Jangan Salah, Mobil Listrik Ternyata Sangat Rentan Karat

Rabu, 18 Januari 2023 - 17:00 WIB
loading...
Jangan Salah, Mobil Listrik Ternyata Sangat Rentan Karat
Tesla Model 3 merupakan salah satu mobil listrik yang paling berpotensi karat berdasarkan temuan GTU. Foto/Car and Driver
A A A
JAKARTA - Jangan salah sangka, mobil listrik ternyata sangat rentan terhadap karat. Setidaknya penelitian yang dilakukan oleh lembaga formal Jerman, GTU, menunjukkan kondisi yang perlu dihindari oleh setiap mobil itu.

Dalam keterangan rsmsi GTU mengatakan korosi memang dapat ditemukan oleh setiap mobil. Baik itu mobil konvensional maupun mobil listrik. Hanya saja mobil listrik ternyata sangat rentan terhadap korosi .

Saat ini mobil-mobil konvensional berupaya mencegah terjadinya karat dengan menambahkan lapisan khusus di bagian bawah body mobil. Termasuk upaya galvanisasi dan penyegelan ronggan.

Sebaliknya mobil listrik justru rawan karat karena upaya mereka melakukan penggurangan bobot mobil. Tampaknya untuk mengimbangi bobot baterai yang berat, produsen mobil listrik menggunakan baja yang lebih tipis.



Selain itu material lain yang ada di mobil listrik juga berdampak erat pada terjadinya karat. Bahan umum lainnya pada mobil listrik seperti aluminium dan magnesium dapat bereaksi secara kimia satu sama lain dan menyebabkan korosi galvanik.

Analisa itu dikuatkan oleh penelitian yanng ditemukan GTU di Tesla Model 3. Mobil listrik rancangan Elon Musk itu mengalami karat di bagian baut.



Tidak hanya Tesla Model 3, beberapa mobil listrik lain buatan Toyota dan Renault juga mengalami karat pada rem cakram. Ralf Roessler dari GTU dikutip Carsifu mengaku telah memeriksa model Tesla dan menemukan bahwa rangkanya hanya diberi lapisan cat tipis. Pilar A juga diisi dengan busa konstruksi yang cenderung menyerap air seperti spons.

"Itu akan basah oleh air. Dalam enam bulan akan menjadi coklat, dalam enam tahun akan membusuk," kata Ralf Roessler.

Dia mengatakan karat awal juga terlihat pada batang penghubung, yang merupakan bagian dari suspensi. "Seluruh balok depan berkarat terlebih dahulu karena air tidak bisa mengalir ke mana-mana," terang Ralf Roessler.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2194 seconds (0.1#10.140)