Ford Lebih Baik Mundur Daripada Berdarah-darah
A
A
A
JAKARTA - PT Ford Motor Indonesia (FMI) mengeluarkan keputusan yang sangat mengejutkan berbagai pihak dikalangan industri automotif Indonesia. Dalam laman resminya mengumumkan menghentikan operasi di Indonesia pada paruh kedua tahun ini.
Keputusan bisnis yang diambil mencakup penghentian penjualan dan impor resmi. Langkah yang diambil Ford untuk tidak bertahan lagi di Indonesia merupakan keputusan yang logis menurut FA.Suwadji Wirjono Aftersales Operation Director PT Nusantara Group yang mempunyai jaringan dealer Ford.
"Mundur sekarang lebih baik dan ini rasional. Karena apabila masih bertahan akan berdarah-darah. Karena tak akan mendapatkan pundi-pundi keuntungan yang maksimal," ujar Suwadji saat dihubungi Sindonews, Selasa (26/1/2016) lewat sambungan telepon.
Suwadji menambahkan mundurnya Ford dari Indonesia ada beberapa aspek, yang paling utama adalah strategi yang tidak tepat.
"Untuk mengendalikan pasar seharusnyanya jangan menargetkan 5.000 unit pertahun. Bila serius bertarung di Indonesia harusnya lebih dari itu. Semua lini harus dipasang strategi, Di Indonesia merek Jepang sangat menguasai sebanyak 94%, sisanya 6% dibagi beberapa merek termasuk Ford," tambahnya.
Pasar Indonesia menurutnya kurang pas bagi Ford, Suwadji memberikan contoh tentang keberadaan Eco-Sport yang responnya sangat minim di Indonesia. Berbeda bila Ford bertarung di pasar Eropa, Amerika dan China.
Sepanjang tahun lalu, mengutip dari Gaikindo, FMI membukukan wholesale sebesar 4.986 unit. Di Indonesia, pabrikan Amerika ini menjual Focus, EcoSport, Fiesta, Everest, dan Ranger. Di dalam negeri pabrikan hanya menguasi 0,6 persen market share.
Tiga mobil terlaris Ford di Indonesia sepanjang tahun lalu adalah Focus Trend 1,6 liter (4.954 unit), EcoSport (2.713 unit), dan Ranger (1.315 unit). Namun, tetap itu masih terhitung tidak menguntungkan bagi Ford. Dan dampaknya bagi main dealer akan terjadi pengurangan karyawan.
Keputusan bisnis yang diambil mencakup penghentian penjualan dan impor resmi. Langkah yang diambil Ford untuk tidak bertahan lagi di Indonesia merupakan keputusan yang logis menurut FA.Suwadji Wirjono Aftersales Operation Director PT Nusantara Group yang mempunyai jaringan dealer Ford.
"Mundur sekarang lebih baik dan ini rasional. Karena apabila masih bertahan akan berdarah-darah. Karena tak akan mendapatkan pundi-pundi keuntungan yang maksimal," ujar Suwadji saat dihubungi Sindonews, Selasa (26/1/2016) lewat sambungan telepon.
Suwadji menambahkan mundurnya Ford dari Indonesia ada beberapa aspek, yang paling utama adalah strategi yang tidak tepat.
"Untuk mengendalikan pasar seharusnyanya jangan menargetkan 5.000 unit pertahun. Bila serius bertarung di Indonesia harusnya lebih dari itu. Semua lini harus dipasang strategi, Di Indonesia merek Jepang sangat menguasai sebanyak 94%, sisanya 6% dibagi beberapa merek termasuk Ford," tambahnya.
Pasar Indonesia menurutnya kurang pas bagi Ford, Suwadji memberikan contoh tentang keberadaan Eco-Sport yang responnya sangat minim di Indonesia. Berbeda bila Ford bertarung di pasar Eropa, Amerika dan China.
Sepanjang tahun lalu, mengutip dari Gaikindo, FMI membukukan wholesale sebesar 4.986 unit. Di Indonesia, pabrikan Amerika ini menjual Focus, EcoSport, Fiesta, Everest, dan Ranger. Di dalam negeri pabrikan hanya menguasi 0,6 persen market share.
Tiga mobil terlaris Ford di Indonesia sepanjang tahun lalu adalah Focus Trend 1,6 liter (4.954 unit), EcoSport (2.713 unit), dan Ranger (1.315 unit). Namun, tetap itu masih terhitung tidak menguntungkan bagi Ford. Dan dampaknya bagi main dealer akan terjadi pengurangan karyawan.
(dol)