Permintaan Mobil di Sulsel Turun 11%
A
A
A
MAKASSAR - Pasar otomotif Sulsel memasuki semester II masih lesu, bahkan terjadi penurunan permintaan hingga 11% data per bulannya untuk roda empat.
Data Polisi Registration (Polreg) medio Januari hingga Juli 2015 yang diolah Sindonews menunjukkan angka penjualan rata-rata per bulannya hanya sekitar 2.353 unit. Bahkan, pada Februari penjualan merosot 50% hanya berhasil menjual unit sebanyak 1.937 unit saja untuk semua merek.
Sementara, jika mengacu pada total penjualan kurun waktu tiga tahun terakhir, pada 2013 di Sulsel berhasil terjual sebanyak 31.443 unit, kemudian pada 2014 berhasil terjual 31.780 unit dan di 2015 hingga Juli terjual sebanyak 16.465.
Dari data penjualan Januari- Juli 2015, posisi Toyota masih mengungguli merek lainnya berhasil menjual 5.314 unit, kemudian menyusul Daihatsu sebanyak 3.605 unit dan di posisi ketiga Honda sebanyak 3.073 unit, diurut selanjutnya ada Suzuki dan Mitsubishi.
Di semua segment baik Low Multi Purpose Vehicle (MPV), MPV Low Bonnet, MPV Low Semi Bonnet, MPV Low Cab Over, Pickup Low, Compact Low, Sport Utility Vehicle (SUV) dan Compact Entry dan lainnya merek kendaraan kakak beradik Toyota dan Daihatsu saling memepet perolehan penjualan. Keduanya merupakan mobil rakitan yang diproduksi Astra Daihatsu Motor (ADM).
Menanggapi hal itu, Direktur Operasional Kalla Toyota, Hariyadi Kaimuddin mengatakan, memang sejak dari dulu Toyota menjadi leading di pasar otomotif KTI, meski demikian di tahun ini penjualan tetap bisa dicapai tapi dari segi persentase terjadi penurunan sekitar 10%-11%.
"Kami senantiasa tetap menjaga pasar agar tetap bisa memimpin dengan menghadirkan produk baru, serta program promo yang bisa mendongkrak penjualan,"ujarnya.
Dia menuturkan, sampai dengan Juli market share berada di posisi 38% lebih dan diharapkan sampai akhir tahun bisa di atas 40% sama dengan capaian di tahun sebelumnya. Meski, dari sisi volume penjualan turun.
Haryadi menuturkan, saat ini belum ada rencana untuk merevisi harga, masih mempelajari daya beli masyarakat serta menunggu instruksi dari pusat.Data Polreg menunjukkan, Toyota pada Juli berhasil menjual sebanyak 972 unit.
Terpisah, Kepala Wilayah Indonesia Bagian Timur Astra lnternational Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Kroda Kalantara menuturkan, memang tidak dipungkiri terjadi penurunan penjualan dipengaruhi daya beli masyarakat, kondisi ekonomi akibat nilai tukar rupiah, serta serapan proyek APBN yang masih kecil di semester I.
Pada semester II, Kroda Lantara optimistis penjualan otomotif Sulsel bisa terdongkrak dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, termasuk mempercepat serapan anggaran serta mengkoreksi suku bunga kredit perbankan.
"Mendongkrak pasar kami mengeluarkan produk baru dikelas MPV Low Great New Xenia, kehadirannya diharapkan bisa meningkatkan penjualan dengan target segmentasi di kelas menengah. Tak hanya itu, pada segmen lainnya dikelas Pick Up akan terus digenjot, apalagi segmen ini mampu bertahan ditengah gerusan ekonomi," katanya.
Segmen lainnya yang memberikan sumbangan terbesar kedua, Compact Entry dengan hadirnya Ayla di segmen mobil murah ramah lingkungan.
Kroda menjelaskan, saat ini penjualan Daihatsu untuk semua tipe sebanyak 3.605 unit dari Januari hingga Juli, dengan posisi market share rata-rata per bulannya dikisaran 21,89%.
