Jenis Mobil Listrik yang Beredar di Indonesia Masih Jadi Masalah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jenis mobil listrik yang telah beredar di Indonesia diyakini jadi salah satu faktor rendahnya penerimaan masyarakat terhadap mobil listrik. Saat ini mobil yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia adalah mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV).
Sayangnya hingga kini belum ada satu pun mobil listrik jenis MPV yang dijual di Indonesia. Kebanyakan mobil-mobil listrik yang telah dipasarkan di Indonesia datang dari segmen SUV, city car, sedan, hatchback, hingga kendaraan niaga.
"Di Indonesia mayoritas mobilnya adalah MPV, kalau masih sedan mobil listriknya itu masih sangat sulit. Meski kebijakan mengenai mobil listrik di Indonesia sudah ada," ujar Agus Purwadi, ead of Electrical Energy Conversion Research Laboratory Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam webinar Perkembangan Penelitian Kendaraan Listrik di Indonesia baru-baru ini.
Dalam webinar itu Agus Purwadi mengatakan sebenarnya Indonesia sudah cukup ideal jika berbicara infrastruktur pendukung mobil listrik yang telah tersedia. Menurutnya sudah ada 300 lebih charging station di berbagai wilayah di Indonesia. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kesulitan melakukan pengisian ulang baterai mobil listrik.
"Jadi jenis EV yang cocok buat masyarakat Indonesia memang harus jadi pertimbangan," jelasnya.
Selain masalah jenis mobil listrik, Agus Purwadi juga mengatakan ada beberapa hambatan lain yang membuat masyarakat Indonesia sedikit sungkan mencoba mobil listrik. Pertama adalah kemampuan mengisi ulang baterai mobil listrik di charging station yang terhitung.
"Fast charging saja tetap memakan waktu 20 menit sampai 40 menit. Sangat lama jika dibandingkan dengan mobil yang mengisi bensin," jelasnya.
Faktor lainnya adalah harga mobil listrik yang menurut dia masih sangat tidak terjangkau. Meski saat ini sudah ada mobil listrik yang harganya di bawah Rp300 juta, diyakini harga itu masih sangat tidak terjangkau buat masyarakat. Masyarakat yang tertarik dengan mobil listrik di harga itu merupakan golongan masyarakat yang butuh mobil kedua dan ketiga. Jadi bukan masyarakat yang ingin menjadikan mobil listrik sebagai mobil pertama.
Diketahui berdasarkan data Kementerian Perhubungan populasi jumlah kendaran listrik di Indonesia masih didominasi oleh sepeda motor listrik yang mencapai 19.024 unit. Sebaliknya mobil listrik yang beredar di tanah air telah mencapai angka 2.647 unit.
Sayangnya hingga kini belum ada satu pun mobil listrik jenis MPV yang dijual di Indonesia. Kebanyakan mobil-mobil listrik yang telah dipasarkan di Indonesia datang dari segmen SUV, city car, sedan, hatchback, hingga kendaraan niaga.
"Di Indonesia mayoritas mobilnya adalah MPV, kalau masih sedan mobil listriknya itu masih sangat sulit. Meski kebijakan mengenai mobil listrik di Indonesia sudah ada," ujar Agus Purwadi, ead of Electrical Energy Conversion Research Laboratory Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam webinar Perkembangan Penelitian Kendaraan Listrik di Indonesia baru-baru ini.
Dalam webinar itu Agus Purwadi mengatakan sebenarnya Indonesia sudah cukup ideal jika berbicara infrastruktur pendukung mobil listrik yang telah tersedia. Menurutnya sudah ada 300 lebih charging station di berbagai wilayah di Indonesia. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kesulitan melakukan pengisian ulang baterai mobil listrik.
"Jadi jenis EV yang cocok buat masyarakat Indonesia memang harus jadi pertimbangan," jelasnya.
Selain masalah jenis mobil listrik, Agus Purwadi juga mengatakan ada beberapa hambatan lain yang membuat masyarakat Indonesia sedikit sungkan mencoba mobil listrik. Pertama adalah kemampuan mengisi ulang baterai mobil listrik di charging station yang terhitung.
"Fast charging saja tetap memakan waktu 20 menit sampai 40 menit. Sangat lama jika dibandingkan dengan mobil yang mengisi bensin," jelasnya.
Faktor lainnya adalah harga mobil listrik yang menurut dia masih sangat tidak terjangkau. Meski saat ini sudah ada mobil listrik yang harganya di bawah Rp300 juta, diyakini harga itu masih sangat tidak terjangkau buat masyarakat. Masyarakat yang tertarik dengan mobil listrik di harga itu merupakan golongan masyarakat yang butuh mobil kedua dan ketiga. Jadi bukan masyarakat yang ingin menjadikan mobil listrik sebagai mobil pertama.
Diketahui berdasarkan data Kementerian Perhubungan populasi jumlah kendaran listrik di Indonesia masih didominasi oleh sepeda motor listrik yang mencapai 19.024 unit. Sebaliknya mobil listrik yang beredar di tanah air telah mencapai angka 2.647 unit.
(wsb)