Presdir ADM Sharing Resep Kesuksesan ke Gedung Sindo
A
A
A
JAKARTA - Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sudirman melakukan kunjungan ke Gedung Sindo. Kedatangannya kali ini disambut oleh jajaran Redaksi Koran Sindo dan Sindonews.com.
Sudirman datang untuk berbagi resep kesuksesannya mencapai posisi kursi saat ini. "Komunikasi merupakan salah satu hal penting untuk dilakukan dalam mengembangkan bisnis. Seperti saat berhadapan dengan pihak Jepang yang merupakan produsen besar mobil," ucapnya di tengah kunjungannya ke Gedung Sindo, Rabu (17/6/2015).
Selain itu, dia menambahkan, dalam berkomunikasi juga penting untuk menarik ulur. "Seperti main karet tapi jangan sampai terputus. Semua itu butuh kesabaran," kata Sudirman.
Pada dasarnya, berurusan dengan pihak Jepang mengedepankan kualitas secara global. Negeri Sakura tersebut dikenal memiliki tuntutan paling tinggi terhadap tingkatan kualitas.
"Buat Jepang, kualitas itu tuntutan paling tinggi. Dari awal persiapan hingga masuk ke supplier," ungkapnya.
Sudirman juga melihat, pentingnya merubah paradigma yang ada dalam menjalankan bisnis di Indonesia. "Jika memang diketahui ada yang tidak benar. Sudah seharusnya berani mengambil keputusan menghentikan produksi sampai masalah terselesaikan. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan kualitas terbaik," pungkasnya.
Sudirman datang untuk berbagi resep kesuksesannya mencapai posisi kursi saat ini. "Komunikasi merupakan salah satu hal penting untuk dilakukan dalam mengembangkan bisnis. Seperti saat berhadapan dengan pihak Jepang yang merupakan produsen besar mobil," ucapnya di tengah kunjungannya ke Gedung Sindo, Rabu (17/6/2015).
Selain itu, dia menambahkan, dalam berkomunikasi juga penting untuk menarik ulur. "Seperti main karet tapi jangan sampai terputus. Semua itu butuh kesabaran," kata Sudirman.
Pada dasarnya, berurusan dengan pihak Jepang mengedepankan kualitas secara global. Negeri Sakura tersebut dikenal memiliki tuntutan paling tinggi terhadap tingkatan kualitas.
"Buat Jepang, kualitas itu tuntutan paling tinggi. Dari awal persiapan hingga masuk ke supplier," ungkapnya.
Sudirman juga melihat, pentingnya merubah paradigma yang ada dalam menjalankan bisnis di Indonesia. "Jika memang diketahui ada yang tidak benar. Sudah seharusnya berani mengambil keputusan menghentikan produksi sampai masalah terselesaikan. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan kualitas terbaik," pungkasnya.
(dyt)