple zone atau zona benturan merupakan suatu fitur keamanan struktural terbaru yang sudah banyak diterapkan di berbagai jenis mobil. Penerapan crumple zone adalah untuk membantu melakukan penyerapan energi dampak terjadinya sebuah tabrakan yang mengendalikan deformasi.
Hingga kini crumple zone sudah banyak diaplikasikan di berbagai mobil moderen. Jadi bayangkan di tahun 1990-an, Timor S515i sudah menerapkan teknologi itu.
Hingga kini tidak semua mobil punya Child Lock yang bisa mengamankan pintu mobil tidak terbuka dari dalam jika dimainkan oleh anak-anak. Timor S515i justru memiliki teknologi yang saat itu mereka namakan Child Proof Doors Lock.
Power Steering dan Tilt Steering saat ini sudah jadi fitur yang paling banyak dimiliki mobil-mobil baru. Namun di era 1990-an tidak semua mobil mampu memiliki keduanya. Kalau punya power steering belum tentu bisa dinaik turunkan atau tilt steering. Hal itu yang coba dilampaui oleh Timor S515i.
Selain itu Timor S515i juga dilengkapi dengan Rear Defogger atau pemanas kaca mobil belakang agar tidak berkabut. Hal itu cukup langka karena memang hanya mobil-mobil yang mahal sudah dilengkapi dengan Rear Defogger.
Power Window juga membuat Timor S515i semakin disukai. Hanya saja memang saat itu pengaturan jendela elektrik itu tidak bisa otomatis menutup atau membuka. Masih perlu menekan tombol power window.
Yang pasti dengan semua kecanggihan itu Timor S515i sangat murah. Saat pertama kali mendebut di 8 Juli 1996, PT Timor Putra Nasional (TPN) menjual Timor S515 di harga Rp35 juta. Bandingkan dengan mobil-mobil sedan lainnya yang memiliki banderol dua kali lipat dari Timor S515.
Tidak heran jika penjualan Timor sangat tinggi di tahun pertama. Sampai-sampai Timor berhasil menduduki peringkat 6 besar penjualan mobil di Indonesia periode 1997. Timor berhasil menjual sebanyak 19.417 unit, lebih besar dari Nissan yang hanya menjual 9.037 unit.
Tentu saja hal itu terjadi karena Timor memberikan sesuatu yang sangat absurd waktu itu teknologi canggih dengan harga yang terjangkau. Pakem ada harga ada rupa tidak berlaku buat Timor saat itu.
Hanya saja tentu semua orang tahu kisah selanjutnya dimana akhirnya Timor tinggal cerita. Begitu juga dengan mobil-mobil buatan mereka yang akhirnya cuma jadi koleksi belaka.
(wsb)