Ogah Diambil China, Bos Aston Martin Langsung Tambah Investasi

JAKARTA - Lawrence Stroll, bos dari Aston Martin langsung menambah investasi agar perusahaan mobil sport Inggris itu tidak dicaplok perusahaan mobil China, Geely.

Perusahaan investasi yang dimiliki Lawrence Stroll, Yew Tree, dilaporkan telah menambah jumlah kepemilikan saham di Aston Martin. Semula jumlah kepemilikan Yew Tree di Aston Martin hanya 19 persen. Awal tahun ini jumlahnya meningkat jadi 28,29 persen.

Dalam beberapa bulan terakhir di 2022, Lawrence Stroll langsung mengguyur dana baru ke Aston Martin sebesar USD60 juta atau mencapai Rp931 miliar. Hal itu dilakukan agar upaya Geely , yang juga memiliki saham di Aston Martin, sedikit terhambat dalam menguasai perusahaan mobil sport Inggris itu.

"Sebagai grup investor kami kami memiliki keyakinan kuat bahwa Aston Martin sangat mampu bersaing di bisnis otomotif mobil mewah perfroma tinggi. Brand ini akan sukses dengan didorong oleh portofolio produk baru yang menarik yang siap dipasarkan," ujar Lawrence Stroll.





Ayah dari pembalap Formula 1, Lance Stroll itu juga mengaku sedih karena masih banyak orang menganggap remeh Aston Martin dengan mobil-mobil sport lainnya. Banyak orang yang menutup mata pada Aston Martin dan memilih mobil-mobil sport lain seperti Ferrari, Lamborghini, dan sebagainya.

Faktanya memang dari segi penjualan, Aston Martin kalah jauh dibanding mobil-mobil sport buatan Italia itu. Tidak heran jika saat ini Aston Martin mengalami krisis pendapatan.



Disebut Carbuzz celah itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh Geely. Perusahaan otomotif besar asal China itu kemudian membeli saham Aston Martin. Namun setelahnya mereka kemudian mencoba meningkatkan kembali keterlibatan mereka di Aston Martin dengan berupaya membeli langsung Aston Martin.

Hanya saja jumlah yang ditawarkan Geely tidak menggoda Lawrence Stroll. Diketahui jumlah yang ditawarkan Geely adalah USD1,5 miliar atau mencapai Rp23,27 triliun.

Baru-baru ini Geely kemudian tercium mencoba meningkatkan jumlah saham mereka di Aston Martin. Hal itulah yang kemudian diantisipasi oleh Lawrence Stroll dengan meningkatkan jumlah saham Aston Martin yang mereka miliki.