Ini Rahasia Sukses Norwegia Bikin Warganya Beralih Gunakan Kendaraan Listrik
loading...
A
A
A
OSLO - Norwegia sukses mengajak warganya beralih menggunakan kendaraan listrik , meskipun negara ini mampu memproduksi minyak mentah hampir 2 juta barrel per hari. Bahkan Norwegia menargetkan melarang penjualan mobil bensin dan diesel pada tahun 2025, lima tahun lebih cepat dari Inggris.
Dikutip dari laman Auto Express, Sabtu (10/12/2022), lebih dari 50 persen mobil baru yang dijual di Norwegia adalah kendaraan listrik dan 27 persen lainnya adalah hibrida. Dibanding Inggris, hanya sekitar 14 persen mobil listrik baru yang terjual dan di jalan raya Inggris hanya ada dua persen kendaraan listrik.
Memang ada beberapa kendala yang tidak dapat dihindari dengan peralihan ke kendaraan listrik. Di antaranya harga yang jauh lebih tinggi daripada mobil bensin dan diesel, serta masalah infrastruktur pengisian daya.
Usaha yang dilakukan Norwegia bukan kerja semalam. Untuk mengajak warga menggunakan kendaraan listrik, Norwegia telah memulai hampir tiga dekade lalu.
Ada beberapa poin penting dibuat pemerintah Norwegia untuk mengajak warganya beralih menggunakan kendaraan listrik. Selain dibebaskan dari tarif PPN negara sebesar 25 persen, mobil listrik di Norwegia tidak dikenakan pajak jalan.
Pengemudi mobil listrik juga mendapat manfaat dari pengurangan tarif jalan tol dan feri, serta potongan harga parkir. Bahkan pemilik kendaraan listrik dapat menggunakan jalur bus tanpa takut dipungut retribusi.
“Apa yang telah dilakukan Norwegia, adalah tidak mengenakan pajak pada mobil listrik. Jadi sebenarnya bukan subsidi, tapi pembebasan pajak,” kata Christina Bu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Kendaraan Listrik Norwegia dikutip dari laman Auto Express.
Selain itu, sebagian besar kebutuhan listrik Norwegia dapat dipenuhi oleh energi terbarukan. Hampir semua listrik berasal di Norwegia berasal dari tenaga air. Jadi ketergantungan pada minyak untuk memenuhi jaringan energi nasionalnya hampir tidak ada artinya.
Kondisi ini berlawanan dengan Sebagian besar pandangan umum, bahwa uang yang dihasilkan dari bahan bakar fosil atau minyak. Padahal surplus produksi minyak Norwegia tidak ada hubungannya dengan subsidi untuk solusi transportasi nol-emisi.
Termasuk untuk meningkatkan dan pembangunan infrastruktur pengisian daya publik untuk kendaraan listrik. “Seluruh dunia berpikir Norwegia mampu membeli ini karena mereka memiliki semua pendapatan minyak itu. Padahal kuncinya tidak mengenakan pajak pada kendaraan listrik,” kata Bu.
Dikutip dari laman Auto Express, Sabtu (10/12/2022), lebih dari 50 persen mobil baru yang dijual di Norwegia adalah kendaraan listrik dan 27 persen lainnya adalah hibrida. Dibanding Inggris, hanya sekitar 14 persen mobil listrik baru yang terjual dan di jalan raya Inggris hanya ada dua persen kendaraan listrik.
Memang ada beberapa kendala yang tidak dapat dihindari dengan peralihan ke kendaraan listrik. Di antaranya harga yang jauh lebih tinggi daripada mobil bensin dan diesel, serta masalah infrastruktur pengisian daya.
Usaha yang dilakukan Norwegia bukan kerja semalam. Untuk mengajak warga menggunakan kendaraan listrik, Norwegia telah memulai hampir tiga dekade lalu.
Ada beberapa poin penting dibuat pemerintah Norwegia untuk mengajak warganya beralih menggunakan kendaraan listrik. Selain dibebaskan dari tarif PPN negara sebesar 25 persen, mobil listrik di Norwegia tidak dikenakan pajak jalan.
Pengemudi mobil listrik juga mendapat manfaat dari pengurangan tarif jalan tol dan feri, serta potongan harga parkir. Bahkan pemilik kendaraan listrik dapat menggunakan jalur bus tanpa takut dipungut retribusi.
“Apa yang telah dilakukan Norwegia, adalah tidak mengenakan pajak pada mobil listrik. Jadi sebenarnya bukan subsidi, tapi pembebasan pajak,” kata Christina Bu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Kendaraan Listrik Norwegia dikutip dari laman Auto Express.
Selain itu, sebagian besar kebutuhan listrik Norwegia dapat dipenuhi oleh energi terbarukan. Hampir semua listrik berasal di Norwegia berasal dari tenaga air. Jadi ketergantungan pada minyak untuk memenuhi jaringan energi nasionalnya hampir tidak ada artinya.
Kondisi ini berlawanan dengan Sebagian besar pandangan umum, bahwa uang yang dihasilkan dari bahan bakar fosil atau minyak. Padahal surplus produksi minyak Norwegia tidak ada hubungannya dengan subsidi untuk solusi transportasi nol-emisi.
Termasuk untuk meningkatkan dan pembangunan infrastruktur pengisian daya publik untuk kendaraan listrik. “Seluruh dunia berpikir Norwegia mampu membeli ini karena mereka memiliki semua pendapatan minyak itu. Padahal kuncinya tidak mengenakan pajak pada kendaraan listrik,” kata Bu.
(wib)