Penjualan Terus Merosot, Renault-Nissan Selamatkan Mitsubishi
A
A
A
TOKYO - Mitsubishi telah resmi diambil alih Nissan dalam satu perpindahan saham sebesar USD 2.3 miliar. Penguasaan saham mayoritas 34% Mitsubishi Motor Corporation (MMC) membuka lembaran baru di bawah kerjasama Renault-Nissan.
Seperti dilansir AsiaNikei, Jumat (21/10/2016), CEO Nissan dan Renault, Carlos Ghosn optimis dengan menyelamatkan Mitsubishi, dan akan menstrukturkan kembali perusahaan ini.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyusun kembali perusahaan tersebut dengan mengumumkan barisan calon yang akan ditempatkan dalam dewan direksi Mitsubishi. Hitoshi Kawakuchi, sebagai Direktur Urusan Internasional, Hiroshi Karube sebagai Manajer Aset Internasional dan Mitsuhiko Yamashita, perwakilan Nissan dalam dewan direksi MMC.
Presiden MMC sekarang, Osamu Masuko tetap di posisinya sementara akuisisi penuh diumumkan pada 1 November nanti. Carlos Ghosn sendiri disebut-sebut bakal memimpin Mitsubishi dan jika itu menjadi kenyataan, itu adalah keajaiban luar biasa dalam industri otomotif. Seorang pria asing yang kini menguasai 2 perusahaan Jepang.
Seperti diketahui adanya Carlos, lahirlah Nissan GT-R, model yang orang Jepang sendiri tak yakin untuk bangun apalagi mengembangkan sasis dan mesin serba baru.
Ghosn, percaya ia bisa dijual tetapi harus istimewa. GT-R harus murah, berjiwa Jepang dan harus mengalahkan pesaingnya Porsche 911. Tim baru Nissan berhasil mencapai target tersebut dan ia sekali lagi menempatkan Nissan sebagai produsen yang disegani.
Ghosn pun orang pertama yang buat mobil listrik untuk produksi massal Nissan LEAF. Jadi, marilah kita sama-sama berdoa agar Jepang kembali ke jalur sebenarnya.
MMC adalah sebuah perusahaan kecil dari Jepang yang dibelenggu krisis penipuan penggunaan bahan bakar pada awal tahun lalu. Tidak seperti skandal diesel Volkswagen (dan krisis Takata) yang berhasil diarungi, Mitsubishi bergelut dengan krisis kepercayaan pembeli.
Karena skala perusahaan yang kecil, penjualan Mitsubishi anjlok, mereka menghadapi masalah keandalan dan jatuhnya nilai saham memaksa mereka diselamatkan oleh Nissan.
Seperti yang kita tahu, Nissan hampir bangkrut pada 1999 sebelum bekerjasama dalam aliansi strategis Renault-Nissan yang telah kembali membawa mereka ke puncak seperti pada hari ini.
Seperti dilansir AsiaNikei, Jumat (21/10/2016), CEO Nissan dan Renault, Carlos Ghosn optimis dengan menyelamatkan Mitsubishi, dan akan menstrukturkan kembali perusahaan ini.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyusun kembali perusahaan tersebut dengan mengumumkan barisan calon yang akan ditempatkan dalam dewan direksi Mitsubishi. Hitoshi Kawakuchi, sebagai Direktur Urusan Internasional, Hiroshi Karube sebagai Manajer Aset Internasional dan Mitsuhiko Yamashita, perwakilan Nissan dalam dewan direksi MMC.
Presiden MMC sekarang, Osamu Masuko tetap di posisinya sementara akuisisi penuh diumumkan pada 1 November nanti. Carlos Ghosn sendiri disebut-sebut bakal memimpin Mitsubishi dan jika itu menjadi kenyataan, itu adalah keajaiban luar biasa dalam industri otomotif. Seorang pria asing yang kini menguasai 2 perusahaan Jepang.
Seperti diketahui adanya Carlos, lahirlah Nissan GT-R, model yang orang Jepang sendiri tak yakin untuk bangun apalagi mengembangkan sasis dan mesin serba baru.
Ghosn, percaya ia bisa dijual tetapi harus istimewa. GT-R harus murah, berjiwa Jepang dan harus mengalahkan pesaingnya Porsche 911. Tim baru Nissan berhasil mencapai target tersebut dan ia sekali lagi menempatkan Nissan sebagai produsen yang disegani.
Ghosn pun orang pertama yang buat mobil listrik untuk produksi massal Nissan LEAF. Jadi, marilah kita sama-sama berdoa agar Jepang kembali ke jalur sebenarnya.
MMC adalah sebuah perusahaan kecil dari Jepang yang dibelenggu krisis penipuan penggunaan bahan bakar pada awal tahun lalu. Tidak seperti skandal diesel Volkswagen (dan krisis Takata) yang berhasil diarungi, Mitsubishi bergelut dengan krisis kepercayaan pembeli.
Karena skala perusahaan yang kecil, penjualan Mitsubishi anjlok, mereka menghadapi masalah keandalan dan jatuhnya nilai saham memaksa mereka diselamatkan oleh Nissan.
Seperti yang kita tahu, Nissan hampir bangkrut pada 1999 sebelum bekerjasama dalam aliansi strategis Renault-Nissan yang telah kembali membawa mereka ke puncak seperti pada hari ini.
(wbs)