Bos Tesla Minta Jangan Terlalu Percaya Sistem Otomatis
A
A
A
FLORIDA - Korban tewas pertama dalam kecelakaan mobil Tesla yang bisa berjalan sendiri telah diumumkan oleh para pejabat perusahaan Tesla. Menurut pernyataan perusahaan, ini adalah korban tewas pertama sejak mobil-mobil Tesla yang bisa berjalan sendiri itu mencatat perjalanan lebih dari 208 juta kilometer.
Seperti Dilansir dari Motor1, Senin (4/7/2016) Kecelakaan itu masih diselidiki oleh Dinas Keselamatan Jalan Raya Amerika. Pemilik mobil itu, Joshua D. Brown, meninggal seketika dalam kecelakaan yang terjadi bulan lalu di dekat kota Williston, Florida, ketika kamera-kamera yang terpasang di mobil itu tidak bisa membedakan badan truk gandengan yang berwarna cerah dengan warna langit, sehingga mobil tidak otomatis mengerem.
Pengemudi truk gandengan itu mengatakan, Joshua Brown sedang menonton film Harry Potter yang ditayangkan lewat layar televisi kecil di mobil itu ketika kecelakaan terjadi.
Tapi pejabat perusahaan Tesla Motors mengatakan layar sentuh pada mobil model āSā yang mendapat kecelakaan itu tidak bisa digunakan untuk menonton rekaman video. Laporan polisi dari tempat kecelakaan tidak menyebut tentang hal itu.
Pendiri perusahaan yang membuat mobil Tesla itu, Elon Musk, menyampaikan duka citanya yang mendalam atas jatuhnya korban mobil yang menggunakan sistem otopilot itu, lewat sebuah tweet hari Kamis.
Kecelakaan terjadi di persimpangan jalan yang tidak diatur lampu lalu lintas, ketika truk gandengan itu sedang membelok ke kiri di depan mobil Brown, dan mobil Tesla itu menabrak bagian bawah truk besar tadi, sehingga bagian atapnya sama sekali terpotong. Brown dinyatakan meninggal seketika.
Tesla mengatakan sistem otopilot bukan berarti pengendara bisa sama sekali lepas tangan dalam menjalankan mobil itu. Menurut petunjuk Tesla, pengemudi harus tetap memegang kemudi dan siap untuk mengambil-alih operasi apabila ada keadaan darurat.
Dengan menggunakan beberapa kamera, radar dan laser, mobil Tesla itu bisa berjalan sendiri di jalurnya, atau pindah jalur berdasarkan kecepatan lalulintas disekitarnya. Mobil itu juga bisa mengerem dan memperlambat laju kendaraan apabila mobil di depannya melambat.
Seperti Dilansir dari Motor1, Senin (4/7/2016) Kecelakaan itu masih diselidiki oleh Dinas Keselamatan Jalan Raya Amerika. Pemilik mobil itu, Joshua D. Brown, meninggal seketika dalam kecelakaan yang terjadi bulan lalu di dekat kota Williston, Florida, ketika kamera-kamera yang terpasang di mobil itu tidak bisa membedakan badan truk gandengan yang berwarna cerah dengan warna langit, sehingga mobil tidak otomatis mengerem.
Pengemudi truk gandengan itu mengatakan, Joshua Brown sedang menonton film Harry Potter yang ditayangkan lewat layar televisi kecil di mobil itu ketika kecelakaan terjadi.
Tapi pejabat perusahaan Tesla Motors mengatakan layar sentuh pada mobil model āSā yang mendapat kecelakaan itu tidak bisa digunakan untuk menonton rekaman video. Laporan polisi dari tempat kecelakaan tidak menyebut tentang hal itu.
Pendiri perusahaan yang membuat mobil Tesla itu, Elon Musk, menyampaikan duka citanya yang mendalam atas jatuhnya korban mobil yang menggunakan sistem otopilot itu, lewat sebuah tweet hari Kamis.
Kecelakaan terjadi di persimpangan jalan yang tidak diatur lampu lalu lintas, ketika truk gandengan itu sedang membelok ke kiri di depan mobil Brown, dan mobil Tesla itu menabrak bagian bawah truk besar tadi, sehingga bagian atapnya sama sekali terpotong. Brown dinyatakan meninggal seketika.
Tesla mengatakan sistem otopilot bukan berarti pengendara bisa sama sekali lepas tangan dalam menjalankan mobil itu. Menurut petunjuk Tesla, pengemudi harus tetap memegang kemudi dan siap untuk mengambil-alih operasi apabila ada keadaan darurat.
Dengan menggunakan beberapa kamera, radar dan laser, mobil Tesla itu bisa berjalan sendiri di jalurnya, atau pindah jalur berdasarkan kecepatan lalulintas disekitarnya. Mobil itu juga bisa mengerem dan memperlambat laju kendaraan apabila mobil di depannya melambat.
(wbs)