Ini Alasan Daihatsu Sigra Lebih Murah dari Toyota Calya
A
A
A
JAKARTA - Si kembar Toyota Calya dan Daihatsu Sigra telah resmi diperkenalkan beberapa waktu lalu. Keduanya membawa status mobil Low Cost and Green Car (LCGC), yang mana tanpa dikenakan Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM).
Meskipun begitu, perbedaan harga yang cukup signifikan ada pada kedua merek ini, walaupun berstatus sama. Mobil yang sama-sama menyasar segmen kendaraan multi guna (multi purpose vehicle/MPV) tujuh penumpang ini harga yang beda jauh menjadi pertanyaan, apa alasannya?.
Seperti telah diumumkan beberapa waktu lalu meskipum belum memberikan harga pasti, pihak Daihatsu mempunyai kisaran harga untuk Sigra mulai dari Rp 106 juta - Rp 149 juta. Sementara pihak Toyota mematok Calya mulai Rp 129 juta - Rp 150 juta.
Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra pernah menjelaskan kalau Sigra masih masuk program LCGC pemerintah. Sehingga konsumen mendapatkan insentif pajak sebesar 10 persen (PPnBM). Semua itu diberikan pemerintah ke konsumen bukan produsen.
“Tidak ada fasilitas untuk produsen. Awal mula program ini jalan karena untuk menghindari pasar domestik dimasuki produk impor, lebih baik produsen lokal didorong untuk memproduksi kebutuhan dalam negeri,” ucap Amelia.
Sedangkan alasan Daihatsu Sigra lebih murah daripada Toyota Calya Amelia mengungkapkan kalau sasaran konsumen yang dituju mempunyai kelas dan sasaran yang berbeda.
"Untuk Sigra lebih ke konsumen yang smart konvensional, Calya lebih ke gengsi dan emosional. Siapa yang mau mengeluarkan sedikit dana untuk gengsi akan mendapatkan Calya. Sementara Sigra konsumennya asal mobilnya bagus tidak mementingkan hal selain itu. Semua terpenuhi,” ucap Amelia.
Sebagai informasi, produk untuk program LCGC ini diatur sedemikian rupa karena pemerintah sudah membuat peraturan ketat mengenai harga. Insentif ini diharapkan dapat mendorong respons positif dari masyarakat.
Meskipun begitu, perbedaan harga yang cukup signifikan ada pada kedua merek ini, walaupun berstatus sama. Mobil yang sama-sama menyasar segmen kendaraan multi guna (multi purpose vehicle/MPV) tujuh penumpang ini harga yang beda jauh menjadi pertanyaan, apa alasannya?.
Seperti telah diumumkan beberapa waktu lalu meskipum belum memberikan harga pasti, pihak Daihatsu mempunyai kisaran harga untuk Sigra mulai dari Rp 106 juta - Rp 149 juta. Sementara pihak Toyota mematok Calya mulai Rp 129 juta - Rp 150 juta.
Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra pernah menjelaskan kalau Sigra masih masuk program LCGC pemerintah. Sehingga konsumen mendapatkan insentif pajak sebesar 10 persen (PPnBM). Semua itu diberikan pemerintah ke konsumen bukan produsen.
“Tidak ada fasilitas untuk produsen. Awal mula program ini jalan karena untuk menghindari pasar domestik dimasuki produk impor, lebih baik produsen lokal didorong untuk memproduksi kebutuhan dalam negeri,” ucap Amelia.
Sedangkan alasan Daihatsu Sigra lebih murah daripada Toyota Calya Amelia mengungkapkan kalau sasaran konsumen yang dituju mempunyai kelas dan sasaran yang berbeda.
"Untuk Sigra lebih ke konsumen yang smart konvensional, Calya lebih ke gengsi dan emosional. Siapa yang mau mengeluarkan sedikit dana untuk gengsi akan mendapatkan Calya. Sementara Sigra konsumennya asal mobilnya bagus tidak mementingkan hal selain itu. Semua terpenuhi,” ucap Amelia.
Sebagai informasi, produk untuk program LCGC ini diatur sedemikian rupa karena pemerintah sudah membuat peraturan ketat mengenai harga. Insentif ini diharapkan dapat mendorong respons positif dari masyarakat.
(dol)