Sering Dipakai untuk Kejahatan, Motor Dilarang Dijual di Nigeria
loading...
A
A
A
CAPE TOWN - Dalam menghadapi serangan teroris, pemerintah federal Nigeria sedang mempertimbangkan larangan penjualan dan penggunaan sepeda motor di negara yang akan mempengaruhi upaya logistik teroris.
Seperti dilansir dari Nigeria Times, Senin (12/9/2022), Menteri Kehakiman Nigeria, Abubakar Malami, mengatakan "Ini dilakukan untuk kepentingan negara. Sebagai sebuah bangsa, setiap ancaman terhadap keamanan nasional mengharuskan kita mengorbankan sesuatu untuk melindungi warga Nigeria.”
Rencana itu muncul ketika pihak berwenang Nigeria mencoba untuk mengekang upaya berbagai kelompok teroris jihad yang bertanggung jawab atas berbagai serangan di seluruh negeri seperti pembunuhan, penculikan dan kekerasan seksual.
Sebagian besar teroris ini menggunakan sepeda motor untuk melancarkan serangan dengan cepat dan memudahkan pergerakan di sekitar area tanpa terdeteksi.
Tindakan pemerintah federal itu muncul setelah Gubernur Bello Mattawale dari Negara Bagian Zamfara pekan lalu memberlakukan jam malam bagi pengguna sepeda motor di kota Gusau. Dia kemudian memerintahkan personel keamanannya untuk menembak siapa pun yang tertangkap mengendarai sepeda motor antara pukul 8 malam hingga 6 pagi.
Dengan populasi lebih dari 200 juta orang, Nigeria adalah negara terpadat keenam di dunia dengan angka penjualan sepeda motor tahunan lebih dari 500.000.
Namun, Malami tidak menganggapnya sebagai pengorbanan yang sulit karena hanya 20 persen orang Nigeria yang menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi utama mereka, yang berarti hal itu tidak mempengaruhi lebih dari 200 juta orang Nigeria.
Malami menambahkan, “Apapun cara yang sedang dipertimbangkan (kemungkinan pelarangan), ini adalah pengorbanan yang kami lihat sebagai upaya untuk membantu mengatasi tantangan keamanan. Saya pikir pengorbanannya tidak terlalu banyak dan layak untuk dipertimbangkan.”
Seperti dilansir dari Nigeria Times, Senin (12/9/2022), Menteri Kehakiman Nigeria, Abubakar Malami, mengatakan "Ini dilakukan untuk kepentingan negara. Sebagai sebuah bangsa, setiap ancaman terhadap keamanan nasional mengharuskan kita mengorbankan sesuatu untuk melindungi warga Nigeria.”
Rencana itu muncul ketika pihak berwenang Nigeria mencoba untuk mengekang upaya berbagai kelompok teroris jihad yang bertanggung jawab atas berbagai serangan di seluruh negeri seperti pembunuhan, penculikan dan kekerasan seksual.
Sebagian besar teroris ini menggunakan sepeda motor untuk melancarkan serangan dengan cepat dan memudahkan pergerakan di sekitar area tanpa terdeteksi.
Tindakan pemerintah federal itu muncul setelah Gubernur Bello Mattawale dari Negara Bagian Zamfara pekan lalu memberlakukan jam malam bagi pengguna sepeda motor di kota Gusau. Dia kemudian memerintahkan personel keamanannya untuk menembak siapa pun yang tertangkap mengendarai sepeda motor antara pukul 8 malam hingga 6 pagi.
Dengan populasi lebih dari 200 juta orang, Nigeria adalah negara terpadat keenam di dunia dengan angka penjualan sepeda motor tahunan lebih dari 500.000.
Namun, Malami tidak menganggapnya sebagai pengorbanan yang sulit karena hanya 20 persen orang Nigeria yang menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi utama mereka, yang berarti hal itu tidak mempengaruhi lebih dari 200 juta orang Nigeria.
Malami menambahkan, “Apapun cara yang sedang dipertimbangkan (kemungkinan pelarangan), ini adalah pengorbanan yang kami lihat sebagai upaya untuk membantu mengatasi tantangan keamanan. Saya pikir pengorbanannya tidak terlalu banyak dan layak untuk dipertimbangkan.”
(wbs)