Hindari 4 Kebiasaan Ini Jika Tidak Mau Mobil Matik Anda Cepat Rusak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mobil dengan transmisi matik sudah lebih populer dibanding transmisi manual di Indonesia. Menggunakan teknologi mesin transmisi otomatis, pengemudi tidak perlu menginjak pedal kopling saat berpindah gigi. Sehingga lebih praktis dan tidak repot.
Dengan penggunaan yang terlihat mudah, seringkali pengemudi mobil matik tak acuh terhadap beberapa kebiasaan yang ternyata dapat merusak transmisi, seperti kebiasaan-kebiasaan berikut yang harus dihindari:
1. Menggunakan Gigi yang Tidak Sesuai Fungsinya
Meski mobil matik dirancang mudah, pengemudi harus memiliki ”perasaan” dalam mengukur tenaga mesin mobil agar mesin tidak terlalu bekerja keras atau lambat. Sebab itu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Berikut posisi gigi dengan fungsi penggunaannya yang harus dicermati:
a. Gigi P untuk posisi Parking, digunakan saat Anda memarkirkan mobil.
b. Gigi R untuk posisi Reverse, digunakan saat Anda memundurkan mobil.
c. Gigi N untuk posisi Neutral, digunakan saat Anda menghidupkan mobil dan saat mobil sedang berhenti, misalnya pada lampu merah atau pemberhentian sejenak lainnya.
d. Gigi D untuk posisi Drive, digunakan saat Anda mengemudi dengan kecepatan sedang.
e. Gigi D2 untuk posisi Drive, digunakan saat Anda mengemudi dengan kecepatan sedang ke rendah.
f. Gigi D3 untuk posisi Drive, digunakan saat Anda mengemudi dengan kecepatan sedang ke tinggi.
g. Gigi L untuk posisi Low, digunakan saat Anda mengemudi dengan kecepatan rendah, misalnya saat Anda melewati tanjakan atau turunan.
2. Memindahkan Gigi Asal-asalan
Saat terburu-buru, pastikan mobil Anda berhenti terlebih dahulu ketika memindahkan tuas perseneling. Jangan sampai Anda memundurkan mobil dengan langsung menarik tuas D ke R saat mobil masih dalam keadaan melaju.
Hal itu membuat mesin transmisi kebingungan, juga membuat mesin mobil matik mudah rusak. Sebab dipaksa mengganti arah serta posisi saat mesin masih bekerja untuk hal sebaliknya.
3. Menggeber Mobil Bukan di Posisi D
Kebiasaan buruk pengemudi mobil matik yang sering dilakukan selanjutnya adalah menggeber mobil saat posisi transmisi bukan di D, misalnya saat mobil dalam posisi gigi N atau ketika RPM (Revolutions Per Minute) tinggi.
Kebiasaan ini membuat komponen transmisi mobil cepat rusak karena mendapatkan tekanan kencang secara tiba-tiba yang seharusnya tidak diterima. Pengemudi dapat menggeber mobil saat posisi sudah di gigi D, sebab saat itu transmisi sudah siap menerima tekanan.
4. Mendorong Mobil saat Mogok
Saat mobil matik mengalami keadaan mogok atau mati, jangan memaksa untuk mendorong. Sebab pompa oli pada mobil sedang tidak berfungsi. Sehingga tidak terjadi pelumasan pada sistem transmisi.
Dengan penggunaan yang terlihat mudah, seringkali pengemudi mobil matik tak acuh terhadap beberapa kebiasaan yang ternyata dapat merusak transmisi, seperti kebiasaan-kebiasaan berikut yang harus dihindari:
1. Menggunakan Gigi yang Tidak Sesuai Fungsinya
Meski mobil matik dirancang mudah, pengemudi harus memiliki ”perasaan” dalam mengukur tenaga mesin mobil agar mesin tidak terlalu bekerja keras atau lambat. Sebab itu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Berikut posisi gigi dengan fungsi penggunaannya yang harus dicermati:
a. Gigi P untuk posisi Parking, digunakan saat Anda memarkirkan mobil.
b. Gigi R untuk posisi Reverse, digunakan saat Anda memundurkan mobil.
c. Gigi N untuk posisi Neutral, digunakan saat Anda menghidupkan mobil dan saat mobil sedang berhenti, misalnya pada lampu merah atau pemberhentian sejenak lainnya.
d. Gigi D untuk posisi Drive, digunakan saat Anda mengemudi dengan kecepatan sedang.
e. Gigi D2 untuk posisi Drive, digunakan saat Anda mengemudi dengan kecepatan sedang ke rendah.
f. Gigi D3 untuk posisi Drive, digunakan saat Anda mengemudi dengan kecepatan sedang ke tinggi.
g. Gigi L untuk posisi Low, digunakan saat Anda mengemudi dengan kecepatan rendah, misalnya saat Anda melewati tanjakan atau turunan.
2. Memindahkan Gigi Asal-asalan
Saat terburu-buru, pastikan mobil Anda berhenti terlebih dahulu ketika memindahkan tuas perseneling. Jangan sampai Anda memundurkan mobil dengan langsung menarik tuas D ke R saat mobil masih dalam keadaan melaju.
Hal itu membuat mesin transmisi kebingungan, juga membuat mesin mobil matik mudah rusak. Sebab dipaksa mengganti arah serta posisi saat mesin masih bekerja untuk hal sebaliknya.
3. Menggeber Mobil Bukan di Posisi D
Kebiasaan buruk pengemudi mobil matik yang sering dilakukan selanjutnya adalah menggeber mobil saat posisi transmisi bukan di D, misalnya saat mobil dalam posisi gigi N atau ketika RPM (Revolutions Per Minute) tinggi.
Kebiasaan ini membuat komponen transmisi mobil cepat rusak karena mendapatkan tekanan kencang secara tiba-tiba yang seharusnya tidak diterima. Pengemudi dapat menggeber mobil saat posisi sudah di gigi D, sebab saat itu transmisi sudah siap menerima tekanan.
4. Mendorong Mobil saat Mogok
Saat mobil matik mengalami keadaan mogok atau mati, jangan memaksa untuk mendorong. Sebab pompa oli pada mobil sedang tidak berfungsi. Sehingga tidak terjadi pelumasan pada sistem transmisi.