Tesla Model 3 Diklaim 10 Kali Lebih Aman dari Mobil Lainnya
A
A
A
CALIFORNIA - Analis Morgan Stanley, Adam Jonas mengatakan sedan Tesla Model 3 lebih aman secara siginifikan daripada rata-rata mobil saat ini. Ia menyatakan bahwa tingkat keselamatan merupakan hal penting dalam sebuah kendaraan.
Melansir dari CNBC, Jumat (24/3), Jonas berujar bahwa Tesla Model 3 menampilkan hardware dan software yang memberi tingkat keselamatan aktif secara siginikan dari semua mobil lainnya yang dijual hari ini. “Bahkan menurut saya 10 kali lebih aman daripada rata-rata mobil yang ada saat ini,” catat dia.
Analisa Jonas ini selaras dengan sistem teknis autopilot Tesla dan kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan data mengemudi dari pelanggan. Bahkan Tesla telah mengumpulkan 5 juta mil dari data jalan per hari. Dan diperkirakan data tersebut bisa mencapai dua kali lipat dalam 15 bulan mendatang.
Perusahaan milik miliarder Elon Musk ini, sedang mengembangkan mobil masa depan, yang diperkirakan datanya meningkat menjadi 400 juta mil per hari pada tahun 2025 mendatang. Jonas bahkan menyebut data Tesla akan menjadi empat kali lebih besar dari yang dimiliki Uber autopilot.
Keselamatan mobil autopilot Tesla memang menjadi subjek perdebatan dan perhatian internasional. Penyebabnya adalah sebuah kecelakaan fatal di Florida pada Mei 2016.
Namun Highway Traffic Safety Administration National menyimpulkan dari hasil penyelidikan bahwa tidak ada cacat keamanan yang membuat kecelakaan. Dan data crash di mobil Tesla turun hampir 40% setelah perusahaan memasang fitur Autosteer di mobilnya.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan sedang membuat teknologi Tesla lebih mumpuni agar mampu menurunkan tingkat kecelakaan mobil hingga 90%. Riset soal keselamatan mobil Tesla telah mendongkrak saham Tesla pada perdagangan kahir pekan lalu, yaitu naik 2,2% menjadi USD257,15 per saham.
Melansir dari CNBC, Jumat (24/3), Jonas berujar bahwa Tesla Model 3 menampilkan hardware dan software yang memberi tingkat keselamatan aktif secara siginikan dari semua mobil lainnya yang dijual hari ini. “Bahkan menurut saya 10 kali lebih aman daripada rata-rata mobil yang ada saat ini,” catat dia.
Analisa Jonas ini selaras dengan sistem teknis autopilot Tesla dan kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan data mengemudi dari pelanggan. Bahkan Tesla telah mengumpulkan 5 juta mil dari data jalan per hari. Dan diperkirakan data tersebut bisa mencapai dua kali lipat dalam 15 bulan mendatang.
Perusahaan milik miliarder Elon Musk ini, sedang mengembangkan mobil masa depan, yang diperkirakan datanya meningkat menjadi 400 juta mil per hari pada tahun 2025 mendatang. Jonas bahkan menyebut data Tesla akan menjadi empat kali lebih besar dari yang dimiliki Uber autopilot.
Keselamatan mobil autopilot Tesla memang menjadi subjek perdebatan dan perhatian internasional. Penyebabnya adalah sebuah kecelakaan fatal di Florida pada Mei 2016.
Namun Highway Traffic Safety Administration National menyimpulkan dari hasil penyelidikan bahwa tidak ada cacat keamanan yang membuat kecelakaan. Dan data crash di mobil Tesla turun hampir 40% setelah perusahaan memasang fitur Autosteer di mobilnya.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan sedang membuat teknologi Tesla lebih mumpuni agar mampu menurunkan tingkat kecelakaan mobil hingga 90%. Riset soal keselamatan mobil Tesla telah mendongkrak saham Tesla pada perdagangan kahir pekan lalu, yaitu naik 2,2% menjadi USD257,15 per saham.
(ven)