Test Ride Vespa GTS Super Tech 300, Kaget Saat Bejek Gas!
loading...
A
A
A
Mesin baru 300 HPE (High Performance Engine) ini memiliki lebih dari 23 HP (tenaga kuda), membuatnya menjadi mesin paling tangguh dan responsif yang pernah dimiliki Vespa.
Tak hanya itu, mesin 300cc, 4-tak, 4-katup silinder tunggal, liquid-cooled, dan injeksi elektronik tersebut diletakkan di dalam bodi Vespa GTS yang walau lebih bongsor dibanding Primavera atau Sprint, tetap jauh lebih ringkas dari big skutik seperti Yamaha X-Max.
Alhasil, setiap tarikan gas Vespa GTS Super Tech 300 adalah kenikmatan. Wus wus wus, motor melibas jalanan Denpasar yang lenggang.
Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga hingga 17.5 kW di 8,250 rpm dan torsi maksimalnya 26 Nm @ 5,250 rpm.
Wajar, jika mudah sekali mencapi kecepatan 80-100 km perjam (kecepatan maksimal bisa lebih dari 130 km/jam).
Tak lupa, isi bensin dulu. Tangki penampungan bahan bakar Vespa GTS Super Tech 300 mencapai 8,5 liter. Jika harga Pertamax Turbo Rp14.300, maka sekali isi bensin butuh biaya Rp114.400. Masih masuk akal.
Panas!
Ternyata, memang ada satu kelemahan membenamkan mesin besar di Vespa, di cuaca Indonesia—terutama Bali—yang panas terik. Mesin jadi mudah panas!
Ini terasa ketika SINDOnews menghadapi kemacetan di kawasan Canggu, pukul 2 siang. Tiba-tiba fan berputar kencang. Tujuannya untuk mendinginkan mesin agar tidak overheat.
Panas mesin itu juga terasa sekali di bagasi. Jadi, harus hati-hati saat meletakkan barang disini. Sebab, botol air minum yang diletakkan SINDOnews di bagasi terasa hangat.
Oh ya, untuk membuka jok, ada tombol elektriknya di depan. Praktis.
Menikmati Suasana
Sesampainya di kawasan Kedungu dan Pererenan, SINDOnews disambut oleh jalanan yang sepi dan lenggang, serta sawah di kiri dan kanan jalan.
Yang terasa saat mengendarai Vespa GTS Super Tech adalah kenyamanan dan percaya diri. Dengan tenaga berlimpah, getaran dan kebisingan lebih sedikit.
Tak hanya itu, mesin 300cc, 4-tak, 4-katup silinder tunggal, liquid-cooled, dan injeksi elektronik tersebut diletakkan di dalam bodi Vespa GTS yang walau lebih bongsor dibanding Primavera atau Sprint, tetap jauh lebih ringkas dari big skutik seperti Yamaha X-Max.
Alhasil, setiap tarikan gas Vespa GTS Super Tech 300 adalah kenikmatan. Wus wus wus, motor melibas jalanan Denpasar yang lenggang.
Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga hingga 17.5 kW di 8,250 rpm dan torsi maksimalnya 26 Nm @ 5,250 rpm.
Wajar, jika mudah sekali mencapi kecepatan 80-100 km perjam (kecepatan maksimal bisa lebih dari 130 km/jam).
Tak lupa, isi bensin dulu. Tangki penampungan bahan bakar Vespa GTS Super Tech 300 mencapai 8,5 liter. Jika harga Pertamax Turbo Rp14.300, maka sekali isi bensin butuh biaya Rp114.400. Masih masuk akal.
Panas!
Ternyata, memang ada satu kelemahan membenamkan mesin besar di Vespa, di cuaca Indonesia—terutama Bali—yang panas terik. Mesin jadi mudah panas!
Ini terasa ketika SINDOnews menghadapi kemacetan di kawasan Canggu, pukul 2 siang. Tiba-tiba fan berputar kencang. Tujuannya untuk mendinginkan mesin agar tidak overheat.
Panas mesin itu juga terasa sekali di bagasi. Jadi, harus hati-hati saat meletakkan barang disini. Sebab, botol air minum yang diletakkan SINDOnews di bagasi terasa hangat.
Oh ya, untuk membuka jok, ada tombol elektriknya di depan. Praktis.
Menikmati Suasana
Sesampainya di kawasan Kedungu dan Pererenan, SINDOnews disambut oleh jalanan yang sepi dan lenggang, serta sawah di kiri dan kanan jalan.
Yang terasa saat mengendarai Vespa GTS Super Tech adalah kenyamanan dan percaya diri. Dengan tenaga berlimpah, getaran dan kebisingan lebih sedikit.