Kunci Daihatsu, Kini Giliran Toyota Ikat Suzuki
A
A
A
TOKYO - Toyota dan Suzuki resmi menandatangani perjanjian kerjasama untuk mengembangkan teknologi masa depan. Hanya beberapa hari setelah Toyota dan Daihatsu mengumumkan untuk mendirikan perusahaan internal pada 2017.
Seperti dilansir LeftLane News, Senin (17/10/2016), jalinan kerjasama ini dibuat untuk produk masa depan mereka yang kompetitif. Industri melihat bahwa kerjasama ini akan mengakhiri dominasi Toyota namun Suzuki jelas memberitahu bahwa perusahaannya akan terus bergerak secara sendiri. I
Ide tentang kerjasama ini dipicu oleh Suzuki pada September lalu dengan diskusi bersama mantan presiden Toyota, Shoichiro Toyoda, ayah kepada CEO sekarang, Akio Toyoda. Suzuki kemudian mengajukan gagasan ini kepada Akio Toyoda pada minggu lalu dan ia mendapat reaksi positif.
Akio Toyoda mengakui bahwa mereka harus merespon pasar mobil ramah lingkungan dan kebutuhan. Dia mengakui keberhasilan Suzuki di benua India dan anak perusahaannya, serta Daihatsu yang berpegaruh di benua Asia. Afiliasi keedua keahlian ini perlu untuk memastikan mereka tetap kompetitif di tingkat global.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Tokyo, kedua CEO perusahaan ini masih mengklaim terlalu awal untuk melihat apa yang bakal diusahakan. Kedua tim masing-masing akan duduk berbincang dan menyusun rencana kerjasama dengan lebih teliti. Kolaborasi mereka baru dimulai dan masih di tahap awal
Kerjasama ini secara fundamental memfokuskan pada mesin-mesin baru yang ramah lingkungan, teknologi keamanan masa depan dan sistem sekunder seperti mengemudi otomatis.
Seperti dilansir LeftLane News, Senin (17/10/2016), jalinan kerjasama ini dibuat untuk produk masa depan mereka yang kompetitif. Industri melihat bahwa kerjasama ini akan mengakhiri dominasi Toyota namun Suzuki jelas memberitahu bahwa perusahaannya akan terus bergerak secara sendiri. I
Ide tentang kerjasama ini dipicu oleh Suzuki pada September lalu dengan diskusi bersama mantan presiden Toyota, Shoichiro Toyoda, ayah kepada CEO sekarang, Akio Toyoda. Suzuki kemudian mengajukan gagasan ini kepada Akio Toyoda pada minggu lalu dan ia mendapat reaksi positif.
Akio Toyoda mengakui bahwa mereka harus merespon pasar mobil ramah lingkungan dan kebutuhan. Dia mengakui keberhasilan Suzuki di benua India dan anak perusahaannya, serta Daihatsu yang berpegaruh di benua Asia. Afiliasi keedua keahlian ini perlu untuk memastikan mereka tetap kompetitif di tingkat global.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Tokyo, kedua CEO perusahaan ini masih mengklaim terlalu awal untuk melihat apa yang bakal diusahakan. Kedua tim masing-masing akan duduk berbincang dan menyusun rencana kerjasama dengan lebih teliti. Kolaborasi mereka baru dimulai dan masih di tahap awal
Kerjasama ini secara fundamental memfokuskan pada mesin-mesin baru yang ramah lingkungan, teknologi keamanan masa depan dan sistem sekunder seperti mengemudi otomatis.
(wbs)