"Saat ini sejak lesunya penjualan automotif rata-rata penjualan per bulan 515 unit dari periode yang sama di tahun lalu jauh lebih tinggi,"jelasnya.
Data Polisi Registration (Polreg) medio Januari hingga Juli 2015 yang diolah Sindonews menunjukkan angka penjualan rata-rata per bulannya hanya sekitar 2.353 unit. Bahkan, pada Februari penjualan merosot 50% hanya berhasil menjual unit sebanyak 1.937 unit saja untuk semua merek.
Sementara, jika mengacu pada total penjualan kurun waktu tiga tahun terakhir, pada 2013 di Sulsel berhasil terjual sebanyak 31.443 unit, kemudian pada 2014 berhasil terjual 31.780 unit dan di 2015 hingga Juli terjual sebanyak 16.465.
Dari data penjualan Januari- Juli 2015, posisi Toyota masih mengungguli merek lainnya berhasil menjual 5.314 unit, kemudian menyusul Daihatsu sebanyak 3.605 unit dan di posisi ketiga Honda sebanyak 3.073 unit, diurut selanjutnya ada Suzuki dan Mitsubishi.
Di semua segment baik Low Multi Purpose Vehicle (MPV), MPV Low Bonnet, MPV Low Semi Bonnet, MPV Low Cab Over, Pickup Low, Compact Low, Sport Utility Vehicle (SUV) dan Compact Entry dan lainnya merek kendaraan kakak beradik Toyota dan Daihatsu saling memepet perolehan penjualan. Keduanya merupakan mobil rakitan yang diproduksi Astra Daihatsu Motor (ADM).
Menanggapi hal itu, Direktur Operasional Kalla Toyota, Hariyadi Kaimuddin mengatakan, memang sejak dari dulu Toyota menjadi leading di pasar otomotif KTI, meski demikian di tahun ini penjualan tetap bisa dicapai tapi dari segi persentase terjadi penurunan sekitar 10%-11%.
"Kami senantiasa tetap menjaga pasar agar tetap bisa memimpin dengan menghadirkan produk baru, serta program promo yang bisa mendongkrak penjualan,"ujarnya.
Dia menuturkan, sampai dengan Juli market share berada di posisi 38% lebih dan diharapkan sampai akhir tahun bisa di atas 40% sama dengan capaian di tahun sebelumnya. Meski, dari sisi volume penjualan turun.
Haryadi menuturkan, saat ini belum ada rencana untuk merevisi harga, masih mempelajari daya beli masyarakat serta menunggu instruksi dari pusat.Data Polreg menunjukkan, Toyota pada Juli berhasil menjual sebanyak 972 unit.
Terpisah, Kepala Wilayah Indonesia Bagian Timur Astra lnternational Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Kroda Kalantara menuturkan, memang tidak dipungkiri terjadi penurunan penjualan dipengaruhi daya beli masyarakat, kondisi ekonomi akibat nilai tukar rupiah, serta serapan proyek APBN yang masih kecil di semester I.
Pada semester II, Kroda Lantara optimistis penjualan otomotif Sulsel bisa terdongkrak dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, termasuk mempercepat serapan anggaran serta mengkoreksi suku bunga kredit perbankan.
"Mendongkrak pasar kami mengeluarkan produk baru dikelas MPV Low Great New Xenia, kehadirannya diharapkan bisa meningkatkan penjualan dengan target segmentasi di kelas menengah. Tak hanya itu, pada segmen lainnya dikelas Pick Up akan terus digenjot, apalagi segmen ini mampu bertahan ditengah gerusan ekonomi," katanya.
Segmen lainnya yang memberikan sumbangan terbesar kedua, Compact Entry dengan hadirnya Ayla di segmen mobil murah ramah lingkungan.
Kroda menjelaskan, saat ini penjualan Daihatsu untuk semua tipe sebanyak 3.605 unit dari Januari hingga Juli, dengan posisi market share rata-rata per bulannya dikisaran 21,89%.
"Saat ini sejak lesunya penjualan automotif rata-rata penjualan per bulan 515 unit dari periode yang sama di tahun lalu jauh lebih tinggi,"jelasnya.
(dol)