Setelah Innova EV, Kini Toyota Hadirkan Dua Mobil Pikap Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Toyota Thailand baru saja meluncurkan dua mobil konsep listrik berbasis mobil niaga ringan, Toyota Hilux Revo BEV dan IMV 0 Concept. Mobil listrik yang dinamakan Toyota Hilux Revo BEV itu mengikuti langkah Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang telah meluncurkan Toyota Kijang Innova EV beberapa waktu lalu.
Dua Mobil pikap listrik itu disebut InsideEV sebagai kado perayaan ulang tahun ke-60 Toyota Thailand. Selama 60 tahun pabrik Toyota di Thailand telah berhasil menjadi titik pengembangan mobil-mobil pikap untuk wilayah Asia dan Oseania.
Dari segi penampilan Toyota Hilux Revo listrik sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mobil-mobil pikap Toyota yang dipasarkan di Thailand dan Indonesia. Bagian yang paling berbeda hanyalah grille depan yang kini lebih tertutup layaknya mobil-mobil listrik lain.
Selebihnya mobil pikap listrik itu masih terlihat sama. Untuk basis pengembangan sendiri, Toyota lebih memilih Toyota Hilux Revo single cabin.
Menariknya dalam acara perayaan ulang tahun ke-60 itu Toyota tidak hanya menghadirkan Toyota Hilux Revo BEV. Mereka juga memajang mobil listrik konsep lain yang dinamakan IMV 0 Concept.
Seperti Toyota Hilux Revo listrik, mobil listrik IMV 0 Concept juga tampil sebagai mobil pikap. Tampilan mobil itu justru mengingatkan pada mobil listrik konsep yang pernah digagas Toyota tahun lalu, Compact Cruiser EV.
CEO Toyota Motor Corp, Akio Toyoda, yang datang ke Bangkok, Thailand mengatakan ada perbedaan yang kuat antara Compact Cruiser EV dengan IMV 0 Concept. "Keduanya mewakili kebutuhan yang berbeda. Satu dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan peningkatan ekonomi, yang lainnya untuk kebaikan lingkungan dan netralitas karbon," ujar Akio Toyoda.
Meski saat ini sudah banyak menghadirkan mobil listrik, Akio Toyoda justru mengatakan Toyota tidak langsung total beralih ke mobil listrik. Menurutnya mereka harus realistis melihat kemampuan masyarakat dalam mengadopsi mobil listrik.
Dia mengatakan bahwa untuk meraih karbon netral, mobil listrik bukan satu-satunya cara. Dia melihat harus ada banyak opsi untuk mendapatkan karbon netral. Salah satu yang paling menjanjikan menurutnya adalah hidrogen.
"Saya rasa kita harus realistis kapan masyarakat bisa sepenuhnya mengadopsi mobil listrik dan kapan infrastruktur yang ada bisa mendukung degnan baik, Karena seperti mobil otonom, mobil listrik akan butuh waktu yang sangat lama untuk jadi mainstream. Beda dengan apa yang diinginkan media agar kita percaya," ujarnya.
Dua Mobil pikap listrik itu disebut InsideEV sebagai kado perayaan ulang tahun ke-60 Toyota Thailand. Selama 60 tahun pabrik Toyota di Thailand telah berhasil menjadi titik pengembangan mobil-mobil pikap untuk wilayah Asia dan Oseania.
Dari segi penampilan Toyota Hilux Revo listrik sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mobil-mobil pikap Toyota yang dipasarkan di Thailand dan Indonesia. Bagian yang paling berbeda hanyalah grille depan yang kini lebih tertutup layaknya mobil-mobil listrik lain.
Selebihnya mobil pikap listrik itu masih terlihat sama. Untuk basis pengembangan sendiri, Toyota lebih memilih Toyota Hilux Revo single cabin.
Baca Juga
Menariknya dalam acara perayaan ulang tahun ke-60 itu Toyota tidak hanya menghadirkan Toyota Hilux Revo BEV. Mereka juga memajang mobil listrik konsep lain yang dinamakan IMV 0 Concept.
Seperti Toyota Hilux Revo listrik, mobil listrik IMV 0 Concept juga tampil sebagai mobil pikap. Tampilan mobil itu justru mengingatkan pada mobil listrik konsep yang pernah digagas Toyota tahun lalu, Compact Cruiser EV.
CEO Toyota Motor Corp, Akio Toyoda, yang datang ke Bangkok, Thailand mengatakan ada perbedaan yang kuat antara Compact Cruiser EV dengan IMV 0 Concept. "Keduanya mewakili kebutuhan yang berbeda. Satu dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan peningkatan ekonomi, yang lainnya untuk kebaikan lingkungan dan netralitas karbon," ujar Akio Toyoda.
Meski saat ini sudah banyak menghadirkan mobil listrik, Akio Toyoda justru mengatakan Toyota tidak langsung total beralih ke mobil listrik. Menurutnya mereka harus realistis melihat kemampuan masyarakat dalam mengadopsi mobil listrik.
Dia mengatakan bahwa untuk meraih karbon netral, mobil listrik bukan satu-satunya cara. Dia melihat harus ada banyak opsi untuk mendapatkan karbon netral. Salah satu yang paling menjanjikan menurutnya adalah hidrogen.
"Saya rasa kita harus realistis kapan masyarakat bisa sepenuhnya mengadopsi mobil listrik dan kapan infrastruktur yang ada bisa mendukung degnan baik, Karena seperti mobil otonom, mobil listrik akan butuh waktu yang sangat lama untuk jadi mainstream. Beda dengan apa yang diinginkan media agar kita percaya," ujarnya.
(wsb)