Muncul Toyota Sienta, NAV1 Masih Dijual dengan Perubahan Kecil
A
A
A
JAKARTA - Nafas Toyota Nav1 belum berakhir setelah sebelumnya pabrikan Jepang ini dikabarkan tahun kemarin akan mengakhiri penjualannya di 2016 untuk pasar Indonesia. Namun, hal ini dibuktikan mobil keluarga yang bermain di kelas MPV ini masih muncul dan di jual di ajang IIMS 2016.
Spekulasi berakhirnya NAV1 sangat wajar di dunia automotif pasalnya, Toyota Astra Motor (TAM) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Toyota di Indonesia akan mengeluarkan Sienta yang merupakan mobil MPV paling diminati di Jepang. Namun meski Sienta diluncurkan di IIMS 2016, diajang ini juga NAV1 masih disisakan area untuk 'mejeng'.
"Bila dilihat segmen NAV1 dengan Sienta itu jelas berbeda. NAV1 lebih ke premium namun bukan sekelas kakaknya Alphard ya. Di Jepang sendiri Sienta dan NAV1 dua produk dengan segmen berbeda,” ujar Wakil Presiden Direktur PT TAM Henry Tanoto.
Dirinya juga menambahkan, secara posisi, kendaraan multi guna (Multi Purpose Vehicle/MPV) menengah itu untuk konsumen premium sedangkan Sienta lebih kepada menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan mobil stylish dan fungsional serta bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
“Toyota Sienta itu lebih kepada konsumen yang fun, mereka menggunakannya di hari biasa atau hari libur. KIta menyasar keluarga muda modern,” tambahnya.
Di IIMS 2016 NAV 1 yang di pajang adalah spesial, dimana pada bangku tengah dilengkapi dengan kursi elektrik untuk pennyandang disabilitas atau manula. Pada bangku tengah bisa otomastis bergeser keluar kabin.
Sebagai informasi pertama kali diluncurkan di Indonesia pada Desember 2012 dan hanya mendapatkan satu kali penyegaran dua tahun selanjutnya. Padahal, di negara kelahirannya, Jepang, sudah lahir generasi baru, namun tidak diboyong ke Indonesia.
Dilihat dari sisi penjualan, berdasarkan data wholesales, sepanjang 2015 hanya terjual 577 unit, sedangkan pada dua bulan pertama tahun ini, baru terjual 83 unit. Angka ini dianggap pihak TAM masih cukup bagus untuk segmen MPV menengah.
Penjualan tertinggi Toyota NAV1 terjadi pada 2013 silam dimana saat itu PT TAM sukses menjualnya sebanyak 2.830 unit, namun selang satu tahun kemudian NAV1 hanya mampu membukukan penjualan 535 unit saja.
Selain itu NAV1 sendiri masih dijual di Indonesia dalam bentuk terurai atau CKD sehingga harganya juga belum begitu bersahabat. Tercatat mobil MPV bongsor ini dijual dengan harga Rp 396,35 juta – 415,7 juta yang bisa dikatakan sama seperti banderol Toyota Kijang Innova.
Spekulasi berakhirnya NAV1 sangat wajar di dunia automotif pasalnya, Toyota Astra Motor (TAM) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Toyota di Indonesia akan mengeluarkan Sienta yang merupakan mobil MPV paling diminati di Jepang. Namun meski Sienta diluncurkan di IIMS 2016, diajang ini juga NAV1 masih disisakan area untuk 'mejeng'.
"Bila dilihat segmen NAV1 dengan Sienta itu jelas berbeda. NAV1 lebih ke premium namun bukan sekelas kakaknya Alphard ya. Di Jepang sendiri Sienta dan NAV1 dua produk dengan segmen berbeda,” ujar Wakil Presiden Direktur PT TAM Henry Tanoto.
Dirinya juga menambahkan, secara posisi, kendaraan multi guna (Multi Purpose Vehicle/MPV) menengah itu untuk konsumen premium sedangkan Sienta lebih kepada menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan mobil stylish dan fungsional serta bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
“Toyota Sienta itu lebih kepada konsumen yang fun, mereka menggunakannya di hari biasa atau hari libur. KIta menyasar keluarga muda modern,” tambahnya.
Di IIMS 2016 NAV 1 yang di pajang adalah spesial, dimana pada bangku tengah dilengkapi dengan kursi elektrik untuk pennyandang disabilitas atau manula. Pada bangku tengah bisa otomastis bergeser keluar kabin.
Sebagai informasi pertama kali diluncurkan di Indonesia pada Desember 2012 dan hanya mendapatkan satu kali penyegaran dua tahun selanjutnya. Padahal, di negara kelahirannya, Jepang, sudah lahir generasi baru, namun tidak diboyong ke Indonesia.
Dilihat dari sisi penjualan, berdasarkan data wholesales, sepanjang 2015 hanya terjual 577 unit, sedangkan pada dua bulan pertama tahun ini, baru terjual 83 unit. Angka ini dianggap pihak TAM masih cukup bagus untuk segmen MPV menengah.
Penjualan tertinggi Toyota NAV1 terjadi pada 2013 silam dimana saat itu PT TAM sukses menjualnya sebanyak 2.830 unit, namun selang satu tahun kemudian NAV1 hanya mampu membukukan penjualan 535 unit saja.
Selain itu NAV1 sendiri masih dijual di Indonesia dalam bentuk terurai atau CKD sehingga harganya juga belum begitu bersahabat. Tercatat mobil MPV bongsor ini dijual dengan harga Rp 396,35 juta – 415,7 juta yang bisa dikatakan sama seperti banderol Toyota Kijang Innova.
(dol)