Kejar Tesla, Hyundai Siap Habiskan Dana Rp196 Triliun untuk Perangkat Lunak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hyundai siap berinvestasi hingga 18 triliun Won atau setara Rp196 triliun untuk pengembangan perangkat lunak di mobil-mobil baru. Hal itu pernah dilakukan Tesla sebelumnya. Besaran dana itu diungkap oleh Chung Kook Park, President and Head of R&D Division, Hyundai Motor Group saat melakukan presentasi Unlock the Software Age, Rabu (12/10/2022) ini.
Dalam presentasi itu Hyundai berupaya untuk mengubah pengalaman pelanggan mnegenai mobilitas.
Pemahaman masyarakat mengenai mobilitas saat ini memang hanya terpaku pada perpindahan dari satu titik ke titik lainnya. Hyundai mencoba mengubah mobilitas menjadi pengalaman baru dengan cara mentransformasi kendaraan menjadi Software Defined Vehicles (SDVs). Chung Kook Park mengatakan rencana transformasi itu akan dilakukan pada 2025.
Saat itu seluruh mobil yang dipasarkan oleh Hyundai Motor Group akan dilengkapi dengan perangkat lunak baru. Jadi ke depannya, mobil tidak lagi dilihat sebagai kendaraan semata tapi ditentukan oleh perangkat lunak yang menggerakkannya atau Software Define Vehicles.
“Dengan mentransformasi seluruh lini kendaraan menjadi Software Defined Vehicles pada tahun 2025, Hyundai Motor Group akan sepenuhnya memberikan definisi baru terhadap konsep sebuah mobil serta terus memimpin jalan memasuki era mobilitas baru,” jelas Chung Kook Park.
Dia melanjutkan perangkat lunak kreasi Hyundai itu nantinya akan memungkinkan pelanggan untuk menjaga mobil mereka tetap menjadi yang terdepan dengan fitur dan teknologi terbaru. Jadi, tidak akan ada pernah ada kata usang buat mobil-mobil buatan Hyundai.
Hal itu terjadi berkat ngadopsi teknologi OTA itu tahun depan, 2023. “Kendaraan akan selalu dalam kondisi . Anda tidak perlu pergi ke sevice center untuk melakukan pembaruan OTA,” jelas Chung Kook Park.
Kedua, hadirnya platform baru yang akan membuat pengaplikasian SDVs jadi lebih mudah dan efisien. Platform yang dikhususkan untuk mobil listrik itu nantinya akan hadir dalam dua jenis yakni eM, dan eS. Platform baru dari EV ini akan dibuat di bawah sistem Integrated Modular Architecture (IMA) dari Hyundai Motor Group.
”Platform baru ini mengarah pada standarisasi lebih lanjut serta modularisasi komponen inti kendaraan listrik, seperti baterai dan motor, di mana pada saat yang sama juga menawarkan keuntungan di sektor tambahan bagi kendaraan listrik,” ujar Paul Choo, Executive Vice President of Head of Electronics & Infotainment Development Center Hyundai Motor Group.
Dalam presentasi itu Hyundai berupaya untuk mengubah pengalaman pelanggan mnegenai mobilitas.
Pemahaman masyarakat mengenai mobilitas saat ini memang hanya terpaku pada perpindahan dari satu titik ke titik lainnya. Hyundai mencoba mengubah mobilitas menjadi pengalaman baru dengan cara mentransformasi kendaraan menjadi Software Defined Vehicles (SDVs). Chung Kook Park mengatakan rencana transformasi itu akan dilakukan pada 2025.
Saat itu seluruh mobil yang dipasarkan oleh Hyundai Motor Group akan dilengkapi dengan perangkat lunak baru. Jadi ke depannya, mobil tidak lagi dilihat sebagai kendaraan semata tapi ditentukan oleh perangkat lunak yang menggerakkannya atau Software Define Vehicles.
“Dengan mentransformasi seluruh lini kendaraan menjadi Software Defined Vehicles pada tahun 2025, Hyundai Motor Group akan sepenuhnya memberikan definisi baru terhadap konsep sebuah mobil serta terus memimpin jalan memasuki era mobilitas baru,” jelas Chung Kook Park.
Dia melanjutkan perangkat lunak kreasi Hyundai itu nantinya akan memungkinkan pelanggan untuk menjaga mobil mereka tetap menjadi yang terdepan dengan fitur dan teknologi terbaru. Jadi, tidak akan ada pernah ada kata usang buat mobil-mobil buatan Hyundai.
Hal itu terjadi berkat ngadopsi teknologi OTA itu tahun depan, 2023. “Kendaraan akan selalu dalam kondisi . Anda tidak perlu pergi ke sevice center untuk melakukan pembaruan OTA,” jelas Chung Kook Park.
Kedua, hadirnya platform baru yang akan membuat pengaplikasian SDVs jadi lebih mudah dan efisien. Platform yang dikhususkan untuk mobil listrik itu nantinya akan hadir dalam dua jenis yakni eM, dan eS. Platform baru dari EV ini akan dibuat di bawah sistem Integrated Modular Architecture (IMA) dari Hyundai Motor Group.
”Platform baru ini mengarah pada standarisasi lebih lanjut serta modularisasi komponen inti kendaraan listrik, seperti baterai dan motor, di mana pada saat yang sama juga menawarkan keuntungan di sektor tambahan bagi kendaraan listrik,” ujar Paul Choo, Executive Vice President of Head of Electronics & Infotainment Development Center Hyundai Motor Group.