BMW: Transmisi Manual Hanya Dipakai untuk Seri M yang Kencang
loading...
A
A
A
JERMAN - BMW mengakui bahwa minat konsumen terhadap transmisi manual semakin kecil. Tapi, mereka mengaku tidak akan menghilangkan mobil dengan transmisi manual. Sebab, transmisi tersebut masih tetap dibutuhkan oleh mobil BMW dengan seri M (Motorsport).
Divisi M pada BMW berdiri pada 1972. Pada awalnya divisi M bernama BMW Motorsport GmbH. Tugasnya, untuk meracik mobil-mobil BMW agar siap untuk tempur di arena balap.
Mobil BMW dengan emblem M biasanya memiliki mesin, transmisi, suspensi, interior, aerodinamika, dan eksterior yang sudah dimodifikasi. Sehingga selain mewah, juga sangat kencang.
BMW seri M3 dan M4, serta M2 generasi terbaru masih mengusung transmisi manual. Dilansir dari Carbuzz, pabrikan asal Jerman itu akan tetap menanamkan transmisi manual pada varian M hingga akhir dekade ini.
“Memang, peminat transmisi manual tidak begitu luas lagi. Lebih ke segmen M2 dan M3, dan M4. Untuk mobil-mobil itu, kami terus menawarkan transmisi manual, dan akan menjadi opsi untuk waktu yang lama sampai akhir dekade ini,” kata Franciscus 'Frank' van Meel, bos divisi M BMW seperti dilansir Carbuzz.
Melihat siklus produk saat ini, BMW M2 diperkirakan akan bertahan hingga 2030, tetapi M3 dan M4 akan disuntik mati sebelum itu, mendekati 2028.
Van Meel mengatakan bahwa varian M ingin transmisi manual tetap hidup berdasarkan permintaan pelanggan. Selama konsumen menuntut hal tersebut, BMW akan terus menyediakannya.
“Kami memiliki pelanggan yang memasang petisi online dan memberikan suara cukup banyak meminta kami untuk mempertahankan transmisi manual,” kata Vice President of Customer, Brand, and Sales untuk BMW M Timo Resch.
Dia mengatakan bahwa mempertahankan transmisi manual sangat rumit, terutama ketika harus meyakinkan tim teknik BMW M. Bahkan, muncul pertanyaan bahwa model tersebut tidak menghasilkan kecepatan seperti yang ditawarkan transmisi otomatis.
“Kami mengatakan kepada para insinyur bahwa itulah yang diminta oleh pelanggan kami. Kami benar-benar secara aktif mendengarkan pelanggan kami, basis penggemar kami. Para penggemar memintanya. Maka mereka mendapatkannya,” ujar Resch.
BMW M2 generasi terbaru adalah yang terakhir dari jenisnya karena akan menjadi produk BMW M terakhir yang hadir tanpa teknologi hybrid.
Setelah itu, BMW M akan memiliki sistem kelistrikan yang akan ditanamkan dengan cara berbeda pada masing-masing model.
Sementara itu, BMW M2 diyakini akan sepenuhnya menjadi mobil listrik berbasis baterai karena mesinnya yang kecil dianggap tak cocok dipasang teknologi hybrid.
“Jika mesin dasar Anda tidak cukup kuat, maka hibrida plug-in tidak masuk akal,” ucap Van Meel.
Divisi M pada BMW berdiri pada 1972. Pada awalnya divisi M bernama BMW Motorsport GmbH. Tugasnya, untuk meracik mobil-mobil BMW agar siap untuk tempur di arena balap.
Mobil BMW dengan emblem M biasanya memiliki mesin, transmisi, suspensi, interior, aerodinamika, dan eksterior yang sudah dimodifikasi. Sehingga selain mewah, juga sangat kencang.
BMW seri M3 dan M4, serta M2 generasi terbaru masih mengusung transmisi manual. Dilansir dari Carbuzz, pabrikan asal Jerman itu akan tetap menanamkan transmisi manual pada varian M hingga akhir dekade ini.
“Memang, peminat transmisi manual tidak begitu luas lagi. Lebih ke segmen M2 dan M3, dan M4. Untuk mobil-mobil itu, kami terus menawarkan transmisi manual, dan akan menjadi opsi untuk waktu yang lama sampai akhir dekade ini,” kata Franciscus 'Frank' van Meel, bos divisi M BMW seperti dilansir Carbuzz.
Melihat siklus produk saat ini, BMW M2 diperkirakan akan bertahan hingga 2030, tetapi M3 dan M4 akan disuntik mati sebelum itu, mendekati 2028.
Van Meel mengatakan bahwa varian M ingin transmisi manual tetap hidup berdasarkan permintaan pelanggan. Selama konsumen menuntut hal tersebut, BMW akan terus menyediakannya.
“Kami memiliki pelanggan yang memasang petisi online dan memberikan suara cukup banyak meminta kami untuk mempertahankan transmisi manual,” kata Vice President of Customer, Brand, and Sales untuk BMW M Timo Resch.
Dia mengatakan bahwa mempertahankan transmisi manual sangat rumit, terutama ketika harus meyakinkan tim teknik BMW M. Bahkan, muncul pertanyaan bahwa model tersebut tidak menghasilkan kecepatan seperti yang ditawarkan transmisi otomatis.
“Kami mengatakan kepada para insinyur bahwa itulah yang diminta oleh pelanggan kami. Kami benar-benar secara aktif mendengarkan pelanggan kami, basis penggemar kami. Para penggemar memintanya. Maka mereka mendapatkannya,” ujar Resch.
BMW M2 generasi terbaru adalah yang terakhir dari jenisnya karena akan menjadi produk BMW M terakhir yang hadir tanpa teknologi hybrid.
Setelah itu, BMW M akan memiliki sistem kelistrikan yang akan ditanamkan dengan cara berbeda pada masing-masing model.
Sementara itu, BMW M2 diyakini akan sepenuhnya menjadi mobil listrik berbasis baterai karena mesinnya yang kecil dianggap tak cocok dipasang teknologi hybrid.
“Jika mesin dasar Anda tidak cukup kuat, maka hibrida plug-in tidak masuk akal,” ucap Van Meel.
(dan)